Prilly ia memutar bola matanya malas mendengar ucapan qeella yang sama sekali tak nyambung lalu ia sedikit menghela nafasnya menatap qeella yang kini juga sedang menatapnya dengan wajah cemberutnya.
"Lo sebenarnya tau kata pujian sama ledekan gak sih nih kalo lo gak tau gue kasih tau ya pujian itu misalnya lo itu cantik nah itu namanya pujian kalo ejekan itu misalnya lo itu jelek nah baru itu kata ejekan udah ah gue cape jelasinnya"ucap prilly
"Omg lo tadi barusan muji gue ahhh waktu itu gue udah melayang layang ke udara tapi saat udah melayang layang ehhh malah lo jatuhin gue dari atas genteng ke tanah sakitnya tuh di sini cuy"lebay qeella sambil menunjuk hatinya.
"Udah ah lo gak malu apa ini tuh di perpus tempat yang seharusnya gak ada kata berisik liat tuh di samping lo ada tulisannyakan DILARANG BERISIK"jelas prilly sambil menunjuk ke arah samping qeella yang di sana terdapat kertas yang bertulisan dilarang berisik.
Qeella yang melihat itu pun dengan segera menutup mulutnya dengan telunjuknya memainkan matanya ke arah kanan dan ke kiri lalu ia langsung menarik pergelangan tangan prilly membuat prilly tersentak kaget dengan aksi tiba tiba qeella.
****************************************************************
Prilly berjalan dengan kesal melewati lorong demi lorong bahkan ia tidak menyapa teman teman seangkatannya karna kekesalannya terhadap sahabat gilanya itu.
"Prill woy prill prilllllyyyyy"teriak qeella dari arah belakang dengan memanggil manggil nama prilly tapi prilly sama sekali tidak menggubris teriak qeella itu malah ia semakin menambah kecepatan langkah kakinya.
Kini ia telah sampai ke tempat tujuan yaitu kantin untuk mengisi perutnya yang sedari tadi demo minta di isi lalu ia menarik kursi kantin setelah itu duduk di sana lalu ia melayangkan tangan kanannya pemanggil ibu kantin tak lama datanglah wanita paruh baya dengan memegang nampan.
"Mau pesen apa dek"tanya wanita itu dengan sopan prilly yang mengengar itu langsung melemparkan senyumannya saat mulutnya ingin mengatakan sesuatu tiba tiba saja sudah ada yang memotongnya dengan begitu cepat.
"Huh hah huh hah bu sa sa saya pesen bakso satu sama teh poci satu kalau huh temen saya di samain aja deh bu soalnya saya gak tau tapi tenang aja kalau dia gak mau buat saya aja oke itu aja kok bu makasih"jelas orang itu yang ternyata adalah qeella.
Wanita paruh baya itu mengangguk lalu melenggang pergi setelah itu qeella menarik kursi kantin menduduki pantatnya di sana dengan tangan menopang dagu terlihat di wajah manisnya keringat telah becucuran di wajahnya prilly yang melihat itu menatap qeella bersalah pasti karna qeella tadi mengejarnya.
"So....."
"Gak usah ah huh hah gak usah minta maaf biarin gue kaya gini itung itung buat lari siang biar sehat gitu hehehe"cenges qeella sambil tangannya mengibas ngibaskan wajahnya yang terasa panas.
"Omg di sini gak ada AC apa panas nih gue ahhh kayanya nih gue mau minta di peluk deh sana my sweety darling kennan kan suhu badannya itu anget banget"ucap qeella sambil berhayal saat ia pertama kali memeluk kennan kekasihnya.
Tak lama pesanan pun datang dengan segera mereka menyantap makanan yang tadi qeella pesan di sela sela acara makannya tiba tiba saja handphonenya berbunyi dengan segera ia mengambil handphonenya dari saku bajunya melihat nama yang tertera di sana.
"Omg ahhhh my sweety dariling kennan sms gue uhuk uhuk"teriak qeella tak lama ia pun tersedak
Prilly yang melihat itu pun panik dengan segera ia mengambil teh poci qeella memberinya ke qeella lalu qeella pun meminumnya setelah itu ia beranjak dari duduknya berlari sambil berteriak memanggil nama sang pujaan hatinya prilly yang melihat itu hanya bisa geleng geleng kepala tapi tak lama ia melebarkan matanya.
"WHAT gue nih yang bayar qeelllllllllaaaaaaaa"teriak prilly kesal.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Salam untuk semuanya.
Velieyansyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
lepaskan aku
Romance~.aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu sampai ajal menjemputku bila kita ditakdirkan bersama tunggu aku sampai aku kembali sampai mata ini terbuka dan menatap wajahmu dan bibir ini memanggil namamu walau aku tau aku telah melepaskan tanganku d...