Sekitar 45 menit yang lalu Adam sudah bangun atas kemauan nya sendiri. Kini ia sedang merapihkan rambutnya yang agak berwarna coklat itu dan memakai sneakers warna hitam. Adam mengalungkan headphone di leher nya dan segera ke sekolah.
"Kamu ga sarapan?" tanya Mamanya
"Engga."
Adam tak memperdulikan ucapan Mamanya itu, ia segera menghampiri motornya.
Ia menaiki motornya dan memakai helm, namun ucapan Mamanya membuat ia menoleh ke arah suara tersebut.
"Nih, Mama bikinin bekal buat kamu. Bawa ya!" ujar sang Mama. Tak mau membuang-buang waktu, dengan terpaksa Adam mengambil kotak makan itu dan memasukannya ke dalam tas.
➖
Sesampainya di sekolah, ia memarkirkan motor, dan melewati koridor yang sudah cukup ramai. Ya untuk hari ini Adam datang 15 menit lebih awal dari biasanya. Ya sedikit kemajuan bahkan sangat sedikit.
Ia duduk di kursinya dan memasang headphone yang ia bawa tadi.
Pandangan nya hanya terfokus ke ponsel yang ia pegang, sambil memilih lagu. Lama-kelamaan kelas semakin ramai, ada yang sibuk dengan PR dan hal lainnya. Namun tidak bagi Adam. Ia sangat tenang mendengarkan lagu yang ia putar.Hingga gebrakan meja berhasil membuatnya terkejut.
BRAK
"Woy!" teriak James tiba-tiba, yang sudah berhasil membuat Adam terkejut.
"Ck." decak Adam sebal.
"Kenapa lu?" tanya James yang sudah duduk di depan nya.
Adam menggeleng sebagai jawabannya.
Ia tau, tujuan James mendekati dirinya adalah untuk perantara, agar pendekatan Thea dan James semakin mudah.
Karena tak terlalu merugikan bagi dirinya, akhirnya ia mau untuk membantu James. Ya meskipun James tidak meminta, tapi Adam sudah paham. Adam berjalan ke kelas Audrey dengan James yang membuntuti dirinya.
Adam duduk tepat di depan Audrey, sementara James mengobrol asik bersama Thea. "Lagi apa?" tanya Adam.
"Duduk." balas Audrey singkat.
Adam hanya menyeringai sebentar mendengar jawaban itu.
Sebentar lagi, gua taklukin lu!
"Ngapain ke sini?" tanya Audrey memecah keheningan.
"Nganterin si James tuh!"
"Ngapain?"
"PDKT sama Thea ceritanya."
"Oh gitu." balas Audrey menyudahi percakapan yang sangat singkat itu. "Tinggal gua sama Vallerie nih yang jomblo." ujar Audrey dengan tangan yang menopang dagu, melihati James dan Thea yang sedang PDKT di depan kelas.
"Tinggal Vallerie." balas Adam.
"Kok?"
"Kan lu sama gue," ujar Adam santai sembari meninggalkan kelas Audrey dengan senyum yang membekas di pikiran Audrey. Ditambah lagi, ucapan itu membuat hati Audrey dag dig dug.
Itu tadi mimpi apa bukan ya? Kok gua deg-degan gini si?! Duh gimana ni?!
Deg-degan tapi seneng sih hehehe.
➖
Saat tadi istirahat, ada kakak kelas yang mungkin 'tidak suka' dengan perilaku Adam. Dengan gaya senior nya, ia mengajak Adam untuk bermain basket satu lawan satu, sepulang sekolah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...