Setelah mandi, Audrey dengan sangat semangat mengepang rambut nya. Entah ada apa dengan Audrey, yang jelas ia ingin terlihat beda hari ini.
Setelah semuanya siap, ia pun bergegas untuk sarapan. Terlihat kedua orangtua nya sedang duduk bersama di ruang makan.
Ia menyambut orangtua nya tersebut dengan kecupan hangat. Lalu ia pun melahap roti isi yang ada di hadapannya.
Di sela aktivitas makan nya tersebut ia teringat David yang sedang sakit. Ia khawatir jika orangtua nya tau kondisi David yang sebenarnya. Dengan terburu-buru Audrey pun kembali ke atas untuk ke kamar David.
Tok... Tok... Tok
"Daaav!" panggilnya diselangi ketukan berkali-kali.
Dengan berani ia memasuki kamar David yang tak terkunci. Terlihat David yang masih mengiggau dan mendengkur di kasur favoritnya.
"Daviddddd!!!" teriak Audrey.
"Ck! Apaan sih Drey?!" balas David kesal.
"Lu ga nganterin gua? Kok lu belom siap-siap? Lu harus anterin gua bodo amat!"
"Emang lu udah siap? Gua mah ayo aja kalo lu udah siap." balas David dan menghampiri washtafle di kamar mandi.
"Udah, ayoo! tar gua kesiangan!"
David mengambil jaket dan topi yang biasa dipakai. Mereka pun turun untuk sarapan terlebih dahulu.
"Tangan kamu kenapa Dav?" tanya sang Mama saat mendapati tangan David diperban.
"Jatoh." jawab David singkat, sambil melahap roti isi nya.
"Kok bisaa?" sahut Ayah dan menyentuh perban David pelan.
"Biasa lah anak laki-laki, wajar jatoh." balas David santai dan dibalas gelengan kepala oleh orangtua nya tersebut.
➖
David mengeluarkan mobil dari garasi. Ia mengantarkan Audrey sampai sekolah. Walapun ia menyetir hanya dengan tangan kiri.
Sesampainya di sekolah Audrey pun turun dan memasuki halaman sekolah dengan bersemangat. Tak lupa ia pun mengecup pipi David sebelum turun dari mobil.
Audrey memasuki sekolah dengan sangat gembira dan bersemangat, mungkin karena ada yang baru dari dirinya. Yakni rambut. Biasanya rambut Audrey hanya dikuncir ala buntut kuda. Namun tidak untuk hari ini.
"Audrey?" panggil orang tersebut, dan Audrey pun menoleh ke belakang ternyata, Bu Ellen.
"Ya? Ada apa Bu?"
"Tolong ini bagiin ke kelas kamu ya, ini ulangan yang udah lama tapi belum dibagiin. Terus ini kasihin ke kelas C ya. Nanti kalo udah kamu ke sini lagi, soalnya yang kelas sebelas harus dibagiin juga." suruh Bu Ellen.
"Oh iya Bu,"
"Gapapa kan Audrey? Maaf nih saya ngerepotin kamu pagi-pagi." jelasnya dengan senyum ramah. Audrey pun mengambil alih kertas-kertas tersebut dan segera menjalankan tugas.
Audrey memasuki kelas nya terlebih dahulu. Ia bagikan satu per satu sesuai nama yang tertera di kertas tersebut. Setelah selesai, ia langsung ke kelas C yang tak jauh dari kelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...