Diandra

4.8K 218 0
                                    

5 Januari 2016
14.00 pm.

Gue super duper capek. Baru pertama kali masuk, tugas udah lumayan banyak kayak gini. Idup gue kapan bener nya sih ya Allah. Gue dengan cepat menyatat beberapa materi kimia di papan tulis. Karen emang sahabat gue banget. Dia rela nungguin gue hampir satu jam lebih di kelas karena gue harus nyatet semua catatan materi kimia dua jam terakhir tadi. Tadi, selama pelajaran kimia, gue bobo cantik di kelas.

"Kenapa sih buku gue ga lo bawa aja ke rumah?"

"Males gue nambah-nambah kerjaan lagi di rumah, Ren." Gue mengunyah cokelat beng-beng rasa kelapa. Enak sekali genk cokelat ini.

Gue dan Karen melihat ke arah jendela kelas. Terlihat murid laki-laki sedang berjalan agak cepat menuju kelas kami. Oh, Gerald.

"Ngapain si lama banget lo." Gerald berjalan mendekati meja gue.

"Ya menurut lo aja?" Gue tetap menulis catatan yang sebentar lagi mau selesai.

"Berak ya?"

"Ye kocak."

"Yaudah, gue pulang duluan ya?"

"Eeh..mulai kan ini anak, tai banget emang," gue tersenyum jengkel ke arah Gerald. "Lo harus tungguin gue, sampe selesai. Ini sebentar lagi kok, Ge.." Dengan buru-buru gue menulis secepat kilat.

"Gue itung satu sampe sepuluh lo harus udah selesai ya!!"

"Ehh...!!"

"Tu wa ga pat ma nam ju pan lan lu! Dadaah dede Diandraaa.." Gerald berbalik memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu keluar meninggalkan gue berdua dengan Karen. Karen hanya menggelengkan kepala nya prihatin kepada gue. Gue cuma bisa menghelas nafas panjang.
"Lo bawa mobil ga, Ren?" Karen mengetik beberapa kalimat dengan cepat untuk membalas line Bastian.

"Ehm..Dra,"

"Apaan?"

"Gue dijemput Bastian nanti, hehehee." Karen hanya tertawa cengengesan ga jelas. Pasti dia dilema, mau milih gue atau Bastian.

"Terus gue pulang naik apa?" Gue memasang puppy face di depan Karen.

"Ngesot."

"Anjeng ah!"

Akhirnya selesai juga. Kelar juga ya. Gue membereskan peralatan tulis gue ke dalam tempat pensil dan memasukkan semua barang gue ke dalam tas.

Bzzz

Hp gue bergetar. Satu pesan line masuk.

Geraldongo : adikku tayank lo nebeng temen gue aja ya.

Diandra : temen lo yang mana kocak.

Enggak ada balasan. Gue membawa tas penuh pin gue di punggung. Karen mengikuti gerakan gue dan kami berdua berjalaj beriringan keluar kelas.

"Jadinya lo gimana, Dra?"

"Au. Kata Gerald gue disuruh nebeng temennya."

"Temennya banyak yak."

"Makanya."

Kemudian, ketika kami berdua melewati kantin, kami melihat beberapa murid kelas dua belas masih berkumpul di sana.

"Lo mau nanya mereka?" Karen mengangkat tangannya sedikit, menunjuk ke arah rombongan itu. Dahinya mengernyit tidak yakin.

"Iyalah, mau nanya siapa lagi?" Gue cuma bisa mengangkat bahu dan mulai berjalan ke arah mereka semua.

"Yaudah gue tinggal gapapa kan?"

"Ih kaco." Gue menghentikan langkah gue dan menatap Karen.

"Udah ditungguin nih sama Babas."

aldiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang