chapter17

2.4K 84 0
                                    


Prilly membuka matanya saat merasakan lembab pada keningnya matanya terkunci saat melihat ali memejamkan matanya saat mengecup keningnya dengan lama.

Matanya terpejam merasakan sengatan lembut yang menjelajar dalam tubuhnya.

Ali melepaskan kecupannya dan beranjak dari posisinya kakinya melangkah menuju kamar mandi yang terdapat di dalam ruang inap prilly dan memutar knop pintu lalu tubuhnya mulai tak terlihat saat pintu itu sudah tertutup.

Prilly membuka matanya dan menatap kamar mandi yang terdapat ali disana mungkin ia sedang membersihkan tubuhnya yang terasa lengket tubuhnya mulai gusar mencari tempat ternyaman.

"Lebih baik gue tidur di kasur ternyaman milik gue ahh gue kangen sama kamar gue"lirih prilly prustasi.

Knop pintu kamar mandi terbuka menampakkan ali yang kini sudah terlihat segar dengan pakaian kaos serta celana jean panjangnya dan rambut hitam legamnya terlihat basah dan setetes air jatuh di area wajahnya.

"Kamu udah bangun say"tanya ali berjalan menghampiri prilly.

Prilly menatap ali dan hanya mengangguk malas menaggapi ucapan ali.

Ali melihat prilly yang terlihat gelisah dan tangan besarnya menyentuh tangan prilly dan menggenggamnya dengan erat.

"Ada apa hem"tanya ali lembut sembari membelai rambut halus prilly.

"Em gini aku mau pulang yayaya aku bosen disini terus boleh yahh aku udah sembuh kok"ucap prilly memasang wajah melasnya agar ali luluh. Ali menatap prilly dalam setelah itu menghela nafasnya dan menatap prilly lagi.

"Oke asal kamu bahagia aku setuju tapi apa bener kamu udah mendingan"tanya ali menatap prilly dalam.

"Aku udah sehat kok lagi pula aku males disini terus"jawab prilly.

********************************

Seminggu telah berlalu dan kini prilly sudah mulai kuliah kembali matanya menatap kertas sedang persegi panjang berwarna ungu cerah dan putih kertas yang bertulisan undangan.

"Gue telat"lirih prilly menatap kertas itu dalam.

KAkinya berjalan menuju pintu utama menghampiri kekasihnya ali yang sedang berada di dalam mobilnya dengan pakaian jas kantornya.

Saat masuk kedalam mobil ia melemparkan senyuman nya pada ali dan setelah itu matanya fokus pada jalanan menjadi suasana menjadi hening diantara mereka.

Bunyi mobil terhenti dan prilly keluar dari mobil bersamaan saat ali membukakan pintu untuknya dan mengulurkan tangannya dengan senang prilly membalas uluran tangan ali dan mereka berjalan bersamaan.

Kakinya berhenti saat mendapati qeella berjalan menghampirinya bersama dengan kennan.

"Hai udah baca undangannya"tanya qeella tersenyum sangat lebar menunggu reaksi sahabatnya prilly.

Prilly menatap qeella dan memanyunkan bibirnya.

"Lo tega sama gue kenapa lo duluin gue,gue jadi telat ish sebel deh"rajuk prilly menatap kedua insan itu jengkel.

"Hehehe maaf gue kan udah pengen terserah gue dong nanti lo nyusul ya yaya oke"jawab qeella menatap prilly.

"Gak usah lo bilang juga gue pinang prillynya"sambar ali menatap qeella datar.

"Lo yakin mau nikah minggu depan qeell yahh gue kan jadi telat seharusnya yah gue dulu yang merried bukan lo ish"ucap prilly sebal menatap qeella.

Ternyata kertas berukuran persegi panjang itu yang berwarna ungu cerah dan putih itu adalah sebuah kartu undangan pernikahan milik qeella dan kennan yang akan di lakukan minggu depan. Prilly ikut merasa senang dengan hubungan sahabatnya yang akan lanjut kepelaminan dan dia juga sebal kenapa dia tak diberitahukan lebih awal malah hanya di beri kartu undangannya saja.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Salam untuk semuanya.

Velieyansyah

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang