FlashBack

170 57 7
                                    

Sudah berhari-hari Nathania ke rumah Ken setelah pulang sekolah, tapi Ken tidak pernah ada di rumah, dan dia pun tidak masuk sekolah, Natha terlihat bingung sambil bolak-balik di depan kelas memegangi keninganya.

"Ricooooo" teriak Natha saat melihat Rico berjalan ke arahnya.
"Kenapa sih cantik, masih pagi udah kangen aja deh" goda Rico. Dia berusaha menyolek dagu Natha, tapi dengan cepat, Natha menghindar dari Rico.

"Ken mana? udah beberapa hari dia ga masuk dan setiap gua ke rumahnya dia ga pernah ada, sumpah ya temen lo satu itu ngeselin banget" oceh Natha panjang lebar di hadapan Rico. Sedangkan Rico hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Yayaya, si Ken itu lagi butuh sendiri, jadi mau lo cari kemanapun dia ga bakalan ketemu" jawab Rico dengan santai, karna dia tau gimana keadaan Ken kalau dia sedang tiba-tiba ngilang dan tak ada dari mereka yang menyari keberadaan Kendranata.

"Ada apa nih Co? lu di hadang cewek bermulut tajem ini?" tanya Aldo yang baru aja sampai dan dia melihat Rico dan Natha sedang berbicara.
"Nanyain Ken dia" adu Rico dengan tatapan meledek.

"Yaelah ngapain nyariin Ken, ntar juga masuk, apa lo kangen sama dia? udah lah masuk yuk Co" mereka ber dua masuk ke dalam kelas meninggalkan Natha yang kesal.

"Kalo gua ga ngajuin diri buat sekelompok sama dia, gua ga bakalan nyariin dia nyeseell guee,,," teriak Natha kesal lalu pergi ke taman sekolah.

                            ❤❤❤

Udah hampir seminggu Ken tidak masuk ke sekolah, setiap hari dia di antar ke sekolah oleh supir papahnya, tapi hanya sampai gerbang sekolah setelah itu dia pergi ke danau, tempat jutaan kenangan antara dia dan kak Reina.

Flashback

Ken dan seorang wanita cantik sedang melukis di bawah pohon, Ken sangat senang melihatnya melukis, dia sangat serius saat sedang melukis dan terlihat sangat cantik.

"Kenapa ngeliatin kakak? baru sadar ya kakak cantik?" perempuan itu sadar kalau sedang di perhatikan oleh Ken. Ken malah terlihat salting karna dia baru saja tertangkap basah sedang memandangi kakaknya.

"Kak Reina, kenapa sih kakak ga jadi pelukis aja? apa ya bahasanya kalo yang lukis atau gambar baju-baju gitu?" ujar Ken sambil memikir-mikir.
"Designer Nata, gitu aja ga tau, gimana sih kamu, anak SMA ga tau" ucap Reina sambil mengelus kepala Ken. Ken dengan Reina hanya beda dua tahun, jadi mereka lebih mudah dekat dan banyak yang bilang kalau mereka seperti sepasang kekasih.

"Jangan sering-sering balapan lagi Nat, bahaya buat kamu. Kalo kamu lagi marah sama papah, cukup kesini aja jangan balapan, kakak akan selalu ada disini Nat" ucap Reina dengan mata yang berkaca-kaca. Ken yang melihat itu sangat khawatir, dia tidak ingin kakaknya meneteskan air mata.

"Loh kenapa kak Reina nangis? iya aku ga balapan lagi, udah dong jangan nangis" Ken menghapus air mata Reina yang jatuh di pipi. Karna tangisan Reina semakin deras.

"Kakak bingung, kalo kakak ga ada di sini lagi, gimana sama kamu Nata? Kamu itu emosian, kalo kakak ga ada di dekat kamu, pasti kamu bakalan ancur Nat, kakak ga mau itu" tangisan Reina malah semakin menjadi dan Ken yang melihat itupun ikutan menangis.

"Kak Reina ga akan kemana-mana, kakak bakalan terus sama Nata, kita pasti bisa ngelawan papah, tenang kak, aku cowok, aku bisa buat kakak bangga" Nata memeluk Reina erat. Dia gak sanggup melihat kakaknya terus menangis.

"Papah nyuruh kakak ngelanjut S2 di Eropa, di sana ada sekolah musik yang terkenal" ucapan Reina membuat Ken terkejut dan melepas pelukan.
"Engga, kakak ga boleh ke sana, Nata akan bilang sama papah" Ken langsung menyalakan motornya menuju rumah, dan Reina mengikuti Ken dengan Taksi.

Music, Love and Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang