chapter5

2.7K 114 0
                                    

Ia terkejut mendengar apa yang gadis itu ucapkan ia memegang dadanya yang terasa sesak dan setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya. Kakinya melangkah lagi dan tempat  tetap sama yaitu rooftop hanya suasana yang berbeda disini terdapat hiasan yang sedemikian rupa dengan begitu indah dan dekorasi yang begitu indah dengan tema penuh dengan warna biru ketuaan biru langit dimalam hari dan biru kemudahan biru langit disiang hari tiba tiba ia membeku di tempat bahkan berteriak pun begitu terasa sulit ia melihat gadis itu terjatuh tapi untungnya gadis itu masih memegang gagang besi disana lalu matanya mengarah memandang saat mendengar sebuah teriakan ia mendapati pria itu sedang berlari mengarah ketempat gadis itu berada dengan sekuat tenaga pria itu mencoba membawa gadis itu naik keatas tapi sayangnya hasilnya selalu sama nihil nihil dan nihil.

"Kak ali aku gak bisa lebih baik kamu lepaskan aku"

"Sayang kamu gak akan kenapa napa ada aku di sini kamu harus kuat sayang"

"Kak ali aku akan selalu ada di hati kamu walau aku gak akan bisa ada di samping kamu tolong lepaskan aku"

"Nggak sayang nggak"

"Lepaskan aku"

Mendadak suasana menjadi seperti semula saat gadis itu memberikan sebuah senyuman manisnya yang untuk terakhir kalinya.tapi keindahan taman itu tidak ada apa apanya kini ia begitu syok dengan apa yang ia lihat barusan dan kata kata itu terus saja terulang seperti kaset rusak diotaknya bahkan suara suara lirih itu dan teriakan parau dan menyayat hati itu masih terdengar di telinganya.

"Lepaskan aku"

"Lepaskan aku"

"Lepaskan aku"

"Prillllllyyyyyy"teriak ali bahkan keringat telah bercucuran disekitar wajah tampannya.

Bahkan qeella yang baru masuk tersentak kager saat mendengar teriakan itu dengan rasa khawatir ia menghampiri ali yang sedang mengusap wajahnya dengan gusar sambil arah matanya mengarah kesana yang disana terdapat gadis cantik dengan mata terpejamnya wajah cantiknya masih dibaluti oleh alat alat medis dan wajahnya yang pucat pasi itu masih terlihat cantik.

"Kak"panggil qeella dengan menatap ali iba bahkan matanya masih terasa panas.

Ali menoleh menapat qeella dengan wajah sembabnya serta keringat di wajahnya masih ada.

"Yang sabar gue yakin my barbie hati lo akan jatuh kepelukan lo lagi saat dia sadar dan pasti cinta kalian akan terus abadi seperti yang dia katakan waktu tempo hari  lalu"ucap qeella menepuk bahu ali.

"Bukan pasti tapi ia akan ada dalam pelukan gue walau itu nyata atau ilusi dan bukan tempo hari melainkan tempo tahun lalu"jawab ali dengan wajah yang tegang setelah itu datar dan dingin membuat qeella menghela nafas gusar menghadapi kakak sepupunya harus memiliki tenaga ekstra dan harus siap lahir dan batin dengan sifat dinginnya yang sudah menyebar.

~gue harap lo cepet bangun my girl friend karna gue yakin perasaan sahabat gue akan selalu ada dan pasti lo ada disini menatap kita yang melihat lo dengan keadaan gak gue suka ini grils gue harap keyakinan gue terhadap kesembuhan lo gak akan menipis malah akan selalu menambah gue yakin~batin qeella menatap gadis yang sedang nyaman dengan alam bawah sadarnya itu

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Salam untuk semuanya

Velieyansyah. 

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang