chapter38

2.6K 75 0
                                    

"Lo harus mati prilly"ucap amie menarik tangan prilly dan ingin menjatuhkannya dari tangga.

"Gue akan siap walau gue mati tapi tolong jangan buat ali sengsara karna ali adalah kelemahan terbesar gue please amie lo harus sadar karna apa yang lo lakuin ini sama sekali gak bener dan gak baik lo sadar amie."ucap prilly menarik tangannya dari cengkraman kuat amie tapi hasil nya selalu nihil.

ALi yang sadari tadi hanya menonton kini bertindak ia berlari kearah amie untuk memberhentikan tindakan konyol ini.

"Amie lo jangan berbuat nekat itu sama saja lo bunuh dua kehidupan sekaligus"amie menatap ali tajam dan melepaskan cengkraman tangannya dan itu sukses membuat tubuh prilly limling dan alhasil prilly terjatuh.

"Prilly...."pekik ali saat prilly sudah tergeletak di bawah dengan darah yang menemaninya.ali menatap amie tajam.

"Lo puas sekarang hah puas lo gue sudah tau kebusukan lo amie tapi gue tetap diam dan kini lo sudah melewati batas gue gak akan maafin lo.lo akan masuk penjara dengan tindakan pembunuhan"ucap ali dan berlari kearah lift menekannya kelantai satu.

Ali berlari kearah prilly duduk dan menggotong prilly dan berlari kearah mobilnya.

********************************

"Suster dokter tolong istri saya"pekik ali menggelegar membuat orang yang berlalu lalang menatapnya ada yang iba dan ada yang terlihat kesal.

Dua suster mendorong brankar dan ali meniduri prilly disana.ali mengikuti kemana prilly akan dibawa dengan perasaan kalut.

"Maaf pak sebaiknya anda disini saja"ucap satu suster dan menutup urang IGD.ali bersandar didinding dan mengacak rambutnya frustasi menangis sejadi jadinya.

Tak lama qeella dan kennan datang dengan perasaan cemas kini qeella juga sedang mengandung dan usianya sama persis dengan usia kandungan prilly.qeella menatap ali tajam dan memegang pundak ali lalu menggoyangkannya kasar dengam air mata yang membasahi pipinya.

"Gue juga bilang apa amie itu gak baik dan kini apa yang lo rasain kak kini prilly sekarat dam kalau sampai terjadi apa apa sama prilly lo harus tanggung jawab gue gak terima dan gue yang lebih tau seluk beluk amie yang memang sudah penghianat dan lo dengan teganya menikahihnya dan membuat luka dihati prilly gue gak suka itu ali lo udah buat prilly sengsara gue sampai malu kalau lo adalah sepupu gue gue malu punya sepupu sepengecut seperti lo ali gue benci sama lo gue benci ali gue benci"ucap qeella menangis dan kennan berusaha menenangkan qeella yang kini menangis dipelukannya.

"Lo bener qeell gue emang gak pantes buat prilly gue terlalu bodoh gue memang bodoh"sesal ali menjambak rambutnya lagi merutuki dirinya yang bodoh dan lebih memilih menyia nyiakan prilly.

"Lo memang bodoh ali hiks hiks"ucap qeella sesegukan dipelukan kennan menenggalamkan wajahnya dileher kennan.

Pintu IGD terbuka menampakkan sosok dokter muda dengan wajah ditekuknya.ali beranjak dan berdiri menunggu ucapan dokter.

"Dok bagaimana dengan kondisi istri dan anak saya"ucap ali menatap memohon pada dokter yang kini menatap ali iba dan penuh dengan rasa bersalah nya.

"Kondisi istri bapak baik"ucap dokter membuat ali bernafas dengan tenang.

"Tapi..anak bapak tidak bisa kami selamatkan istri bapak mengalami pendarahan hebat mengakibatkan ketubannya bocor dan maafkan saya pak"sesal dokter menatap ali iba sedangkan ali kini tatapan kosong dengan air mata yang jatuh dipipinya sedangkan qeella semakin menangis membayangkan jika kalau prilly bangun apa yang akan terjadi nanti.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang