Betapa terkejutnya Audrey saat mendapati lelaki itu adalah Adam.
"Ikut gua, ayo!" ajak James yang sama paniknya.
James berjalan mengikuti gerombolan yang ikut panik dengan kejadian itu. Mereka berempat berdiri di depan UKS.
"Lu jangan salah paham dulu," ucap James pada Audrey yang sedari tadi hanya diam menahan amarahnya.
"Bukan salah Adam kok, Drey. Ini kan kecelakaan, masa iya Adam diem aja." sahut Thea.
"Liat dulu kejadian yang sebenarnya, Drey," lanjut Thea.
Mereka berempat duduk di depan UKS, menunggu yang di dalam keluar. Sekitar 30 menit mereka menunggu, akhirnya salah satu guru keluar bersama Adam di sampingnya.
Sontak mereka langsung berdiri. Kecuali Audrey.
"Saya minta tolong ke kamu untuk menjaga Vio sementara." ucap guru itu ke Adam, dan Adam mengangguk.
"Dam, gimana?" tanya James.
"Kakinya luka parah." jawab Adam singkat lalu duduk di samping Audrey.
"Tadi jatoh nya bikin ngakak sih, jadinya gua ketawa dulu baru nolongin." ledek Vallerie dengan tawa puasnya.
"Temen lagi kena musibah bukan nya sedih malah ketawa! Coba lu rasain jadi Vio! Enak ga lagi sakit trus diketawain?" bentak Adam tepat di depan muka Vallerie
Lu belain dia? Lu punya otak ga sih? Lu belain cewe lain di depan cewe lu sendiri?
"Lah? Temen? Sorry, gua gak punya temen yang panjat kayak dia!" balas Vallerie tak kalah membentak.
"Mikir, orang mah! Pacar ada di samping lu, tapi lu nya peduli sama cewek lain." lanjut Vallerie yang mengundang mata sinis Adam keluar.
"Ssstt! Udah Valle! Gausah dilanjutin!" tahan Thea.
Mereka saling menatap dengan tatapan iblis. Audrey yang mendengar ucapan Vallerie langsung berlari entah kemana.
Selama Audrey pergi menghindari Adam, selalu ada Thea di belakangnya yang selalu siap membantu Audrey di saat apapun.
Audrey terduduk di bangku yang ada di tepi kolam ikan, ia hanya diam, berusaha mengontrol emosi nya sendiri.
Thea mengelus rambut Audrey dengan lembut, ia berusaha sebisa mungkin untuk menenangkan Audrey. "Gausah dipikirin, itukan kecelakaan, mungkin Adam reflek nolongin."
Tak lama, James dan Vallerie menyusul kepergian Audrey dan Thea yang mendadak itu.
"Adam mah gitu! Lu gausah masukin ke hati! Masih ada kita-kita kok!" sahut James dengan senyum.
"Belom gua gaplok tuh anak! Tar gua bikin gendang telinga nya pecah baru rasa!" sosor Vallerie tak terima jika sahabatnya dibuat sakit.
"Eh, gua mau tanding. Lu mau nonton ga?" Ajak James semangat.
"Tonton yuk! Dari pada bosen di sini," ajak Thea lagi.
Mereka bertiga menghampiri lapangan, tepatnya mereka berdiri di tempat yang tadi. Pertandingan dimulai. Audrey melihat James sebagai pemimpin.
Kan, yang kapten basket Adam. Kenapa jadi James yang di situ? Adam kemana?
"Eh, Adam ke mana?" tanya Audrey penasaran.
"Mungkin Adam ga satu sesi sama James."
Tim James memenangkan pertandingan kali ini. Namun tak usai sampai di sini, pertandingan masih ada beberapa sesi lagi. Namun sedari tadi Audrey tak melihat Adam ada di lapangan. Audrey terus mencari ke sekeliling untuk mencarinya, tapi ia tak menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...