Natha masih belum begitu yakin kalau dia sedang bersama kakaknya, sekarang Natha sedang menatap rumah besar yang ada di hadapannya ini, rumah bergaya modern yang memiliki paduan warna hitam dan putih.
Renhard hanya tersenyum saat melihat adiknya sedang memandangi rumahnya "Ayo Nat masuk, jangan bengong di situ dong" perintah Renhard membuyarkan lamunan Natha, dan Natha langsung mengekori kemana Renhard pergi.
"Wah,,,, kak Zam, kakak tinggal sendiri di rumah sebesar ini?" tanya Natha yang masih asik melihat lihat rumah Renhard, panggilan Natha ke Renhard itu Azzam, karna dulu dia tidak bisa bicara R jadi dia memilih nama tengah Renhard.
"Ayo ikut kakak, kakak akan ngasih tau kamar kamu" mereka menaiki anak tangga, Natha terus saja tersenyum sambil mengikuti langkah Renhard, dan mereka sampai di depan pintu yang berada di samping anak tangga paling atas "Ini kamar kamu" .
Natha sangat terkejut melihat kamarnya yang menurut dia sangat bagus "I,,,, ini kamar aku, kamar Natha kak?" tanya Natha dengan mata yang berkaca- kaca, Renhard bingung akan air mata Natha, antara air mata senang atau kecewa dengan kamarnya.
Renhard memegang ke dua tangan Natha "Kakak ga tau selera kamu gimana Nat, yang kakak tau kamu suka warna pink, dan maaf kalo kamu ga suka sama kamar kamu ini, kakak bisa ngerenof kamar kamu"
Natha langsung memeluk kakaknya "Cuma kakak yang tau selera Natha, aku suka banget kak, makasih kak,Thank you for returning, thank you to be back to me and mom" ucap Natha di sela tangisannya.
Renhard melepas pelukan dan menghapus air mata Natha, dia menuntun adiknya untuk duduk di kasur"I will always be with you and mom, kakak selalu yakin kalo kamu pasti dateng Nat, makanya kakak nyiapin kamar ini buat kamu, adik kesayangan kak Azzam" Renhard mengelus pipi Natha yang putih itu dan membuat yang punya tersenyum bahagia.
"Tapi, sejak kapan kakak pulang ke Indonesia? Bukannya kakak di London, ayah bisa marah kalo tau kakak di sini, apa lagi di Bandung?" seketika Natha panik dan khawatir kalo ayahnya akan mengetahui keberadaan Renhard.
Renhard menggenggam tangan Natha untuk memberikan ketenangan agar dia ga perlu khawatir "Ayah ga akan tau Nath, dan kakak ga akan pernah ninggalin kamu dan mamah lagi, selama dua tahun ini kakak mantau kalian, sikap ayah yang makin hari makin kasar sama mamah, kakak tau itu Nath, jadi kakak akan bawa kalian pergi dari rumah itu" ujar Renhard dengan yakin dan penuh kepastian sambil menggenggam tangan Natha dan menatap mata Natha dalam.
⏭️⏮️
Saat ini Ken, Rico dan Aldo sedang ngumpul bareng di tempat arena balap, yang sudah mereka anggap sebagai Basecamp, kali ini Ken tidak melakukan balapan dia hanya sedang minum bareng teman-temannya.
"Gue tau siapa dia, orang suruhan gue udah ngelacak Renhard sampe ke akar- akar nya, hebat kan gue sebagai sahabat?" bangga Rico di depan Ken dan Aldo.
"Elahh paling lo nyuruh ditektif bokap lo lagi kan?" tebak Aldo yang langsung di sambut cengiran oleh Rico.
"Apa hubungan mereka Co?" tanya Ken serius, Aldo yang tadinya ingin membeli cemilan berbalik dan langsung duduk di dekat Ken karna mendengar pertanya Ken barusan.
"Renhard Azzam Dzar dia itu anak pertama dari Ridwan Dzar seorang arsitek terkenal dan kakak dari Nathania Akifa Dzikra" penjelasan Rico membuat ke dua sahabatnya bengong.
"Mereka saudara?" ucap Ken dan Aldo berbarengan."Yaaaaa 100 buat jawaban kalian, dan orang suruhan gua bilang, seharusnya Renhard itu di London bukan di sini, karna ada masalah keluarga gitu dia di usir bokapnya kesana, dan dan dan ternyata seorang Ridwan itu ga suka kalo anaknya bermusik, dan Renhard ngelanggar itu jadi deh dia di usir husss" ujar Rico dengan panjang lebar dengan gaya nya yang sok cool.
"Tapi, kenapa dia suka banget sama musik ya, padahal kan di larang bokapnya, aaiissssss,,,, gila sumpah, bakalan mati di tempat gue kalo ngisengin adeknya" frustasi Ken sambil mengacak rambutnya kesal.
"Lo ga takut kan Ken? masa gitu aja lo nyerah, lo itu K E N D R A N A T A" eja Rico membuat Aldo mengerutkan keningnya.
"Trus klo dia Kendranata kenapa? kan emang nama dia itu bego, dihh otaknya cocopandan, gua basmi lu" kesel Aldo sambil melempar botol berisi air ke arah Rico.
"Berisik couple homo, ingett ya, lo berdua harus bantuin gue keluar dari persyaratan ini, apa gue tabrak aja tuh si Ren Ren, kan kalo dia mati persyaratannya kelar, pinter banget kan ide gue, setuju kan lo berdua?" ucapan Ken barusan membuat dua sahabatnya terkejut sambil menggelengkan kelapa.
"Lo beneran gila Ken" Rico memegang jidat Ken, membuat yang punya jidat bingung.
"Lo sakit Ken, sumpah lo udah ga waras, kalo lu ampe nekat ngebunuh Renhard, lo bisa di penjara, dan pasti bokap lo makin marah, lo ga mau buat kak Reina kecewa kan?" Aldo mengucapkan kata Reina dengan hati- hati dan langsung jelas perubahan raut wajah Ken.
Ken langsung berdiri mengambil jaket yang ada di bangku dan memakainya "Gue ga akan buat orang yang gue sayang kecewa" ucap Ken sambil berjalan ke arah parkiran motor dan pergi dengan motor kesayangannya itu.
"Im kendranata, promised not to make Reina Azmi Inara disappointed, I will make her proud, although I do not know where she is now, but I'm sure that sister will come back to me" ucap penuh keyakinan yang kuat di tempat dimana dia dan Reina selalu bersama- sama dulu, tempat yang penuh kenangan bagi Ken, menurut Ken, selama jasat Reina belum di temukan, Reina pasti masih hidup dia hanya pergi dan pasti akan kembali suatu saat nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.*Hai reader, maaf ya kalo ada kata kata yang sidikit kasar dan gak sopan, tapi semoga kalian suka sama ceritanya, dan maaf kalo masih ada typo bertebaran jangan lupa Vote and Coment yeyyyyy, jangan lupa tinggalkan jejak, thanks reader* 😊😊😊😊😊
R.u
KAMU SEDANG MEMBACA
Music, Love and Hate
Romance(COMPLETED) WARNING Apa yang kalian tau tentang musik? Suara yang merdu dan alunan yang indah kan? Banyak hal buruk yang terjadi dalam musik bagi Kendrana, kebenciannya terhadap musik sangat hebat. Sampai seorang wanita yang berusaha masuk kehidupa...