chapter40

5.5K 127 17
                                    

"Sayang"Ali menyentuh tangan wanita itu yang membuat wanita itu menatapnya bingung dan selama beberapa menit mata wanita itu terlihat berbinar.

"ali ahh kamu dateng lihat li anak kita gak berhenti nangisnya cup cup cayang jangan nangis ada deddy disini tuh lihat deddy jenguk kita di neraka ini"ucap wanita itu yang kini diyakini adalah prilly ia menatap sekelilingnya takut menatap banyak orang yang gila.

"Sayang kamu jangan kaya gini terus anak kita sudah tenang apa kamu gak mau dia gak tenang prill kasihan dia sayang"prilly menatap ali dengan mata yang memanas ia menatap benda mati itu dan setelah itu menatap ali lagi sambil menggeleng kuat.

"Nggak li anak aku masih hidup dia ada disini sama kita lihat dia nangis saat kamu bilang dia udah mati jangan kaya gitu ali"ucap prilly keukeh menatap benda mati itu dalam dan kini pandangannya kosong menatap hamparan ilalang dihadapannya.

"Aku gak mau kehilangan dia aku belum siap,anak aku masih hidup dan akan tetap hidup yakan li hihihi"ucap prilly sendu dan diakhiri dengan cekikikannya yang memilukan membuat ali menatap prilly dalam beranjak dari duduknya dan merengkuh prilly dalam pelukannya menangis dalam diam yang hanya dia lakukan mengecup kepala prilly.

Ali menutup matanya saat mendengar suara prilly yang membuat hati tersakiti.

"Anak aku masih hidup dan akan selalu hidup"

********************************

"Ngggggggaaaaaakkkkk"pekik ali bangun dari tidurnya dengan banjiran keringat di sekujur tubuhnya.tangan mengusap wajahnya dengan gusar memandang seisi kamar mencari prilly tapi tak ditemukannya sosok prilly perasaan ali semakin cemas dan tangannya menyibak selimut dan kakinya menyentuh lantai ia beranjak dari duduknya dan berlari keluar mencari prilly dilantai satu dengan menggunakan lift.

Setelah keluar dari lift ali berlari keruang tamu dan tak mendapati prilly ketaman prillypun tak ada didapur prilly juga tak ada perasaan ali semakin kalut ia mengacak rambutnya frustasi kakinya dengan gontai berjalan kelift dan menekan huruf empat yang berarti ia akan ke lantai empat yang terdapat taman kaca disana.

Ali membuka pintu kaca dan matanya melihat sosok prilly yang sedang menyirami taman kakinya melangkah dengan cepat agar berlari menuju prilly dan setelah itu memeluk tubuh prilly dari belakang membenamkan wajahnya ditengkuk leher prilly memeluk prilly dengan erat.

Prilly tersentak kaget dan setelah itu tersenyum menyentuh tangan ali yang melingkar diperutnya yang besar.

"Kamu sudah bangun sayang sudah tiga hari lho kamu gak bangun bangun aku jadi cemas jadi aku kesini aja menyirami tamanan mungkin ku pukur kamu lelah walau itu sangat berlebihan kamu tidur tiga hari dua malam aku jadi cemas tapi untung saja kamu sudah bangun jadi aku sudah lega"ucap prilly membalikan tubuhnya dan memeluk ali.

"Saat kamu bangun kamu gak ada aku jadi cemas sayang aku kira kamu ninggalin aku dan aku pikir mimpi itu nyata aku gak siap ngadepin kamu sayang"ucap ali menatap prilly. Prilly menatap ali bingung

"Memangnya kamu mimpi apa sih sayang sampai sampai kamu ketakutan gini"tanya prilly menatap ali dalam.

"Aku mimpi kamu gila gara gara anak kita gak ada aku jadi takut kamu nanti kaya gitu say"ucap ali prilly yang mendengarnya tertawa hanya karna itu suaminya tertidur sangat lama ali menatap prilly jengkel dan tak lama ia juga memikirkan apa yang ia ucapkan jadi ali juga ikut tertawa bersama prilly.

Sungguh senang sekali saat melihat mereka tertawa dan terima kasih tuhan ternyata itu adalah mimpi dan bukannya nyata.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang