6✔ Get Jealous

3.9K 565 149
                                    

"Pulang yuk Drey!" ajak David dengan nada lelah, karena sudah mengitari seisi mall beberapa jam yang lalu.

David menggandeng Audrey layaknya anak kecil yang dituntun oleh orangtua nya. Entah kenapa ia selalu menggandeng adiknya seperti itu.

Gua udah gede woi! Jangan diperlakukan kaya anak kecil mulu ngapa.

"Cepet bukain gerbangnya!" sesampainya di rumah, ia langsung menyuruh Audrey untuk membuka gerbang besar yang menghalangi jalan masuk.

"Iya bawel!"

Setelah memasukan mobil ke dalam garasi, David tak langsung masuk ke dalam rumah melainkan berdiam diri di dalam mobil. Entah sedang apa dia di dalam sana.

Beda dengan Audrey, ia malah sudah berbaring di atas kasur nya. Dan segera tidur karena badan nya sangat letih.

➿➿➿

"Dam!" panggil seseorang dari luar kamar.

Ya, Adam tidak sekolah. Tubuhnya merasa letih, dan tidak enak. Begitu juga dengan kepala nya yang seakan-akan berputar.

Dengan suara lemas dan seadanya Adam menyuruhnya masuk, "masuk!"

Ternyata Edwin. Ia langsung duduk di pinggir kasur dan menanyakan keadaan Adam.

"Lu kenapa?" tanya Edwin sembari menempelkan telapak tangan nya di kening Adam.

"Sakit."

"Ga sekolah? Udah izin belom?"

"Belom,"

"Gua titip izin ke Thea aja ya, siapa tau dia lewat depan rumah."

Tak lama setelah Edwin pergi, Mama Adam masuk membawa nampan berisikan susu dan sup hangat lalu meletakannya di meja samping tempat tidur.

"Sakit?" tanya Mama nya yang kini sudah duduk di atas kasur.

Rasanya tak perlu dijawab, sudah terlihat dari wajah Adam yang sangat pucat.

"Kemaren abis dari mana? Sampe pulangnya sakit kaya gini," tanya nya dengan nada yang sangat lembut.

"Jalan, terus kehujanan."

"Makan dulu ya, Mama suapin."

Saat Adam menikmati suapan demi suapan, ia merasa bersalah dengan kejadian kemarin malam. Di saat ia membentak orangtua nya.

Dan kini? Dengan kasih sayang selembut sutra, ia mengurusi Adam seperti tidak ada masalah apa-apa. Seakan-akan ia melupakan hal semalam. Padahal sudah jelas hati nya pasti sakit dengan perkataan Adam.

Sesudah makan, tak lupa ia memberikan selimut tambahan yang diambil dari dalam lemari untuk anak nya yang tempramental ini.

"Maa!" panggil Adam dengan suara bergetar.

"Kenapa sayang?"

"Maafin Adam ya Ma," ujar Adam yang langsung bangkit dari kasur untuk memeluk mama nya.

Adam dan Audrey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang