kemville
19.00 pm"Udah jam tujuh, Ren. Kapan ya mereka berdua selesai nonton?"
"Sabar apa neng, baru sejam. Ciee..ga sab.."
"Sst lu ah diem-diem bisa enggak sih. Gue pulang nih kalo lo kayak gitu sekali lagi,"
"Eh iya iyak jangan, jahat amat lo sama sahabat sendiri." Karen meminum iced caffe latte kemudian memakan steak ayam nya.
Sekarang kedua remaja perempuan itu sedang menunggu Aldi dan Rara (udah tahu kan Rara itu nama panggilan nya siapa?) keluar dari bioskop di salah satu restaurant yang ada di mall itu.
"Aldi kayaknya liat gue tadi," ujar Diandra sambil memasukkan sepotong kentang dan steak daging sapi ke mulutnya.
"She...ri..yus?" Tanya Karen dengan mulut penuh dengan steak ayam.
"Iya, anjir.." Diandra mengerutkan kening nya. "Kira-kira dia nyadar enggak ya, kalau itu gue?"
"Enggak deh gue rasa. Kalau dia nyadar mungkin dia udah nge-line gue kali daritadi."
Diandra hanya mengangguk-anggukkan kepala nya saja sambil menikmati steak daging sapi dengan saus barbeque nya yang lezat.
Setelah setengah jam lebih lima menit menunggu di restauran itu, kedua nya merasa bosan. Diandra dan Karen membayar makanan mereka kemudian berjalan keluar restaurant. Tepat pada saat itu, mata Diandra menangkap dua sosok manusia berjenis kelamin perempuan dan laki-laki sedang berjalan santai menuju restaurant yang barusan Diandra dan Karen tempati untuk makan malam. Diandra refleks memundurkan langkahnya hingga menabrak Karen yang masih berjalan di belakang nya. Karen hampir terjungkal ke belakang, namun untungnya tidak. Karen refleks langsung berlari kecil menuju ke arah meja restaurant yang belum ada penghuni nya. Diandra mengikuti langkah Karen dan kedua nya pun duduk di kursi restaurant sambil menundukkan kepala nya tidak ingin ketahuan dengan dua orang yang mereka lihat barusan.
Aldi dan Rara berjalan menuju meja restaurant tepat di depan meja Diandra dan Karen.
"Ini mbak, menu nya silahkan di lihat-lihat dulu,"
"Oh iya, makasih ya mbak." Rara dan Aldi melihat-lihat makanan yang ada di menu restaurant tersebut.
"Ini mbak me..."
"Eh iyak, mas makasih bentar mas bentar," Karen langsung merebut menu yang sedang di pegang pegawai restaurant itu. Karen memelototi Diandra yang masih menunduk menutupi wajahnya.
"Jangan liat ke belakang," Karen berbisik pelan ke arah Diandra.
"Kenapa?" Diandra membalas berbisik ke arah Karen.
"Dia ada di belakang lo."
Tiba-tiba, handphone Diandra berbunyi. Diandra dengan pelan merogoh saku celana nya dan mengambil handphone nya.
"Aduh, apa ma?"
"DIANDRA NAK KAMU TUH MAMA PULANG DARI SINGAPURA KAMU MALAH MINGGAT DARI RUMAH!!!!!!"
"Sh....." Diandra menjauhkan handphone nya dari telinga nya.
"Mama sudah hampir sebulan kali ya dinas di Singapura? Mama baru balik ke rumah dan rumah kosong ALFAJARR!!!!!"
"Aduh, iya iya ma, maapin Diandra ma maapin," ujar Diandra dengan berbisik-bisik.
"Aduh nak kamu enggak apa-apa?!?!? Kamu dimana Diandra!?!? Kenapa kamu bisik-bisik?!?! Kamu diculik?!?!? Ada yang mau nangkep kamu!?!?!? DIANDRA!!!!"
Sekali lagi Diandra menjauhkan handphone nya dari telinga nya kemudian berbisik ke arah Karen.
"Nyokap gue teriak-teriak,"

KAMU SEDANG MEMBACA
aldiandra
Fiksi RemajaAldiriyan Ahmad Santoso bertemu Diandra Alfajar. Kedua nya jatuh ke dalam lubang yang biasa kita kenal dengan cinta. Namun, apa jadinya jika salah satu diantara mereka ada yang mengelak akan datangnya perasaan itu?