Setelah kejadian Ken menghajar Rico, Ken langsung pergi ke danau tempat biasa dia menumpahkan kemarahannya, kali ini suasana hati Ken benar-benar hancur karna ucapan Rico. Ken berteriak, dan sesekali menangis, dia masih belum bisa nerima kenyataan kalo Reina ada dalam pesawat itu.
⏭️⏮️
Saat ini Seina dan Natha sedang dalam perjalanan menuju rumah Renhard, saat mereka melewati danau dekat rumahnya, Natha melihat Ken "Stop pak. Mah, mamah langsung ke rumah kak Zam ya, Natha masih ada urusan, nanti Natha langsung ke rumah kak Zam" setelah menghentikan taxi yang dia taiki Natha langsung keluar mobil.
"Jangan pulang larut malam Nath" teriak Seina dari dalam mobil dan Natha hanya menjawab dengab anggukan.
."Engga, ka Reina masih hidup, kakak harus buktiin ke mereka kalo kakak hasih hidup" racau Ken di sela isakannya. Ken memang benar-benar hancur, rambut yang berantakan dan tangan yang berdarah akibat dia memukul pohon yang tak bersalah untuk melampiaskan kekesalannya.
Natha menghampiri Ken yang sedang duduk sambil menangis di bawah pohon "Ken, You okey?" tak ada jawaban dari Ken, Natha pun semakin mendekatinya dan sekarang dia tepat berada di samping Ken.
"Salah gue kalo belum bisa nerima kenyataan? Selama jasad kak Reina belum ketemu, dia masih hidup dan pasti dateng buat nemuin gue, tapi kenapa mereka selalu bilang kak Reina udah ga ada? Salah gua apa sih ampe Tuhan ngambil orang yang paling berharga dalam hidup gua? Kenapa ga gua yang mati Nath, kenapa harus kak Rein!?" Ken terus saja menangis dan menyalahkan dirinya, dengan sedikit takut Natha memberanikan diri untuk memeluk Ken agar dia sedikit tenang. Natha sangat terkejut saat tau kalau Reina yang di maksud papahnya Ken itu kakak kandung Kendranata.
"Ken, semua udah di atur sama Tuhan, kehidupan dan kematian enggak ada yang bisa nebak, kita sebagai manusia hanya bisa menerima dan lo juga harus terima takdir ini, lo harus ngelanjutin hidup lo Ken, lo ga boleh terpuruk dalam kepergian kakak lo. Lo harus banyak berdoa semoga apa yang lo inginkan terwujud dan emang kalo kakak lo masih hidup, kalian pasti di pertemukan Ken" Natha sesekali mengusap kepala Ken, dia tidak pernah nyangka kalau Ken yang dia kenal serapuh ini, dia sangat kasar di luar, tapi begitu banyak masalah di dalam dirinya.
"Gue benci musik, musik yang bikin kak Reina jauh dari gue, musik yang buat kak Reina menderita, gua benci musik Nath, jangan paksa gue bermusik, jangan paksa gue" Natha yang mendengar ucapan Ken pun ikut menangis, mereka menangis bersama dalam pelukan. Karna suara Ken terdengan sangat menyakitkan.
"Gue gak akan maksa lo, kita belajar musik perlahan, lo ga boleh nyalahin musik. Gue janji, gue yang bakalan ngajarin lo musik dan gue ga akan maksa lo Ken" Natha melepas pelukan dan menatap mata Ken yang penuh air mata, Ken hanya membalas anggukan "Tangan lo kenapa Ken, kenapa bisa berdarah gini?" tanya Natha sambil memegangi tangan Ken yang berdarah.
"Gua abis mukul tuh pohon" jawabnya jutek, tapi Natha malah tersenyum mendengar nada Ken yang jutek itu.
"Gila lo ya? Pohon ga salah lo pukul, kayanya otak lu beneran gesrek deh Ken, ayooo gua anter ke dokter buat meriksa otak lo" ucap Natha sambil tersenyum "Lo bawa kotak obat?" tanya Natha tiba-tiba.
Ken langsung mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Natha "Ngapain gua bawa begituan, mending gua pulang" Ken langsung berdiri dan berjalan ke motornya yang terpakir di pinggir jalan dekat danau itu "Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Ken yang melihat Natha mengikutinya dari belakang.
"Anterin gue ke rumah kakak gue, disini ga ada taxi Ken" ucapnya memelas di samping Ken
"Natha sumpah ya lo nyusahin gua banget, yodah naik, gue anter lo nyampe depan pintu rumah cowok gila itu" ucap ken yang sudah berada di atas motornya dan Natha buru- buru langsung naik di belakang Ken karna dia takut Ken akan berubah pikiran, dan mereka pergi dari danau itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music, Love and Hate
Romance(COMPLETED) WARNING Apa yang kalian tau tentang musik? Suara yang merdu dan alunan yang indah kan? Banyak hal buruk yang terjadi dalam musik bagi Kendrana, kebenciannya terhadap musik sangat hebat. Sampai seorang wanita yang berusaha masuk kehidupa...