Empat

4.7K 165 2
                                    

Vania memasuki rumah dengan bernyanyi pelan yang secara tiba-tiba di berhentikan dengan adanya suara dari tangga, "kebiasaan ya lo dek, masuk rumah bukannya salam malah nyanyi gajelas," ya, dia adalah Alvaro abang kesayangannya itu.

Vania hanya mendengun lalu mendaratkan bokongnya ke sofa dan mengambil remote tv, "kayak lo ga aja bang," elak Vania sambil memindahkan channel televisi.

Vania dengan asiknya menonton tv, sampai-sampai Vania tertidur di sofa dan masih mengenakan seragam sekolahnya bahkan belum sempat melepas sepatunya. Mau tak mau Alvaro harus memindahkan ke kamarnya sendiri.

****

Vania terbangun ketika jam menunjukkan pukul 19.00 yang berarti sekarang waktunya makan malam bersama keluarganya, Vania dengan cepat mandi dan menggunakan pakaian santainya lalu berjalan menuruni tangga untuk sampai di meja makan. Di sana sudah lengkap hanya tinggal dirinya saja yang belum berada di sana.

Alvaro yang menyadari akan kehadiran Vania langsung mendongak melihatnya, "kalo pulang sekolah tuh langsung ganti seragam taruh tas lepas sepatu jangan seenak jidat gajah tidur di sofa dan gue harus ngangkat," omel Alvaro. Vania yang mendengar itu hanya mengeluarkan cengiran khasnya.

"Sapa suruh ngangkat?" Ucap Vania sambil mengangkat alisnya.

Demas—papanya Vania—meletakkan koran yang sedari tadi di baca, "udah-udah ga usah ribut lagi, sekarang makan dulu," lerainya menengahi perdebatan kedua anaknya itu.

****

Vania duduk dimeja belajarnya untuk menyiapkan mata pelajaran untuk besok, ketika diingatnya kalo besok ada UH fisika sampai matanya terbelalak mengingat kenyataan itu.

Diraihnya hpnya yang tergeletak diatas meja belajarnya, dengan lincah jemarinya menari diatasnya. Sampai membuka app line dan mencari grup konyolnya itu.

[Line]

BellVania: Hai gais, Ulangan Harian besok materinya apaan? Asli, gue lupa.

Tanpa menunggu lama benda tersebut berdenting.

Calista D: elah Van baru aja gue mau tanya_-

Agnesia A: Alah ga usah belajar dah, kita kan pintar yakan wkwk.

Calista D: Diam dulu, deh, Nes

Belva C: 2

BellVania: 3

Agnesia A: Santai, dong, teman. [READ]

Setelah perdebatan kecil melalui grup tadi,Vania mulai membuka bukunya untuk sekedar membaca dan memahami. Tapi hasilnya nihil, tak ada satu rumus pun yang masuk kedalam memori ingatannya.

Vania tetap saja membalikkan halaman tiap halaman sampai-sampai matanya terpejam dan tertidur tidur sambil membawa buku fisikanya.

****

Di sini di area balapan yang biasa di gunakan oleh anak motor untuk menghilangkan kegaduhan, kebosenan dirumah atau karna pasangan? Salah satu dari keramaian ini terdapat Leo, dia sendirian tanpa ketiga temannya itu.

Leo sudah siap di atas motornya sedari tadi dengan terus mengegas kan motornya dengan keras, tak kalah dengan orang yang tengah berada di samping kanan dan kiri Leo juga.

Sampai-sampai punggung Leo ada yang mukul, "kali ini yang kalah taruhannya apa?" Tanya seorang cowok bertubuh jakung yang masih menggunakan helm. Dia adalah Boy, lawan balapannya malam ini.

Leo yang mendengar suara itu sudah tak asing baginya, "seperti biasa, kasih uang ke yang menang minimal 500 rebu," jawab Leo sambil menyunggingkan senyum di balik helmnya itu.

Tomboyish Girl [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang