Ken masuk ke dalam ruang rawat Natha. Sepi hanya ada Natha yang sedang berbaring. Ken menghampiri Natha dan duduk di pinggir kasurnya.
Natha yang merasakan kehadiran Ken pun membenarkan posisinya menjadi duduk."Ken" panggil Natha pelang. "It's ok" Ken mengeluarkan senyum yang jarang banget dia berikan ke oranglain kecuali kakaknya.
Natha memegang balutan perban yang ada di kepala Ken. "Seharusnya lo gak perlu ngelakuin itu Ken, lo ngelukain diri lo sendiri" Natha menatap Ken yang berusaha menahan air matanya.
Setetes air mata Natha jatuh di pipinya. "Lo udah menderita karena ulah bokap lo, dan gue gak akan biarin siapapun buat lo menderita, kan gue pernah bilang, kalo gue ini sahabat lo" Ken menghapus air mata Natha yang jatuh di pipinya.
"Boleh sekali aja gue meluk lo Ken?" tanya Natha yang sebenarnya ragu. "Boleh" Natha dan Ken berpelukan. "Pelukan ini, gue pernah ngerasain pelukan ini, Dirga, ya, pelukan Ken sama persis sama pelukan Dirga, aroma tubuhnya dan hangatnya" ucap Natha dalam hatinya.
"Miss you Ga" Natha tanpa sadar mengucapkan itu di dalam pelukan Ken. "Gue Ken ya bukan Arga, abang lo lagi di luar sama kak Reina" ujar Ken dan Natha pun langsung melepas pelukannya. "Iya maaf" ucap Natha.
Tanpa mereka sadari, Arga dan Reina sedang mengintip dan mendengar semua pembicaraan Ken dan Natha. "Sahabat? Jadi mereka gak pacaran ya Ga?" tanya Reina yang berada di belakang Arga.
"Sepertinya enggak, mungkin mereka lagi sandiwara, kita liat aja Rein, cepat atau lambat, mereka pasti pacaran" jawab Arga.
⏭️⏮️
Two Months Later
Dua bulan telah berlalu, Natha pun udah keluar dari rumah sakit dan melakukan aktifitas seperti biasa. Selama dua bulan ini juga Seina dan Natha tidak pernah bertemu dengan Ridwan, mereka benar-benar menjauhi Ridwan, walau terkadang Seina sering menanyakan kabar Ridwan pada Renhard.
Sedangkan keluarga Ken sedang berkumpul di meja makan. "Wahh semuanya makanan favorit Kendranata" ledek Reina yang langsung saja mengambil makanan.
"Iya dong, seminggu lagi kan ulang tahunnya Nata" ucap Nasya dengan senyum mengembangnya. "Kamu mau hadiah apa Nat?" tanya Royhan dengan wajah senyumnya, walaupun dalam hatinya dia harus siap menerima cacian Ken.
"Gak usah pah, makasih" jawab Ken dengan lembut. Nasya, Royhan dan Reina yang mendengar ucapan Ken yang lembut ke papahnya sangat terkejut, mereka menatap Ken dengan senyum bahagia.
Ken yang tadinya mulai memakan makanannya, dan melihat reaksi keluarganya itu langsung menaruh sendok yang dari tadi di tangannya dan menatap Royhan serius.
"Maaf pah udah buat papah sakit hati sama ucapan Nata, ya walaupun menurut Nata itu setimpal sama apa yang papah perbuat dulu ke Nata dan kak Reina. Tapi kayanya udah keterlaluan deh. Lagi juga kak Reina udah balik ke rumah ini dan Nata mau nepatin janji, kalo Nata akan manggil papah lagi. Kita perbaiki semuanya pah, Nata akan berbuat baik, dan gak akan buat kalian semua nangis, kita mulai dari awal ya".
Semua yang mendengar ucapan Ken terharu. Royhan bangun dari kursinya dan memeluk Ken dengan air mata yang mengalir.
"Iya, maafin papah juga udah menuntut kalian bermusik, papah menyesal, papah minta maaf karena udah berkata kasar sama kamu" Royhan menangis dalam pelukan Ken dan Ken berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. "Iya pah, Nata udah maafin papah".
Nasya dan Reina pun ikut memeluk Royhan dan Ken, mereka menangis bersama dalam pelukan. "Terimakasih Tuhan, telah menyatukan keluarga ku, dan terimakasih atas semua yang telah engkau berikan kepada keluargaku, ini awal yang baru untuk keluarga Arkan" Royhan mengucapkan syukur dalam hatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/99409920-288-k132801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Music, Love and Hate
Romance(COMPLETED) WARNING Apa yang kalian tau tentang musik? Suara yang merdu dan alunan yang indah kan? Banyak hal buruk yang terjadi dalam musik bagi Kendrana, kebenciannya terhadap musik sangat hebat. Sampai seorang wanita yang berusaha masuk kehidupa...