Seperti biasa, sehabis semuanya siap, Audrey segera sarapan bersama keluarga. Namun di pagi ini Audrey terlihat lemas, entah mengapa.
Dua tumpuk roti selai tidak habis, bahkan segelas susu pun hanya diminum seteguk oleh Audrey. Entah apa yang membuat Audrey menjadi lemas seperti ini.
"Udah yuk berangkat!" ajak David semangat.
Lalu Audrey pun mengikuti langkah David menuju motor nya. Seperti biasa, David mengantarkan adiknya sampai ke sekolah dengan selamat.
Melihat wajah adiknya yang tidak semangat seperti biasanya, ia merasa heran dan akhirnya pun bertanya, "lu kenapa?"
"Gue semalem bangun, mungkin masih ngantuk." jawab Audrey sekenanya.
"Yaudah, kalo sakit gausah sekolah dulu." saran David.
"Ga ah, hari ini kan Thea ulang tahun."
"Yaudah, sana masuk!"
Audrey memasuki area sekolah dengan langkah lemasnya, sebelum memasuki kelas, ia menyempatkan diri untuk membasuh mukanya di dalam kamar mandi.
Duh, kenapa gue lemes banget ya hari ini?
Ah gue harus keliatan seger!
Audrey berjalan seperti biasa menuju kelas, sudah biasa pasti Vallerie dan Thea sudah bertengger di dalam kelas.
"Aaaaa happy birthday Thea!" teriak Vallerie yang berhasil menghebohkan seisi kelas.
"Happy birthday Thea!"
"Selamat ulang tahun Thea!"
"Panjang umur ya!"
"Gasabar gue sama party nya heheh"
Itulah sederet percakapan yang membuat kelas menjadi ramai. Di saat kondisi kelas sedang sangat ramai, tiba-tiba James datang dengan bunga di hadapannya dan kado berbentuk hati di tangannya.
James hanya mengucapkan selamat ulang tahun dan memberikan jadinya itu.
"Ahhh thank youuu!"
Thea memeluk James dengan erat membuat suasana kelas menjadi senang sekaligus terharu, lebih tepatnya para jomblo iri melihat kejadian itu.
Setelah pelukan Thea dan James lepas, baru muncul Adam dari balik punggung James. Thea tak berharap kalau Adam akan memeluknya, mengingat ia sudah agak jauh dengan Adam. Namun pikiran itu harus sirna karena Adam langsung memeluk Thea sangat erat bahkan lebih erat daripada James.
"Happy birthday ya The! Wish you all the best!" ujar Adam disertai pelukan.
➖
Sekarang waktunya untuk pulang dan bersiap-siap mendatangi pesta Thea. Seperti biasa, Audrey dijemput lagi oleh kakak nya.
Sesampainya di rumah, Audrey langsung menuju kamar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Entah mengapa ia merasakan lemas di sekujur tubuhnya. Padahal ia harus bersiap-siap untuk mendatangi pesta Thea.
Audrey merasakan panas di dahinya, serta pusing yang melanda kepalanya, membuat rintihan rasa sakit terdengar saat itu juga.
Kepala gue pusing banget! Apa gue gausah ke ulang tahun nya Thea ya?
batin Audrey menyerah karena rasa pusing yang makin menjadi-jadi.
Kriiing... Kriiing
Ponselnya berdering, dengan cepat ia mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...
