17

2.2K 106 2
                                    

(Coba lagu nya di play karena lagu itu fav gue banget ehe 😂😆)

Flashback

Diandra merasa terganggu karena laki-laki berseragam sama seperti nya itu terus menerus memperhatikan nya. Awal nya Diandra berusaha tidak mempedulikan dia, tapi laki-laki itu terus memandang nya tanpa suatu alasan. Dari awal menginjakkan kaki di sekolah baru nya itu, Diandra telah melihat wajah laki-laki itu tapi tidak mengira bahwa diri nya akan satu kelas dengan dia. Laki-laki itu mirip sekali dengan laki-laki di masa lalu nya hingga Diandra langsung membenci laki-laki itu karena laki-laki itu seperti hasil fotokopi dari laki-laki di masa lalu nya, Diandra sempat shock ketika mengetahui bahwa nama laki-laki itu Aldi. Diandra berusaha bersikap normal kepada Aldi, tapi dia tidak tahan karena wajah Aldi, sifat Aldi, semua tentang Aldi mengingatkan Diandra pada laki-laki masa lalu nya, dan Diandra membenci laki-laki itu, Diandra membenci Aldi sejak hari itu dan memutuskan untuk tidak terlalu dekat dengan Aldi.

End.

19 March 2016
18.00 pm

Diandra memperhatikan pantulan diri nya di depan cermin. Shoulder less dress hitam selutut dengan aksen sedikit glitter menutupi tubuh nya. Diandra juga mengenakan high heels putih. Leher nya dihiasi dengan kalung dengan bandul lonjong berwarna putih, telinga nya juga ia hiasi dengan anting dan tidak biasa nya dia mengenakan pakaian seperti ini, pakaian perempuan elegan dan royal seperti ini, rambut nya yang biasa nya hanya digerai asal atau dikuncir berantakan kini dibuat ikal di bagian bawah nya, ikal sempurna.

Sejak kejadian di taman itu, Diandra dan Aldi tidak pernah mengobrol lagi ketika bertemu di sekolah atau rumah ketika Aldi mampir ke rumah nya untuk bertemu Gerald. Suasana menjadi canggung kembali seperti dulu. Diandra juga sama sekali tidak menyentuh handphone nya, Diandra mematika handphone nya kemudian mencopot baterai nya dan memasukkannya ke dalam laci lemari nya. Diandra benar-benar tidak ingin bertemu lagi dengan laki-laki kembar itu. Namun, malam ini dia malah harus berduet dengan Aldi. Sebenarnya Diandra sudah tidak ada semangat untuk mengikuti acara ini tapi ya mau bagaimana lagi? Bu Dewi memaksakan kehendaknya.

Diandra mengingat kembali suara laki-laki itu ketika mereka bertemu lagi di kamar mandi rumah sakit.

"Gua saudara kembar Aldi."

"Gua masih sayang sama lu, Dra. Yang lalu biarin lah lalu itu kan udah masa lalu, gua bener-bener pengen balik sama lu Dra, gua janji.."

Dan ya, sebelum Aldo sempat menyelesaikan kata-kata nya Diandra meninju wajah nya namun tidak sekeras ketika dia pertama kali meninju wajah Aldo. Diandra berusaha menahan air mata yang sepertinya akan segera menetes dari balik mata nya, namun dia harus menahannya karena kalau air matanya menetes hancur sudah make up yang ia kenakan sekarang. Diandra segera mengambil pouch putih kecil nya dan memasukkan handphone dan earphone nya, tentu saja baterai handphone nya telah ia masukkan kembali. Walaupun Diandra tidak menggunakan handphone nya untuk chat namun tetap saja gadget itu ia gunakan untuk mendengarkan lagu saat bosan.

"Udah siap Dra?" Terlihat di arah pintu masuk kamar Diandra laki-laki dengan kemeja putih agak ketat dan lengannya digulung sesiku, di tangan nya tersampir jas hitam.

"Wow, dude, ganteng amat sih. Untung badan lo 'jadi'." Diandra menggoda abang nya. Tapi kali ini Diandra sangat jujur, Gerald memang terlihat tampan di dalam baju pesta itu.

"Sebenarnya gua enggak pede pake ini," ujar Gerald sambil memperhatikan penampilannya.

"Gue enggak siap." Ujar Diandra. Wajahnya daritadi pagi hanya ia tekuk. Gerald berjalan mendekati adiknya yang kini terduduk lemas di pinggir tempat tidur.

aldiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang