4✔ My David

4.7K 650 244
                                    

"Lu ngapain Dav?"

Saat Audrey mendapati David teduduk di bangku taman, ia langsung menghampiri kakak nya itu. Ia melihat dengan jelas luka ringan yang ada di wajah nya, serta wajah lebam David membuat Audrey semakin khawatir.

"Lu kenapa? Lu diapain? Kok bisa begini?" sosor Audrey bertubi-tubi.

"Udahlah gausah dipikirin!" jawab David, masih dengan seutas senyum yang ia berikan.

"Pasti lu tawuran ya? Lu mah nakal banget sih! Tadi aja ga gua ijinin kalo lu ga nganterin gua cuma buat tawuran."

"Sotau nih huu!" ledek David yang masih sempatnya tersenyum di keadaan seperti ini.

"Lu kenapa sih?"

"Tadi gua balapan," jawab David yang membuat mata sang adik terbelalak saat mendengarnya.

"Udah tau balapan ga ada gunanya, masih aja dilakuin!"

"Lu gatau gimana kejadiannya."

David membawa adik nya itu untuk masuk ke dalam rumah. Mereka duduk di ruang makan. David menuangkan air putih dari teko ke gelas dengan sangat susah. Setelah itu ia pun memulai pembicaraan.

"Alasan gua ga anterin lu kemarin, karena gua mau jenguk pacar gua. Tapi jam besuk pagi udah ga ada. Alhasil gua maen dulu sampe sore dan baru jenguk dia. Tapi pas gua ke kamar nya, ada cowok selain gua lagi mesra-mesraan sama pacar gua." jelas David dengan suara lemas.

"Mungkin aja dia kakanya atau keluarganya. Lu gaboleh salah sangka gitu Dav!" potong Audrey.

"Dia itu temen satu kampus gua. Dan setau gua Celine ga punya kakak laki-laki."

"Terus kenapa bisa babak belur kaya gini?"

"Yaa abis itu berantem di rumah sakit. Dan dia ngajak gua balapan." jawab David santai.

"Terus lu mau?"

"Iyalah! Yakali gua gamau."

"Abis itu?"

"Gua balapan sama dia, yang menang bisa dapetin Celine. Tapi sayang, dia curang. Dia nyerempet gua dari belakang dan alhasil gua keseret bermeter-meter. Dan jadinya gini." jelas David sembari meminum air yang ia tuan tadi.

"Jadi lu bohongin Mamah? Padahal lu ga nginep di rumah temen?"

David mengangkat sebelah alis nya. "Jangan bilang ke Mama kalo gua kaya gini gara-gara cewe. Gua begini karena gua sayang sama dia. Tapi gua salah orang."

Audrey turun dari kursi lalu menghampiri David. Ia memeluk kakak nya dari samping dengan hangat. "David kan ganteng, masih banyak kok yang mau sama David."

David membalas pelukan adik nya itu, ternyata masih ada yang peduli dengan dirinya. Siapa lagi kalau bukan adik nya sendiri.

"Ini jaket siapa? Terus kenapa baju lu basah?" tanyanya David tiba-tiba.

Audrey mencerna pertanyaan itu di otak nya. Ia bingung harus menjawab apa. Jujur atau berbohong?

"Jujur ya, jangan bohong." ujar David yang seakan-akan bisa membaca pikiran ku.

Adam dan Audrey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang