Nampak nya fajar sudah mulai muncul dari tempat asal nya. Ia memancarkan cahaya pagi yang menghangatkan. Serta terik cahaya yang menusuk mata. Namun terik matahari pun tak berhasil membuka mata Adam yang masih setia di kasur favorit miliknya.
"ADAAAAAMM!" teriak Edwin dari balik pintu kamar Adam yang terkunci. Karena terik matahari tak berhasil, kini teriakan Edwin boleh dicoba.
Aelah masih pagi udah teriak-teriak ajah, lu pikir ini di hutan!
"Apaan sih Ed?" tanya Adam sambil mengeggelayuti pintu dengan mata yang masih terpejam.
"Gua nemu sesuatu nih, Dam!" serunya sangat gembira, layaknya tahanan yang bebas dari penjara.
"Apaan sih elah!"
"Kemeja merk mahal, sama dress yang mahal jugaa. Sumpah ini pas banget sama gua!"
"Dapet dari mana lu, hah?" tanya Adam yang kini sudah bangkit dari alam bawah sadar nya.
"Mobil lu. Tadi kuncinya ada di meja. Tadinya mau gua masukin ke dalem garasi, eh ternyata pas gua buka ada dua kantong paperbag, yaudah gua ambil ajah deh!"
"Itu punya gua, bodoh!" balas Adam dan langsung mengambil dua kantong tersebut dari tangan Edwin.
"Hah? Beli pake uang siapa lu?!" tanya Edwin yang sepertinya tak terima kalau Adam mampu membeli barang mahal.
"Uang gua la! Makannya nabung!" seru Adam dengan tangan yang menutup pintunya rapat-rapat.
Adam menggantungkan dress tersebut di pintu lemari miliknya. Ia mengamati dress tersebut sejenak dan bergumam, "yang dapetin dress ini, berarti dia spesial." Dan terbukti, Adam membeli ini tanpa memikirkan untuk siapa nanti nya.
Adam bergegas ke kamar mandi dan melakukan hal yang harus ia lakukan di sana. Setelah mandi ia memakai kaos dan celana. Walaupun simple namun ia tetap terlihat tampan.
Segera ia ke bawah untuk mengambil kunci mobil. Ia membuka pintu mobil, dan duduk di balik setir. Tak sengaja ia melihat kaca spion yang berada di atas kepalanya. "Gitar?"
Pikiran Adam bertanya-tanya gitar siapa ini? Di keluarga nya sama sekali tidak memiliki darah seni. Jadi tak mungkin gitar ini miliknya.
Audrey?
Adam teringat kejadian kemarin, selepas nya Audrey latihan musik, ia langsung mengajak nya untuk pergi bersama. Mungkin ini milik Audrey.
Tanpa pikir dua kali, Adam langsung menyalakan mesin mobil nya dan pergi untuk mengembalikan gitar ini kepada pemiliknya.
"Ma! aku pergi bentar." pamit Adam pada Mamanya yang sedang sibuk dengan tanaman.
Sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya ia sampai di depan rumah Audrey. Ia langsung turun dari mobil dan menekan bel yang tertempel di samping gerbang. Setelah bel dibunyikan berkali-kali, akhirnya sosok laki-laki keluar dari dalam rumah yang bernuansa modern itu.
"Nyari siapa ya?" tanya laki-laki yang Adam pun belum kenal siapa dia.
Siapa nya nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam dan Audrey
Teen Fiction[n e w v e r s i o n] Seorang gadis yang trauma akan masalah cintanya yang dulu, dan tidak pernah berani untuk membuka hati lagi. Ia pikir, semua lelaki itu sama saja. Ujung-ujungnya akan meninggalkan. Inilah alasan mengapa ia menjadi gadis yang...