[02] - DUA

13.5K 574 5
                                    

Raina

"Brisik banget sih. Biasa aja kali. Telinga gue sakit nih!" ucap raina sambil menutupi telinganya.

"Ngga mungkin orang kaya dia telat sekolah." ujar Shelma menyangkalnya.

"Emang gitu. Lo bilang dia disiplin. Disiplin dari mananya coba.
Dasar pea."

Kemudian, orang yang sedang mereka bicarakan datang. Dia menghampiri Raina dan Shelma tanpa mereka ketahui.

"Apa lo bilang?" tanya laki-laki tadi.

Shelma terlonjak dan hampir menumpahkan minumannya. Tapi tidak dengan Raina, ia malah sibuk dengan minuman yang di pegangnya.

"Eh, Kaf. Kenapa kamu disini?" tanya Shelma.

"Gue ngga ngomong sama lo, tapi sama dia." ucanya sambil menunjuk Raina.

Raina tidak peduli dengan laki-laki yang dipanggil 'Kaf' oleh sahabatnya. Kemudian Raina betdiri dan hendak pergi.

"Shel, gue ke kelas dulu yah."

"Tapi kan kamu belum makan."

"Udah ngga nafsu!"

Kemudian Raina pergi. Namun laki-laki yang dipanggil 'Kaf' itu mencekal tangannya.

"Apaan sih lo pegang-pegang tangan gue. Lepasin." ucap Raina mencoba melepaskan tangannya.

"Lo, ikut gue!"

Kemudian ia menarik Raina ke taman dekat sekolah.

"Lepasin tangan gue! Gue ngga suka di pegang-pegang"

"Gue kan udah bilang, ga usah ngomong ke siapa-siapa kalo tadi gue di hukum!"

"Bodo!" ucap Raina ketus.

"Pokoknya lo ngga boleh kasih tau ke siapa-siapa kalo tadi gue di hukum!"

"Eh, emang lo siapanya gue. Kenal aja ngga."

"Lo, ngga kenal gue? Nama gue juga ngga tau?"

"Ngga." jawabnya dengan wajah datar.

"Gue itu terkenal, dan lo ngga tau gue. Baca, siapa nama gue!" ucapnya sambil mengarahkan telunjuknya ke name tag di bajunya.

Kafka Arelian

Raina memutar bola matanya jengah. Ia tidak peduli siapapun namanya.

"Pokoknya ngga usah nyebarin gosip kalo gue pernah telat!"

"Kenapa? Takut nama baik lo yang katanya disiplin itu tercemar? Gue sih bodo amat."

Kemudian ia pergi meninggalkan Kafka.

"Heh, gue belum selesai ngomong!" Tapi terlambat, Raina sudah pergi.

Jutek banget tuh cewek, batin Kafka.

Kafka memang tidak baru bertemu Raina pagi ini. Ia memang tidak terlalu mengenal gadis itu. Ia hanya tahu namanya, itu pun karena tidak sengaja melihat name tag gadis itu tadi pagi.

Raina Evarista

*****

Bel pulang berbunyi. Tapi Raina sedang berada di dalam kelasnya. Ia sedang menunggu sahabatnya yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Shel, ayo cepetan pulang!"

"Bentar dulu, Rain. Gue lagi milih-milih nih."

"Milih apaan sih?" tanya Raina sambil mendekatkan wajahnya ke ponsel Shelma.

Raina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang