chapter4

3.9K 160 0
                                    

"WHAT tuh kakak sinior bener bener gak sopan gue harus kasih pelajaran mereka biar tau rasa masa pacaran pake acara cium ciuman sih gak tau apa yang di sini lagi jones gue gak terima prill ayo"kesal qeella sambil menarik tangan prilly tapi ia melepaskan tangan qeella membuat qeella menatap prilly heran.

"Kenapa"tanya qeella bingung.

"Ngga ah ini tuh di indonesia bukan di delhi ngapain kita peduliin mereka mending kita pergi aja ah qeella ayo"ucap prilly.

"Yaudah lo di sini aja gue yang gadepin mereka walau gue udah terbiasa liat adegan itu tapi tetep aja ini tuh di area kampus di hadapan banyak orang gak punya malu apa tuh mereka"dengan segera qeella melangkah menghampiri mereka setelah sampai ia langsung mendorong mereka sambil menatap mereka tajam.

"Hei lo masih juga anak maba udah ngelawan sama kakak sinior yang paling tertua di sini mending lo pergi dari pada lo kena akibatnya"ancam gadis itu sambil menunjuk qeella.

Qeella yang di ancam seperti itu tidak terima ia langsung menatap kakak sinior sialan itu dengan tajam bahkan ia menampilkan tatapan membunuhnya.

"Cih lo bilang kakak sinior yang ada lo itu kakak sinior yang paling sialan yang baru gue temuin lo kakak sinior yang gak punya otak kalo kalian mau ngelakuin hal itu jangan di tempat terbuka lo kakak sinior yang otaknya pendek ya walau gue udah terbiasa liat hal hal itu tapi tetep aja gue gak suka harusnya lo ngajarin anak maba yang bener bukan kaya gini udah cium ciuman di depan mereka di tempat umum pula mending lo pacarannya di tempat tertutup kek misalnya kolong jembatan di kuburan biar puas"kata qeella.

"Lo berani ngajarin gue hah anak kecil"gertak gadis itu.

Tapi bukannya takut malah qeella melebarkan matanya karna ia telah di sebut anak kecil udah jelas ia sudah dewasa bahkan ia telah masuk kampus.

"Sialan lo tadi lo ngomong apa gue anak kecil lo hina gue lo itu goblok atau tolol sih udah jelas gue bukan anak kecil gue udah masuk kampus tau awas lo udah masuk daftar kebencian di dalam kamus gue pokoknya gue gak terima sama hinaan ini awas ya lo...."

"Apa hah bodo amat  mau lo benci gue atau gak lo itu cuma anak kecil yang gak punya sopan santun emangnya lo gak pernah apa di ajarin sama orang tua lo hah ahh pastinya orang tua lo gak sanggup ngurus lo yang tampangnya kaya gini lo pantesnya jadi anak anak setan"ucap gadis itu sambil menekan kalimat terakhirnya.

Qeella yang gak terima orang tuanya di sangkut mautin mulai menjadi geram saat ia ingin membalas ucapan gadis itu sudah duluan ada yang memotong ucapannya.

"AMELI"teriak seseorang dari arah samping.

Qeella dan gadis itu beserta pacarnya pun menoleh ke arah samping pendapati seorang pria tampan dengan wajah yang menurut mereka menyeramkan tapi tidak untuk qeella dalam hatinya ia tersenyum karna orang itu adalah sang pujaan hatinya dengan segera pria itu berjalan menatap mereka dengan tatapan membunuhnya yang paling di takuti oleh siapa pun.

"Ameli apa lo gak punya rasa malu sama apa yang lo ucapin barusan kalau ngadepin masalah jangan pernah sangkut mautin kedua orang tua harusnya lo yang mikir kalo ngomong tuh jangan asal jeblak dong dan apa yang dia omongin barusan itu emang bener harusnya lo sebagai kakak sinior itu ngajarin yang bener sama anak anak maba apalagi lo ngelakuin hal bodoh itu di tempat umum apa rasa malu lo udah hilang apa mending lo berdua pergi jangan pernah nampakin batang hidung lo di hadapan gue atau anak maba lainnya"ucapnya yang terkesan tenang tapi begitu menusuk hati.

Mereka mengangguk takut dan pergi meninggalkan qeella dan kennan qeella ia menatap pujaan hatinya dengan mata berbinar tanpa rasa malunya ia memeluk tubuh kennan dengan begitu erat.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang