Tiga dua....

2K 109 38
                                    

Sebelumnya author mau curhat... nih part beberapa hari lalu udah jadi sebenernya pas mau publis hp author error jadi yg udah kelar kemarin hilang semua...
Sedih udah panjang" tapi ilang huaaaa berhubung author sangat menghargai para reader yg menunggu si author update jadi author mulai kembali menulis part 32

Oke happy reading guys ^__^

Occta's Pov

Hari ini seperti biasa aku punya tugas untuk mengontrol bar milik ku, hanya kontrol biasa sebenarnya karna bar ini telah di pegang oleh sahabat baik ku.

Meskipun ini adalah bar tapi kami tak mengijinkan pengunjung berbuat sesuatu yg tidak" disini.

Perkenalkan terlebih dahulu nama ku adalah Occta Revy Aurora, aku adalah gadis pemilik Bar OR ini. Aku seorang hidup sendiri karna orang tua ku entah kemana bahkan aku tak tau aku ini anak siapa.

Dari kecil aku hidup di asrama yatim piatu, tapi karna Anugerah aku bisa menjadi orang seperti sekarang ini.

Ku langkah kan kaki ku memasuki OR Bar, setelah mengecek beberapa hal aku berjalan ke tempat para bartender. Pengunjung sudah mulai rame karna waktu juga sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Aku ikut membantu melayani para pengunjung hingga mata ku terkunci pada sosok gadis yg baru saja masuk melalui beberapa security di pintu depan. Dia berjalan ke arah tempat bartender dan salah satu bartender hendak melayani pesanannya tapi segera ku cegah dan menggantikan tugas nya.

Aku melangkah mendekat, dalam raut wajahnya aku bisa melihat keputusasaan disana. Benar saja gadis ini memesan minuman dan meneguknya beberapa kali.

Dia mulai meracau tidak jelas, yg ku dengar hanya kata " Ririz kamu jahat " entahlah hanya itu yg aku dengar dalam racauannya.

Gadis itu tiba" bangkit berdiri berjalan sempoyongan entah kenapa hati ku berkata untuk mengikuti nya.

Aku hanya mengikuti dia dari jarak yg cukup jauh supaya aku bisa mengawasi nya. Dia melangkah menuju tangga yg akan mengantar kami di atap gedung ini.

Aku semakin penasaran apa yg akan dilakukan oleh gadis ini menuju atap tapi feeling ku mengatakan sesuatu yg tidak baik.

Aku melangkah mengikuti nya, dia masih meracau tidak jelas tapi nama seseorang itu masih dia sebut. Aku masih berdiri mengawasi nya dari sini, hingga dia mulai naik ke pembatas gedung ini.

Aku berjalan makin mendekat secepat yg ku bisa dan aku meminta dia untuk turun tapi bukannya mendengarkan aku, gadis itu justru berteriak mengucapkan selamat tinggal dan melompat kebawah.

Dengan spontan aku berteriak " dasar BODOH " dan aku ikut melompat juga dari gedung ini. Yg aku tau dibawah sana ada danau yg cukup dalam dan aku harap aku bisa menyelamatkan gadis itu dari kematian.

Cinta tanpa harap ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang