Sembilan....

3.8K 214 9
                                    

Author's Pov

Mentari pagi menyapa 2 orang gadis yg masih terlelap dalam posisi yg masih sama seperti semalam. Mata coklat kombinasi hitam telah terbuka lebih dulu sebelum gadis dengan mata hitam itu terbangun.

Ririz : " heiii selamat pagi ^__^"
Vie : " Emmmm haiii selamat pagi juga... kok kamu udah bangun sih"
Ririz : " ini kan udah pagi Vie yukkk Ahhh kita bangun..."
Vie : " gak mau... morning kiss dulu"
Ririz : " hahaha kamu ada" aja sih hehe"
Vie : " gak mau bangun pokok nya kalau gak dapet morning kiss dari kamu wlekk "
Ririz : " ya udah merem giihhh"

Sontak Vie menutup matanya dan ...... Cuppp.... sebuah ciuman hangat mendarat di kening nya. Ada sedikit rasa kecewa karna yg Vie harapkan adalah ciuman di tempat yg lain.

Tapi setidaknya dia mendapatkan morning kiss nya walau tak seperti harapan nya.

Vie : " mau aku dulu apa kamu dulu yg mandi Riz??"
Ririz : " kamu duluan aja gih ntar baru aku habis itu kita sarapan di luar bareng gimana??"
Vie : " oke lah... Emmmm Riz ntar malem kamu mau Temenin aku lagi gak?? Nginep sini lagi "
Ririz : " iya nanti aku Temenin.."

Setelah selesai mandi Vie keluar dan membawa handuk di tangannya untuk mengeringkan rambutnya. Ririz pun masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sekitar 20 menit kemudian Ririz keluar hanya mengenakan hot pants warna hitam dengan hem putih yg hampir transparan. Setiap lekuk tubuhnya mampu dilihat oleh Vie dari jarak yg cukup jauh.

Vie hanya mampu menelan ludahnya sendiri menahan sebuah gejolak yg ada di dalam diri nya. Vie melangkah mendekat kearah Ririz dan mengulurkan tangan untuk membantu Ririz mengeringkan rambutnya.

Pandangan mata Vie tak lepas dari bibir pink yg begitu menggiurkan untuk di nikmati. Kedua tangan Vie bergerak dengan lembut menyentuh rambut panjang bergelombang milik Ririz.

Tak mampu lagi Vie menahan keinginannya untuk memenuhi apa yg terus bergelora dalam angannya.

Tangan Vie bergerak mengelus pelan pipi Ririz dan bergerak ke arah tengkuk nya. Kini jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa centimeter saja, merasa tak ada penolakan dari Ririz maka Vie memberanikan diri untuk semakin mengikis jarak diantara mereka.

Secara spontan Ririz menutup kedua matanya, melihat hal itu Vie semakin memajukan wajahnya dan cuppp.... waktu seolah berhenti beberapa menit. Mereka bertahan dengan posisi seperti sekarang ini, tak ada pergerakan lain mereka saling menikmati dalam diam.

Cinta tanpa harap ( GxG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang