chapter3

2.8K 104 0
                                    

Sebuah taman yang begitu indah yang membuat siapa saja yang melihatnya akan terpana dengan keindahan taman ini. Seorang pria tampan dengan mata terpejemnya memperlihatkan bulu matanya yang panjang dan lentik tiba tiba saja mata itu mulai terbuka sedikit demi sedikit saat mata itu terbuka dengan sempurna ia langsung menatap sekelilingnya dengan begitu takjub lalu ia mulai bangkit dari duduknya lalu kakinya mulai melangkah ntah akan membawanya kemana mendadak langkahnya terhenti ketika ia menyadari bahwa tempat ini adalah tempat di mana ia dan kekasih tercintanya meluangkan waktu untuk memakan es krim tak sengaja matanya menangkap ke dua insan yang saling mencintai dengan tangan mereka yang saling menggenggam seperti tak mau lepas namun ia tidak bisa melihat ke dua pasangan itu dengan begitu jelas ia hanya bisa melihat mereka dengan samar lalu ia mulai menghampiri mereka walau jaraknya begitu jauh tapi ia masih bisa mendengar de an jelas apa yang mereka katakan.

"Kak ali aku mau es krim yang itu kayanya enak banget"

"Iya sayang"

Ia sangat terkejut dengan kata kata itu kakinya mulai melangkah menghampiri mereka tapi baru satu langkah suasana tempatnya telah berubah ia melihat mereka menghampiri seorang fotografer dengan gadis itu yang selalu merengek meminta ke sana.

"Ahh kak ali aku mau foto di sana nanti fotonya jadiin album terus buat kenang kenangan saat aku udah gak ada lagi di samping kakak"

"Kamu itu ngomong apa sih sayang aku akan selalu ada di samping aku"

"Hehehe aku cuma bercanda kok"

Ia mulai melangkah lagi tapi baru satu langkah suasana tempat telah berubah lagi di sebuah rumah tepatnya di belakang rumah itu yang di sana terdapat taman dengan pohon pohon serta bunga yang telah menjadi hiasannya ia melihat mereka yang sedang bercanda gurau tiba tiba saja matanya mengarah ke seorang anak kecil yang sangat begitu mungil dan lucu yang sedang di pangku oleh pria itu.

"OH my my itu keponakan kakak ahh lucu banget sih ahh kalau kita udah nikah bikin kaya gitu yuk gemesin ih"

"Apa tadi kamu ngomong apa bikn bikin apa hayoooo"

"Ih kak ali mah"

Ia tersenyum saat pria tu menggoda gadis itu sampai wajah gadis itu bersemu merah lalu ia mulai melangkah lagi. Lagi lagi suasana tempat telah berubah yang kini di tempat di mana tempat kenangan mereka.

"Kak aku mau deh kalau kita nikah aku maunya di tempat kenangan kita yaitu rooftop"

"Iya aku janji tempat ini akan menjadi saksi cinta kita"

"Aku gak perlu janji kakak yang aku inginkan itu kakak jadi milik aku hanya itu yang aku mau aku gak mau sebuah janji karena janji akan mengikat ucapan orang yang menjanjikan itu aku yakin aku dan kamu akan selamanya tanpa kata janji"

"Aku bangga sama kamu"

"Aku sangat bahagia bisa punya kakak semoga cinta kita akan selalu selamanya"

Ia terharu mendengar dan melihat adegan itu andai ia bisa seperti mereka ia akan lebih bahagia lagi lalu ia mulai melangkah lagi suasana tempat berubah menjadi sebuah danau dan di tepi danau itu ia bisa melihat mereka dengan gadis itu menaruh kepalanya di pundak pria itu sedangkan pria itu menyandarkan kepalanya di kepala gadis itu.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang