Dua Satu....

2.3K 121 11
                                    

Ririz's Pov

Aku terbangun dengan dua bidadari ciptaan Tuhan di samping kanan kiri ku. Tangan kanan Dee dan tangan kiri Vie bertengger indah diatas perut ku.

Tuhan sungguh aku mencintai mereka dalam waktu bersamaan, aku tak bisa memilih satu dari ke duanya. Mereka masih terlelap, wajah polos yg membuat mereka nampak begitu cantik membuatku terpesona lagi untuk kesekian kalinya.

Tak berapa lama ponsel ku berdering tanda ada panggilan masuk yg membuat kedua bidadari ini terbangun. Segera aku bangkit meraih ponsel ku mengangkat panggilan masuk yg mengganggu tidur dua bidadari ku.

Ririz : " iya... p..."
Telp : " jangan sebut kalau ada orang lain yg sama km... km dimana??"
Ririz : " dirumah..."
Telp : " ........."
Ririz : " hem.... "
Telp : " pastikan tak ada seorang pun yg tau tentang ini karna bisa berpengaruh besar kedepannya..."
Ririz : " hem pasti..."

Klik sambungan terputus, setelah ku letakkan kembali ponsel ku, aku segera mandi untuk menyegarkan otak ku. Dua bidadari ku terdiam bingung dengan apa yg baru saja aku bicarakan karna mengingat jawaban yg begitu singkat.

Selesai mandi aku segera berganti pakaian disusul dengan dua bidadari ku juga mandi secara bergantian. Dua bidadari ku berpamitan untuk pulang karna mereka harus kembali melakukan aktifitas mereka masing". Setelah cipika cipiki satu persatu dari mereka masuk kedalam mobil mereka masing" dan berlalu dari halaman rumah ku.

Aku kembali masuk dan segera bergegas pergi ke tempat kesepakatan tadi, hatiku benar" was" apa yg bakal aku liat disana nanti.

Firasat ku bilang ini bukan hal yg bagus, apa yg bakal terjadi lagi kedepannya. Haaaahhhhh teriak ku frustasi.... Tuhan cobaan macam apa lagi yg mau Tuhan kasih ke aku sih Hah.. belum cukup Tuhan buat aku hancur karna rasa ku??

Ku pacu mobil putih ku dengan kecepatan tinggi, kegelisahan melanda hati ku, sumpah demi apa... kenapa perasaan ku makin gak enak??

15menit berlalu aku telah sampai di tempat parkir Villa Roger tempat kesepakatan yg membuat ku gelisah.

Villa ini adalah Villa keluarga ku yg terletak cukup jauh dari kota karna memang berada di daerah pedesaan.

Ku langkahkan kakiku memasuki pintu utama Villa Roger, kurapikan sedikit penampilan ku dan bergegas menuju ruang tamu.

Ririz : " pa... Aku udah disini... ada apa??"
Papa : " ada seseorang yg ingin menemui kamu sayang... tapi berjanjilah jangan benci papa setelah ini??.."
Ririz : " mana bisa aku benci papa sih.. siapa yg mau ketemu aku pa?"
Papa : " syukurlah kalau begitu... dia ada disana di halaman belakang sayang maaf in papa..."
Ririz : " apapun itu aku maaf in papa tapi kenapa sih??"
Papa : " nanti km bakalan tau... temui aja..."

Gelisah semakin menyelimuti hati ku, aku melangkah mendekat pada sosok yg tengah berdiri memunggungi ku. Kenapa dengan hati ku? Siapa dia?

Cinta tanpa harap ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang