Matahari sudah beranjak naik, membuat pancarannya menyilaukan mata. Dengan sangat terpaksa Audrey bangkit dari kasur dan beranjak ke kamar mandi.
Ia berbenah diri untuk ke sekolah, setelah itu ia turun untuk sarapan dengan keluarganya.
"Pagi Mah, Yah!" sapa Audrey.
"Pagi sayang,"
"Gue ga disapa?" tanya David
"Pagi David kakak ku tersayang!" teriak Audrey sambil memeluk kakaknya itu.
Mereka sekeluarga menikmati sarapan di pagi hari ini. Setelah sarapan selesai Audrey pun berangkat ke sekolah diantar oleh David.
➖
Sampainya di sekolah, Audrey langsung duduk di bangkunya ditemani oleh Vallerie dan Thea.
"Duh bentar lagi nih," ledek Vallerie.
"Semangat banget sih lo!" balas Thea.
"Ngado apa yaa?" ujar Audrey.
"Gausah kasih kado si elah! Kaya anak kecil aja pake dikadoin segala." tolak Thea.
"Yaudah baguslah!"
"Eh anterin ke toilet dong," pinta Vallerie.
"Ga ah males," tolak Audrey sambil membuang muka, dan sudah pasti ia mengajak Thea untuk mengantarkannya ke toilet.
Vallerie menarik tangan Thea hingga masuk ke dalam toilet. Bukan tanpa alasan jika Vallerie minta ditemani ke toilet, pasalnya ia sangat takut jika ada 'hantu' atau semacamnya.
Sesudah dari toilet mereka kembali ke kelas, namun langkah Vallerie tersentak seketika saat mendengar ucapan seseorang dari dalam kelas 12.
Vallerie berhenti seketika, membuat Thea membentur punggung Vallerie.
"Woy! Ngapain berenti sih?" bentak Thea, seketika telapak tangan Vallerie langsung membekap mulut Thea.
"Ssstt!"
"Yo, nanti malem jalan sama gue ya. Nanti gue jemput lu."
"Serius Dam? Hah?! Demi apa?!"
"Jangan ada yang tau, apalagi Audrey!"
"Sip!"
Percakapan itu terdengar jelas membuat Vallerie dan Thea terkejut saat mendengarnya. Mereka berdua langsung bersembunyi di balik dinding sesaat Adam keluar dari dalam kelas Vio.
"Gue ga salah denger kan Valle?" tanya Thea memastikan.
"Engga! Sumpah, gue denger jelas banget! Harus bilang ke Audrey sekarang!" ajak Vallerie sangat semangat. Segera ia menarik tangan Thea untuk kembali ke kelas.
Vallerie dan Thea memasuki kelas dengan napas yang terengah-engah, membuat Audrey heran saat melihatnya. "Kenapa lo?" tanya Audrey heran.
"Huh... Huh... Hoh, Dre--Drey!" engah Vallerie sambil mengatur napasnya.
"Kenapa sih?"
"A--Adam ngajak Vio jalan nanti malem." ujar Vallerie.
"Hah! Mana mungkin woy! Adam udah gamau deket-deket sama Vio. Jadi ga mungkin banget kalo Adam ngajak Vio jalan," bantah Audrey santai.
"Tap--" ucap Vallerie terpotong saat kakinya diinjak oleh Thea.
"Udahlah, biar Audrey tau sendiri!" potong Thea.
➖
Bel pulang sudah berdering nyaring, menandakan waktunya semua murid pulang. Dengan semangat Audrey merapihkan bukunya, dalam hatinya ia ingin cepat-cepat bertemu dengan Adam dan diantar pulang olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...