chapter16

2.9K 125 0
                                    

Prilly menatap langit kamarnya dengan begitu sendu sesekali ia juga menatap foto mereka yang di sana tampak bahagia dengan senyuman terpancar di wajah mereka andai ia bisa tersenyum sebahagia itu tapi itu hanya sebuah harapan belaka senyumannya telah hilang semenjak insiden itu.

"Aku kangen sama kamu udah 3 hari aku gak liat muka tampan kamu kenapa semua orang menjauhi aku ayah bunda udah pergi ninggalin aku qeella selalu menghindariku dan kamu juga menghindari aku kenapa semua orang pergi ninggalin aku aku di sini hanya seorang diri aku kangen semua orang yang dulu bersamaku mau suka atau pun duka tapi ini"tangis prilly akhirnya pecah setetes demi setetes air mata jatuh membasahi foto itu.

Kini hari sudah mulai larut ntah kenapa ia seakan ingin sekali ke tempat kenangannya dengan ali ia ingin menenangkan dirinya disana. Prilly pun beranjak dari king sazenya menuju almarinya mencari pakaian yang akan ia pakai nanti. Ia mulai memilih milih pakaian di sana tatapannya tertuju ke gaun berwarna putih dengan lengan yang memperlihatkan bahunya pinggangnya juga terdapat ikat pinggang berwarna merah cerah lalu ia mulai mengambil gaun itu kakinya melangkah ke kamar mandi untuk mengganti pakaian tidurnya.

Kini tubuh prilly telah di baluti dengan gaun pilihannya itu ia mulai bercermin di sana memerlihatkan bayangannya di sana wajahnya sangat cerah dan berseri tetapi tidak ada seulas senyuman di wajah cantiknya itu seakan ia tidak bisa tersenyum lagi seperti dulu. Ia mulai memoleskan bedak natural di wajahnya lalu ia juga memakai lipgos di bibirnya itu berwarna pink. Setelah selesai ia mulai mengambil tas selempengnya yang berwarna putih juga dan keluar dari kamarnya menuju tempat tujuan.

Kini ia telah berada di rooftop ia menautkan alisnya bingung kenapa di sana seolah ada acara karna penasaran ia pun menuju ke sana. Ia melewati orang orang yang sama sekali ia tidak kenali kakinya terus melangkah tiba tiba saja ia menghentikan langkahnya saat ia melihat sahabatnya yang bersama kennan kekasih qeella. Kakinya membawa dirinya ke sana saat sampai ia mencoba memberanikan diri untuk berbicara dengannya.

"Qeella"panggil prilly.

Qeella yang merasa namanya di panggil pun menoleh alangkah terkejutnya saat ia melihat prilly di sini matanya menatap prilly lalu ia menatap orang yang ada di mimbar sana ia bingung kenapa prilly bisa ada di sini apalagi saat melihat gaun yang prilly pakai itu dan yang lebih membingungkan kenapa wajah prilly sangatlah berseri berbeda dengan hari hari sebelumnya setaunya prilly tidak di undang ke acara ini ia benar benar semakin di buat bingung.

"Ngapain lo di sini"tanya qeella berusaha sedingin mungkin.

"Gue....gue ke sini kangen kenangan gue sama ali aja kok kalo lo"tanya balik prilly membuat qeella semakin bingung harus mengatakan apa matanya terus saja memandang yang ada di sana.

Prilly heran dengan arah pandangan qeella ia pun mengikuti arah pandangan qeella tiba tiba saja matanya terasa panas dan dadanya pun menjadi sesak seakan ia sulit sekali bernafas. Hati kecilnya menyuruhnya pergi dari tempat ini tapi kenapa dirinya meminta ke sana kakinya pun melangkah ke tempat dimana ada ali dengan seorang gadis yang ia kenali orang yang ada di samping ali itu adalah sahabat lamanya yang telah menghianatinya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang