chapter27

2K 73 0
                                    

Usia pernikahan ali dan prilly sudah satu bulan dan mereka sama selalu mengumbar keromantisan mereka di depan umum agar yang melihat mereka tau jika mereka itu saling memiliki satu sama lain walau orang lain ingin sekali merusak rumah tangga yang ali prilly bina tapi percayalah pada tuhan karna kita tau dia tak pernah tidur dan akan bertindak pada saat umatnya membutuhkan dan percayalah pasti setiap ada masalah akan ada pula jalan pintasnya.

Prilly kini sedang tidur di kasurnya karna akhir akhir ini badannya terasa tak ada tenaganya dan ia selalu pusing dan mual saat mencium aroma sesuatu yang tak ia sukai.

Pintu kamar mereka terbuka menampakkan sosok ali yang baru pulang dari kantor dengan wajah cemas ia pasti merasakan apa yang prilly rasakan kini lihat saja istrinya kini sedang tidur dengan lelap mungkin prilly terlalu lelah menunggu ali pulang dari kantor karna ali kini selalu lembur pasti paling lambat ali akan pulang jam tujuh malam padahal ia selalu pulang jam lima sore dengan perusahaan nya yang berkembang pesat ia selalu lembur dan itu mungkin membuat prilly jatuh sakit karna menunggunya di luar dan terkena angin malam.

Ali melangkah menghampiri prilly dan duduk disamping ranjang dan tangannya mengelus rambut prilly sayang.

"Kamu cape say"ucap ali lirih menatap prilly dalam.

"Maaf"sambungnya dan setelah itu ia beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah gerah.

Prilly terbangun dari tidurnya saat merasakan perutnya yang terasa diaduk aduk dan siap untuk di keluarkan dengan segera ia berlari ke kamar mandi yang masih terdapat ali didalamnya dan untung saja ali tak mengunci pintu kamar mandi jadi ia lebih leluasa membukanya dan kakinya berlari ke arah westafel dan memuntahkan isi didalam perutnya.

Tangannya memutar kran untuk mematikan air disana dan ia terkulai lemas menundukkan kepalanya.

Ali yang merasaka ada seseorang masuk kekamar mandi menjadi kaget.

"Siapa itu"tanya ali agak berteriak.

Prilly mendengar suara ali dan ia enggan untuk menjawabnya karna badannya terlalu lemas.

"Siapa"tanya ali lagi tapi sama saja tak ada sahutan jadi ali bangkit dan mulai membersihkan dirinya yang terdapat sabun ditubuhnya dengan air yang sudah ia putar menjadi hangat.

Suara percikkan airpun tak mampu membuat prilly beranjak ntahlah ia juga tak tau mungkin saja itu suara air yang digunakan ali karna pasti jam segini ali sudah pulang dan membersihkan diri sekarang.

Ali menyambar handuk yang tergantung di dinding itu dan menyampirkannya dipinggangnya dan setelah itu ia memutar knop pintu yang masih
memisahkan antara ruang untuk mandi dan ruang depan tempat prilly berada.

Mata ali mendapati prilly yang mmsih diam di depan kaca dan tangannya masih di perutnya.

Keningnya mengernyit dan dengan heran ia berjalan kearah prilly berada dan setelah itu memeluk prilly dari belakang dengan eratnya menaruh dagunya dipundak kiri prilly.

"Kamu kenapa mual lagi,masuk angin hem"ucap ali sambil memejamkan matanya.

"Gak tau kenapa aku sering mual dan pusing say gak enak rasanya "jawab prilly dengan lirih.

"Yaudah aku ke apotik dulu yah mau beli obat buat kamu"ucap ali dan prilly hanya mengangguk.

"Kak beliin tespack juga yah"ucap prilly membuat langkah ali terhenti dan menatap prilly dalam dan setrlah itu mengernyit.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang