Cinta tanpa harap ( GxG )

Empat tiga....

Jeng jeng jeng hehehe Author balik lagi guys masih pada nunggu kagak nih?
Maafkan Author yg lama buanget update nya dikarenakan tingkat kesibukan si Author lagi naik turun ekya... hahaha canda 😂😂😂

Sebenernya Author lagi cari inspirasi mau di bawa kemana hubungan kita ehhh salah mau dibawa kemana ending novel ini pada mau nya di bikin happy ending atau sad ending??? Di tunggu vomment nya guys 😂

Oke cusss happy reading.....

Ririz's Pov

Beberapa tahun berlalu...

Aku berkeliling kemanapun kaki ku ingin melangkah, tapi aku tak pernah menemukan apa yang ku cari. Entah apa yang aku cari, tapi ada yang hilang dari hidup ku 3 tahun belakangan ini. Seperti menanti tanpa pernah tau apa yang di nanti, seperti kehilangan tanpa pernah tau apa yang pernah aku miliki, dan seperti melangkah tanpa pernah tau arah.

Arrrgghhh sebenarnya apa yang hilang? Apa yang pernah aku miliki namun sekarang tidak lagi? Kepala ku selalu berdenyut saat aku berusaha mengingat sesuatu.

Tahun demi tahun berlalu Mama bilang aku sudah sangat sukses sekarang, aku sudah berumur 25 tahun.

Hotel-hotel yang aku miliki sudah berkembang begitu pesat, bahkan perusahaan yang ku miliki juga sudah menjadi perusahaan paling besar nomor 2 di Indonesia.

Harusnya aku bahagia untuk itu bukan? Ya aku sangat bahagia namun ada sisi bahagia lain yang sepertinya pernah aku miliki sebelumnya.

Di sini aku berdiri memandang betapa indah karya ciptaan Tuhan ini, meski begitu indah namun masih ada yang kurang seperti perjalanan ku yang sebelum-sebelumnya.

Entah ini tempat keberapa yang aku datangi hanya untuk menemukan sesuatu yang sebenarnya tak pernah aku tau.

Mama bilang aku dulu memang sangat bahagia hidup bersama mama di rumah dan papa yang selalu mengunjungi aku bahkan mama bilang aku sering menghabiskan waktu ku untuk bekerja mengurus hotel dan perusahaan ku.

Hanya saja papa selalu bilang kalau aku tak seceria dulu, aku lebih sering diam sekarang bahkan aku sering melamun tanpa tau apa yang aku lamunkan.

Itulah kenapa aku selalu merasa masih ada yang kurang dan hilang dari hidup ku selama 3 tahun belakangan ini.

Sudah lah disini aku tak menemukan apapun yang bisa membuat hati ku puas dan rasa kehilangan itu masih tetap ada. Jadi kuputuskan kembali ke hotel saja untuk beristirahat dan menenangkan hati ku ini.

Ketika sampai di hotel aku langsung merebahkan diri ku di ranjang putih ukuran queen size yang tersedia disini.

Haaaahhhh lebih baik aku tidur supaya kepala ku tidak terlalu berdenyut seperti ini. Tak butuh waktu lama aku sudah masuk ke alam mimpi.

" Ririz : " kamu bilang gak bisa? Setelah perjuangan ini? Setelah penantian ini? Dan setelah semua yg kita lewati kamu bilang kamu gak bisa? Dimana kamu yang selalu bilang mau menggenggam tangan ku? Dimana kamu yang selalu bilang bahwa kamu ingin menghabiskan sisa hidup mu hanya bersama ku?"
Someone : " tapi mama kamu benar Riz... cinta kita cuma cinta tanpa harap... kamu gak bisa bahagia sama aku Riz... kamu harus bahagia sama orang lain yang mampu menjamin masa depan kamu Riz..."
Ririz : " PENGECUT kamu gak berani melangkah lebih bersama ku, mungkin cinta kita hanya cinta tanpa harap namun aku sudah menggantungkan seluruh definisi bahagia ku kepada cinta ini. Aku sudah berjalan menyusuri lorong dingin yang di sebut kebencian dan aku berdiri dengan belaian yang di sebut tamparan. Membuktikan seberapa aku mau memperjuangkan mu dan tidak mundur selangkah pun." "