Sepasang kekasih bernama Adam dan Audrey kini tengah berjalan di sepanjang lorong menuju tangga yang akan mengantarkannya ke lantai 3.
Audrey menggendong tas nya dengan penuh semangat, setiap langkahnya diiringi senyum yang selalu mengembang. Itu semua karena tadi pagi ia dijemput oleh Adam.
Saat Audrey sedang memakai seragam, Adam sudah menunggu di depan gerbang. Siapa yang tidak bahagia kalau diperlakukan seperti itu.
"Gausah cengengesan mulu! Tar kering tuh gigi!" ingat Adam yang membuat lamunan bahagia milik Audrey buyar seketika.
"Berisik!"
"Sana masuk kelas!" suruh Adam jutek.
Audrey memasuki kelasnya dan mendapati mimik wajah Thea ditekuk. Pasti ia sedang ada masalah. Segera Audrey menarik bangku dan duduk di samping Thea, ia siap untuk mendengarkan keluh kesah Thea sekarang juga.
"Kenapa?"
"Biasa lah, masalah sama James."
"Cerita dong!"
Thea hanya menorehkan senyum manisnya sebagai tanda penolakan secara halus. Melihat respon Thea, Audrey tidak memaksa. Karena setiap orang punya masalahnya masing-masing dan tak harus diceritakan.
➖
"Drey lu mau makan apa?" tanya Vallerie saat sudah di kantin.
"Gua beli roti aja deh."
Mereka bertiga duduk di bangku favorit mereka yang ada di pojok. Mereka menghabiskan waktu istirahat dengan becanda dan mengisi perut yang lapar.
"Eh masa! Kemarin kan gua ke loker ya, tiba-tiba ada yang ngomong sama gua. Tapi pas gua cari ga ada orangnya." cerita Audrey.
"Sering gua ngalamin itu." sahut Vallerie.
Saat mereka sedang asik membahas pengalaman mistis, tiba-tiba James datang dan menyerobot untuk duduk di samping Thea. Di belakang James, terlihat Adam sedang berjalan ke arah yang sama.
"Masih marah?" tanya James.
"Udah, gausah dibahas."
Adam mengambil posisi di sebelah Audrey, dan ia meminum minuman milik Vallerie tanpa ijin. Ia mengalirkan cairan itu ke dalam tenggorokannya, membuat Vallerie geram pada Adam.
"ADAAAAMMM!!!!" teriak Vallerie sangat kencang.
Adam menurunkan kaleng minuman tersebut, saat sudah mendengar teriakan maut milik Vallerie. "Berisik lo jomblo!"
Deg
Seketika Vallerie langsung mencubit, menjambak, menendang dan tentunya ia melakukan itu semua sambil berteriak.
"Ngomong apa lu tadi?! Berani-beraninya ngatain gue! Berani lu sama gue, hah?!" pekik Vallerie membuat seisi kantin menoleh ke arahnya.
"Sakit, ah!" Desah Adam saat tubuhnya menjadi sasaran kuku tajam milik Vallerie.
"Makannya jaga mulut lu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...