"Jangan marah tapi."
"Iya."
"Jadi tuh tadi gua dihukum, gara-gara ga ngerjain PR." cerita Audrey tak sepenuhnya.
"Gua ga yakin, masa cuma gara-gara itu lu bete banget."
"Tiba-tiba Adam dateng ngasih minuman dan bersihin keringat gua di depan Thea dan Vallerie. Dari kemarin Thea udah sensi gitu kalo gua bahas Adam. Dan mungkin tadi puncak marah nya Thea." jelas Audrey.
"Respon lu gimana?"
"Selama Adam ngedeketin, gua mah biasa aja. Lagian juga orang kaya Adam mana level sih main sama gua. Jadi gua berpikir dia cuma mau jadi teman sementara doang, makannya ga gua masukin ke hati."
"Adam orang nya gimana?" tanya David penasaran.
"Dingin, cuek, terkenal, ganteng, tinggi, idaman pokoknya."
"Dia dingin juga ke lu?"
"Kadang-kadang. Tapi belakangan ini sih engga."
David menegakan posisi duduk nya dan berkata, "nah! Ga ada tuh sejarah nya, cowo cuek berubah jadi peduli kalo ga ada alasan tertentu mah."
"Apa maksud lu?" tanya Audrey kurang paham.
"Ya lu pikir aja sendiri. Kalo sikap seseorang berubah dengan orang tertentu, itu tandanya apa?"
Masa sih Adam suka sama gua? Suka apanya coba? Muka jelek kaya gini.
"Dia terkenal. Gua cuma males aja berurusan ama orang-orang kaya dia. Gua takut deket sama cowok lagi semenjak kejadian itu."
"Jangan nyesel nantinya, gua cuma ngingetin. Udah yuk, pulang!"
➖
"Jangan lupa ngerjain PR dulu sebelum tidur." ingat David saat sampai di rumah.
"Oke!"
Setelah semua urusan sekolah telah usai, Audrey pun memutuskan membuka ponsel yanh sedari tadi ia tinggal di kamar.
thea.vangelica
Udah lupain, gua butuh waktu untuk sendiri. Jadi biarin gua begini dulu.Membaca balasan dari Thea, sudah cukup membuat hati Audrey tenang. Meskipun sedikit, setidaknya Thea sudah tau, kalo Audrey sudah meminta maaf.
Keesokan harinya...
Suara alarm dan ketukan pintu berhasil membuat Audrey terbangun, terlebih dahulu ia mematikan alarm dan membukakan pintu. Terlihat David membawakan coklat dan bunga di tangannya.
"Ada ini nih buat lu," ucap David sambil menyerahkan kedua barang tersebut.
"Dari siapa?" tanya Audrey dan mengambil kedua barang romantis tersebut.
"Gatau tadi satpam ngasih. Katanya buat lu." lanjut David lalu meninggalkan Audrey di depan pintu kamar nya.
Audrey meletakan kedua barang tersebut di atas meja, setelah itu ia mandi dan bersiap-siap ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...