[05] - LIMA

8.8K 543 7
                                    

Raina

Sekarang Kafka sedang berada dikamarnya. Ia sedang memikirkan seseorang. Raina.

Akhir-akhir ini Kafka memang sering memikirkan gadis itu. Rambut panjang, hidung mancung, manis, dan... Jutek.

Cantik tapi jutek.

Stop, sepertinya otaknya ada yang rusak. Kenapa dia malah senyum-senyum sendiri? Ia mengacak rambutnya.

"Gue gila," Kafka berbicara sendiri.

Kafka beralih dan membuka ponselnya. Ada banyak pesan masuk di sana. Siapa? Yang jelas dari mantan-mantannya. Kafka sudah malas berhubungan dengan mereka semua.

Kafka hendak mengetikkan pesan kepada Raina, namun terhenti.

"Sms atau ngga ya."

Tapi akhirnya ia mengetikkan sebuah pesan kepada Raina.

Ia tadi meminta nomor Raina lewat Shelma. Terus tau nomornya Shelma dari mana? Siapa lagi kalo bukan Aldi.

*****

22.45

Ini sudah malam, tapi Raina belum bisa tidur. Padahal tadi makannya kangkung, bukannya mengantuk, justru membuatnya tidak bisa tidur. Dasar kangkung nyebelin!

Kenapa jadi kangkung yang disalahin?

Ponselnya bergetar. Ia segera mengalihkan pikirannya tentang kangkung dan segera menganbil ponselnya.

Ada pesan masuk.

0896××××××××
[Udah tidur?]

Ia mengerutkan keningnya. Siapa ini? Tidak ada namanya. Raina meletakkan ponselnya kembali, siapa tahu orang itu salah sambung.

0896×××××××× memangil...

Apa ini? Kenapa malah telepon? Kurang kerjaan banget sih. Raina mengangkatnya tapi tidak mengeluarkan suaranya.

"Rain," ucap seseorang di seberang telepon

Raina tetap tidak menjawab.

"Raina Evarista, hallo! Ada orang disana?"

Raina memutuskan teleponnya. Ia malas meladeni orang kurang kerjaan. Belum sempat ia meletakkan ponselnya kembali, ada pesan masuk.

0896××××××××
[Kok diem aja? Ini gue, Kafka.]

Raina
[Kenapa lo bisa dapet nomor gue?]

Kafka
[Shelma.]

Raina
[Dasar tu bocah😠😡]

Kafka
[Jangan gitu, gue yang maksa dia buat kasir nomor lo.]

Raina
[Jangan ganggu gue. Gue mau tidur!]

Kafka
[Sorry. Ya udah sana tidur, jangan lupa mimpiin gue.]

Saat Raina membacanya, ia seperti ingin muntah. Mending mimpi dikejar-kejar hantu daripada harus mimpiin dia. Kemudian ia meletakkan ponselnya, dan mulai tertidur.

Raina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang