34✔ Pertanda

2.3K 113 11
                                    

Kini Audrey sudah duduk manis di dalam kelasnya. Ia menatap lurus ke depan, sambil memikirkan ucapan Mama Adam semalam.

Kayaknya nyokap Adam, lebih suka sama Vio deh

BRAK

Suara itu terdengar sangat kencang yang berhasil membuat Audrey bangkit dari lamunanya. Penyebab suara itu adalah si rusuh Vallerie.

"Bengong aja lu, Drey!" sosor Vallerie.

"Ah engga kok."

"Kayaknya tinggal ngitung hari nih," goda Vallerie sambil menatap jahil Thea yang duduk di samping nya.

"Iyah-iyah." sahut Thea dengan tangan yang menoyor pelan pipi Vallerie.

Audrey sedikit mengingat tanggalan, dan ia terlonjak kaget saat ingat kalau sebentar lagi Thea akan ulang tahun.

"Wahh! Sweet seventeen nih! Makin tua aja sahabat gue," teriak Audrey.

"Rencananya gue mau bikin party di rumah, tapi ada syarat nya." ucap Thea menggantung.

"Apa syarat nya?"

"Yang dateng ke acara gue, harus bawa pacar." ucap Thea enteng, membuat bibir Vallerie maju seketika.

"Jadi lo ga mau gue dateng? Yasudah."

"Buat Vallerie gapapa deh, ga bawa pasangan." ledek Thea.

"Kabarin kalau butuh bantuan ya, The." ujar Audrey.

Saat jam istirahat sudah dimulai, Adam hanya menghabiskan waktunya di kelas bersama James. Mereka saling berbincang ringan. Terutama membicarakan hal yang menyelimuti pikiran Adam sedari tadi malam.

Ia memikirkan perdebatan dengan mamanya yang terjadi kemarin malam.

Sesudah semua tamu pulang, Adam memasuki rumah nya dan duduk di sofa dengan balutan jas yang masih melekat di tubuhnya.

Tanpa disadari Mamah nya ikut duduk di sofa.

"Yang tadi beneran pacar kamu, Dam?" tanya Mamah nya itu yang membuat Adam langsung menoleh.

"Iyah, emang kenapa?"

"Kok cakepan Vio ya? Bagi Mamah, Vio itu cantik lho, dia cocok sama kamu Dam."

"Mamah bisa ngomong gitu, buktinya apa?"

"Liat aja dari makeup yang dipakai Vio sama Audrey, beda jauh! Kalo Vio kayaknya cewe banget, tapi kalau Audrey kayaknya terlalu cuek."

"Mamah cuma liat dari situ? Mamah lebih mementingkan kecantikan dari pada kepribadian? Kalau kaya gitu mending banci jalanan Adam pacarin aja sekalian." cetus Adam.

"Kok kamu gitu sih Dam?"

"Mah! Yang namanya cantik itu relatif, yang penting nyaman. Mungkin Mamah bisa bilang kalau Audrey jelek dan Vio cantik. Tapi yang ngerasain Adam, bukan Mamah!" bentak Adam lalu bangkit dari sofa, ia berjalan pelan ke arah kamarnya.

"Tapi Mamah ga setuju kalau kamu sama Audrey!" ketus Mamahnya, membuat langkah Adam berhenti seketika dan menoleh sesaat.

Rasa kesal sudah pasti membelenggu hati Adam, namun ia sudah terlalu lelah menghadapi watak keras kepala yang dimiliki Mamanya itu.

"Napa lu, Dam?" tanya James tiba-tiba membuat lamunan Adam akan perdebatan semalam langsung buyar.

"Masa nyokap gue ga suka kalo gue pacaran sama Audrey."

Adam dan Audrey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang