"Ah, itu dia, Aley!!"
Teriakku ketika Aley berjalan kearah kami. Harry sesekali tersenyum ketika melihat Aleyshaa.
"Kukira kau tidak akan datang dan menemaniku di kedai." Ujarku ketika dia memelukku.
"Tentu saja tidak. Aku senang menemanimu di kedai."
"Aleyshaa, maaf merepotkanmu. Tapi, aku tidak bisa meninggalkan adikku sendirian."
"Tidak masalah, Harry. Aku tidak merasa di repotkan. Sydney adalah temanku, dan aku dengan senang hati akan menemaninya disini."
Aku tersenyum lebar mendengar jawabannya. Akhirnya, aku memiliki seorang teman untuk bergosip.
"Sekali lagi, maaf merepotkanmu, Aley."
"Perlukah aku mengatakannya sekali lagi juga, Harry?" Aleysha terkekeh, membuat matanya tertutup lipatan pipi.
"Nah, sebaiknya kau pergi saja, Harry. Aleyshaa sudah datang, jadi kau tidak perlu merepotkanku lagi."
Harry tidak menjawab. Dia memandangiku tajam.
"apa?" Tanyaku heran.
"Tak ada. Berhati-hatilah, Syd. Jangan menyusahkan Aleyshaa."
"Ya, aku tahu."
Harry mendekatiku, lalu mencium puncak kepalaku dengan hangat. "Jangan mempermalukanku didepan Aleyshaa." Bisiknya dan membuatku terkekeh.
"Ya ya ya, sekarang pergilah. Kau membuatku malu dengan menciumku seperti itu." Kudorong tubuhnya sehingga ia bergeser dari tempatnya.
Harry meminta Aleyshaa untuk menemaniku di kedai ketika ia pergi. Dia memiliki urusan di luar. Sementara Louis, bedebah itu entah pergi kemana.
"Hey, apakah kau sudah makan?" Tanyaku.
"Belum. Bagaimana jika kita memesan makanan?"
"Tidak, Itu tidak perlu. Harry membuatkan makanan untuk kita berdua. Biarkan aku menghangatkannya sementara kau mengawasi kedai."
"Baiklah."
Aku bergerak cepat kedalam Van, menghangatkan Steak yang dibuat Harry untukku dan Aleyshaa. Kakakku itu, dia tidak ingin meninggalkanku dalam keadaan kelaparan.
Tiba-tiba teleponku berdering, sebuah panggipan dari Harry.
"Ada apa, Harold? Apakah kau meninggalkan sesuatu?"
"Tak ada. Aku hanya ingin memastikan jika kau baik-baik saja."
"Ya Tuhan, kau baru saja pergi meninggalkanku tiga menit yang lalu, dan sekarang kau mengkhawatirkanku."
Diujung sana, aku dapat mendengarnya tertawa.
"Kau ingin kubelikan apa jika aku pulang?"
"Kau bahkan baru meninggalkanku, berhentilah berlebihan, Harry."
"Aku bersungguh-sungguh."
"Baiklah, belikan aku minuman diet jika kau pulang. Masakanku akan hangus karenamu."
"Kau sedang memasak?"
"lebih tepatnya menghangatkan makanan yang kau buat tadi."
"Sydney?" Tiba-tiba kepala Aleyshaa menyembul dari pintu van.
"Ya? Ada apa?" Aku menjauhkan ponselku dari telinga. Takut Harry mendengar.
"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."
"Siapa?"
"Entahlah. Tapi dia memakai tongkat, jadi aku menyuruhnya duduk di bangku."
"Baiklah, aku akan kesana."
![](https://img.wattpad.com/cover/54511420-288-k633482.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Without Wings
FanfictionKetika kau memiliki seorang saudara seorang keparat, bajingan dan makhluk hina. Kau berharap kematian segera mendatangi orang itu. Ya, dia Harry Styles. Seorang bajingan besar dengan segala catatan kejahatannya. Dan dia adalah saudaraku. Kuhabiskan...