Cinta tanpa harap ( GxG )

Tiga satu....

Okay guys si author kece balik lagi nih hihihi emmm sebelumnya author mau minta maaf karna author update nya agak lama hehe dikarenakan author sibuk jadi bartender di kedai minuman jadi ya harap di maklumi si author yg cantik satu ini ya hahaha
Alay gue haha abaikan hihihi ya udah yukkk cusss happy reading all....

Dee's Pov

Hancur sudah hati dan pikiran ku, bisakah ku tanggung rasa sakit ini sendiri? Bisakah ku lanjutkan hidup ku tanpa dia disini? Mampukah aku bertahan hidup saat dia yg jadi alasan ku bertahan hingga detik ini memilih orang lain dibanding dengan ku?

Arrggghhh entah apa yg akan terjadi, aku tak punya lagi semangat menjadi orang baik". Aku tak kemana" karna hati ku begitu hancur, mungkin ini saatnya aku berhenti bertahan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, aku bergegas mandi dan mulai melaju menuju sebuah bar. Setelah parkir aku langsung masuk memesan minuman dan entah sudah berapa banyak yg masuk dalam lambung ku.

Mata ku sudah berat, kepala ku sudah mulai pusing dan perut ku juga mulai mual atau mungkin aku sudah akan mati. Aku tak tau harus apa sekarang hancur sudah semuanya, tak ada gunanya lagi aku bertahan disini.

Aku melangkah gontai menuju atap di gedung ini, langkah demi langkah mengantar ku menuju tujuan ku.

Langkah ku terhenti kala kaki ku sudah menginjakkan lantai paling atas dari gedung ini. Atap gedung ini terletak di atas lantai 10, mata ku mulai makin berat, kepala ku juga makin pusing.

Yang aku tau di bawah sana ada danau yg cukup dalam sehingga aku bisa mati dengan mudah. Aku melangkah naik menuju pembatas dinding dari atap ini.

Selamat tinggal kehidupan... selamat tinggal Ririz... tak pernah ku temukan gadis lain pengganti mu jadi jika aku harus kehilangan mu lebih baik aku juga kehilangan nyawa ku.

Kamu itu hidup ku dan kamu itu nyawa ku, kehilangan kamu sama dengan kehilangan sebagian besar dari dunia ku.

Aku mencintai mu tapi aku melakukan kesalahan yg seharusnya tidak pernah ku lakukan yaitu pergi meninggalkan kamu. Kesalahan itu harus kubayar dengan kehilangan mu selamanya dari hidup ku.

Aku masih berdiri diambang kejatuhan ku, yg aku ingat ada seseorang yg berteriak meminta ku untuk turun.

Aku tak tau dia siapa dan aku juga tak peduli dia siapa, keputusan ku sudah bulat dan aku melompat terjun dari atap.

Kata terakhir yg aku dengar seseorang itu berteriak mengatakan aku bodoh, saat tubuhku masuk kedalam danau dan ku pikir aku sudah mati tapi aku tau ada seseorang yg juga terjun kedalam danau.

Setelah itu semua gelap aku tak tau apa yg terjadi selanjutnya, apakah nanti saat ku buka mataku aku sudah menjadi arwah atau entahlah....