Pagi ini hari sabtu, yang jelas SMA Harapan Jaya libur, dan itu membuat Vania bermalas malasan dirumah. Vania mengambil iPhone nya di nakas dekat dengan kasurnya dibuka loockscren-nya jam masih menunjuk pukul 06.30 yang berarti ini masih pagi.
Baru saja Vania membenarkan posisi tidurnya, iPhone nya kemabli berdering dengan rasa malas Vania kembali mengambil benda tersebut dari nakas. Terdapat banyak notification di sana akhirnya Vania membuka grup chat tersebut.
[Line]
Belva C. : Shooping kuy guys
Agnesia A. : Mager gue. Tapi gue mau kalo lo yang jemput
Calista D. : (2)
Belvania C. : gue males. Gue lagi mau balik tidur nih. Kalian berisik tau gak!! Gue ikut kalo jam 9
Calista D. : oke jam 9 Vania, cantik
Belvania C. : Jijik banget
Agnesia A. : (2)Setelah di rasa gak perlu dibales lagi, Vania kembali meletakkan benda tersebut ke nakas samping kasurnya. Dan kembali menarik selimutnya sampai menutupi lehernya.
*****
Jam sudah menunujukkan pukul 09.30 dan itu sudah lewat setengah jam dari jam perjanjian awal, hal yang sudah menjadi tradisi di Indonesia.
Klakson mobil pun telah terdengar dari arah luar. Vania pun beranjak dari kursi dan berteriak untuk berpamitan kepada mamanya.
Vania membuka pintu bagian penumpang, "selalu kalian ngaret ya. Gue udah siap dari jam 9 kurang, astaga." Omel Vania dan hanya dibales anggukan oleh mereka.
Agnes pun mulai menjalankan mobil nya keluar dari pekarang rumah ku, keadaam mobil pun sangat ramai, selalu aja ada topik yang dibahas.
****
Keluar masuk toko itulah yang mereka berempat lakukan, padahal di tangan mereka sudah tertenteng tas begitu banyak dan dengan nama toko yang terkenal dengan harga mahalnya. Dirasa semua sudah cukup, mereka akhirnya memutuskan pergi ke foodcourt terkenal di salah satu mall di sini.
Calista pun memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan, mereka berempat pun memesan makanan yang sama. Sampai akhirnya mata mereka tertuju pada keramaian yang berhasil membuat mereka tertarik untuk melihat, mata mereka pun tertuju pada gerombolan lelaki tersebut. Betapa terkejutnya Ketika mengetahui bahwa mereka adalah Leo dan teman-temannya.
Banyak cewek di sini berdatangan ke arah mereka cuma untuk meminta foto bersamanya, bahkan ibu-ibu hamil juga datang utuk sekedar meminta perutnya utnuk di elus. Bahkan, banyak omongan tentang dia dari mulut cewek yang berlalu lalang disini.
'Itu kan ka Leo yang selebgram, itu ya?'
'Duh gue bersyukur deh kesini bisa ketemu sama mereka.'
'Gue harus bisa jadi ceweknya, kalua engga, jadi adik onlinenya gapapa.'
Kata-kata dari cewek centil itu pun membuat Vania dkk tertawa sekerasnya. Tak lama pesanan mereka pun dating dan menikmatinya dengan tenang tanpa ada suara sama sekali.
****
Hari telah berganti menjadi malam,Vania pun melakukan rutinitas malamnya bersama keluarga nya. Seperti sekarang ini, "lo seharian tadi dari mana aja, dek?" Tanya abangnya Vania. Alvaro
Vania mendengar pertanyaan itu langsung menampilkan deretan gigi putihnya itu, "biasalah bang, jalan sama temen." Alvaro hanya ber'oh' ria mendengar jawaban adeknya itu.
Makan malam pun telah selesai Vania dan keluarganya pun mulai berkumpul di taman belakang mengingat besok hari minggu yang pasalnya keluarga Vania berkumpul. Sungguh keluarga itu sangat bahagia. Vania merasa beruntung mempunyai keluarga seperti itu. Waktu sudah menunjukkan larut malam, Vania memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboyish Girl [Proses Penerbitan]
Teen Fiction[Revisi jika sudah tamat] Pada dasarnya kita hadir sebagai utusan Tuhan dengan segala skenario yang telah di atur. Untuk menolak saja itu tak akan bisa karena kita hanyalah manusia biasa. Seperti sekarang, dua insan yang telah di uji kesabarannya me...