Leo sedang berada disebuah cafe minimalis yang sering dikunjungi remaja. Seperti saat ini terutama Leo. Ketika berada disini, Leo merasa hatinya begitu tenang.
Leo melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 13.30 yang berarti acara sekolah telah selesai satu jam yang lalu. Leo merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Jari jemari Leo membuka salah satu aplikasi chat diponselnya.
[Line]
Adeleo Orlando : Hai Van. Bisa gak kerja kelompok sekarang? Biar cepet selesei gue mumpung encer otak gue.
Setelah mengirim pesan tersebut kepada Vania, Leo meletakkan ponselnya diatas mejanya. Leo mengabiskan minuman dan makanan yang sudah ia pesan tadi.
Baru saja Vania sampai rumah, ia langsung mengambil ponselnya dari saku celana pendeknya yang terdengar ada pesan masuk. Vania membaca nama dari pengirim pesan tadi, dia Leo.
Bellvania Aerlyn: oke baiklah, tapi dirumah gue bisa?
Tak butuh waktu lama, ponsel Vania kembali bergetar dan pesan dari Leo pun masuk lagi.
Adeleo Orlando : OTW
Vania hanya membaca pesan tersebut tanpa punya niatan untuk membalasnya. Vania kembali melanjutkan jalannya menuju kamarnya untuk bersih diri.
'Eh bentar, dia OTW? Tapi kan gue ga kasih tau alamat rumah gue? Alah biarin," gumam Vania sebelum akhirnya ia masuk ke kamar mandi.
"Vaniaaaa..." teriak Alvaro dari bawah yang suaranya terdengar dari atas.
"Apaan bang?" jawab Vania dengan suara berteriak juga.
"Ada temen lo dibawah cepetan turun," teriak Alvaro lagi.
Vania mendengar teriakan Alvaro kalau temen Vania datang. Vania segera cepet-cepet merapikan diriny dan langsung turun sambil membawa buku-buku tugas yang akan ia kerjakan.
Vania melihat Leo yang sudah duduk diatas sofa ruang tamu, dan sebuah gelas jus jeruk sudah ada diatas meja, lebih tepatnya didepan Leo. Vania pun sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat Leo masih menggunakan seragam sekolah.
"Ekhem" dehem Vania. Leo pun langsung mendongakkan kepalanya menatap Vania.
"Yodah cepet dikerjain biar cepet selesei," kata Leo dengan sedikit memerintah Vania.
"Lo aja kali yang ngerjain ngapa gue? Kan lo yang ngajak ngerjain sekarang?" suruh Vania balik dengan sedikit bertanya.
"Yaudah kita bagi ngerjainnya biar adil," kata Leo mengambil keputusan dan langsung mengambil paksa buku yang masih dibawa oleh Vania tadi.
'Gak sopan banget' gumam Vania.
"Kalo ngomongin gue didepan aja jan dibelakang," cibir Leo tanpa menatap Vania.
Kini mereka sedang asik mengerjakan tugas mereka masing-masing, dan tanpa mereka sadari sekarang sudah menunjukkan pukul 17.00 yang berarti bentar lagi akan maghrib.
Orang tua Leo kini berada di rumah Arsya berniat untuk menemui kakaknya. Sesuai janjinya, orang tua Leo akan datang ketika orang tua Leo sudah menemukan jawabannya.
"Ada keperluan apa kalian kesini?" tanya Margareth sinis.
"Kak, aku sudah menemukan jawaban yang dulu kakak tanyakan," kata Reza.
"Apa jawaban kalian? Apa tidak kurang lama untuk menjawabnya? Sudah 5 tahun kalian baru bisa menjawab," kata Margareth.
Arsya yang duduk disamping Margareth pun menenangkan bundanya sambil mengelus punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboyish Girl [Proses Penerbitan]
Teen Fiction[Revisi jika sudah tamat] Pada dasarnya kita hadir sebagai utusan Tuhan dengan segala skenario yang telah di atur. Untuk menolak saja itu tak akan bisa karena kita hanyalah manusia biasa. Seperti sekarang, dua insan yang telah di uji kesabarannya me...