Gimana kabar kamu Natha?" tanya seorang pria berbadan tegap itu. Natha terkejut mendengar suara itu, dia terlihat sangat takut. "Ayah" ada nada getaran dalam suara Natha.
"Syukurlah kalo kamu udah sehat, jadi kamu dan mamah kamu tercinta, bisa balik ke rumah ayah" Ridwan langsung memegang erat lengan Natha, sampai Natha meringis.
"Enggak ayah, Natha gak mau tinggal sama ayah, lepasih yah" Natha berusaha melepas pegangan tangan Ridwan dari tangannya. Bukannya melepaskan, Ridwan malah menarik Natha. "Kak Azzam, ayah lepasin yah, Natha gak mau pulang sama ayah. Ken" teriak Natha yang masih terus di tarik oleh Ridwan, sedangkan Renhard dan Ken tidak mendengar teriakan Natha.
"Aku ayah kamu, jadi kamu harus nurutin semua perkataan ayah" bentak Ridwan sambil terus menarik Natha keluar restaurant.
"Itu Natha di tarik siapa sih?" tanya Aldo yang melihat ke luar jendela restaurant, sontak membuat yang lain menengok ke arah yang Aldo tunjuk. "Om Ridwan" ucap Arga lalu berlari ke arah Natha.
"Lepasin Natha om" cegah Arga yang memegang tangan Ridwan. "Kak Arga, aku gak mau pulang sama ayah, aku mau sama kak Azzam" mohon Natha sambil menangis.
"Lepasih tangan Natha Tuan Dzar" ucap Ken penuh penekanan. "Natha" panggil Renhard yang baru saja sampai di antara mereka. "Kak Azzam, Natha mau sama kakak, gak mau sama ayah, ayah lepasin tangan Natha" Natha terus saja berusaha melepaskan cengkraman Ridwan.
Renhard menarik tangang Natha paksa sampai terlepas dari tangan Ridwan, dan menimbulkan jejak merah di lengan Natha. "Jangan pernah sentuh Natha atau mamah lagi, saya gak akan biarin orang seperti anda ngelukain orang yang paling berharga bagi saya" bentak Renhard.
"Kamu emang anak kurangajar Renhard, saya membesarkan kamu bukan untuk ngebantah perkataan saya, anak gak tau diri kamu, cepat atau lambat, saya akan membawa Seina dan Natha pulang ke rumah saya" setelah mengucapkan semuanya di depan Renhard, Ridwan masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari restaurant.
Renhard langsung memeluk adiknya yang menangis karena ketakutan. "Natha takut kak, Natha gak mau sama ayah" Renhard mengusal kepala Natha, mencoba menenangkan adiknya. "Kamu akan selalu sama kakak, kamu gak akan pernah pulang ke rumah itu"
"Tangan kamu Nath" ujar Arga yang melihat lengan-lengan Natha memerah. Renhard melepas pelukannya dan melihat lengan Natha. "Ini pasti karena kakak narik kamu terlalu keras, maaf ya Nath"
"Gakpapa kak, nanti juga sembuh, ayo kita masuk ke dalem lagi" ujar Natha yang masuk lebih dulu ke dalam restaurant, "Om Ridwan pasti akan ngelakuin hal kaya gini lagi, jadi gue bakalan nyuruh anak buah gue buat menjaga Tante Seina dan Natha" ujar Arga dan Renhard hanya menjawab dengan anggukan.
"Sini Nath, kakak kompres tangan kamu" Nathapun duduk di sanping Reina, dan Reina mengompres tangan Natha. "Are you ok?" tanya Rico yang melihat wajah Natha seperti menahan tangis. "Hmm, i'm ok" jawab Natha sambil menundukkan kepalanya.
Ken yang baru saja datang langsung membalikkan tubuh Natha, dan memeluk Natha. "Cry, I'm here Natha" bisik Ken, dan itu benar-benar membuat Natha menangis di pelukan Ken.
"Sekilas gua ngeliat Dirga di diri Ken" ujar Renhard yang berdiri di samping Arga sambil memerhatikan Natha menangis di pelukan Ken. "Iyap, sifat mereka juga gak beda jauh, cuma Dirga lebih parah dari Ken" saut Arga.
⏭️⏮️
Aileen terus saja menangis di dalam kamarnya, kamar nya seperti abis terkena badai, sangat berantakan. Aileen sedang memandangi foto di handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music, Love and Hate
Romance(COMPLETED) WARNING Apa yang kalian tau tentang musik? Suara yang merdu dan alunan yang indah kan? Banyak hal buruk yang terjadi dalam musik bagi Kendrana, kebenciannya terhadap musik sangat hebat. Sampai seorang wanita yang berusaha masuk kehidupa...