Ken dan Reina melepas kerinduan mereka di ruangan Renhard, Ken terus saja memandangi wajah Reina tanpa mengeluarkan suara, sesekali Ken memegang hidung Reina dan mencubit pipi Reina, dia masih tidak menyangka kalau yang ada di hadapannya ini benar-benar kakaknya, kakaknya yang selama ini dia fikir sudah meninggal.
Reina mamukul tangan Ken yang terus saja memegangi wajahnya. "Hey, sakit tau muka kakak kamu cubitin terus".
"Ka Rein, aku bahagia banget ngeliat kakak sekarang, kenapa baru dateng sekarang kak? Aku selalu berharap kak Rein dateng dan meluk aku" Ken memegang kedua tangan Reina dan menatap Reina seolah memohon agar tidak pergi lagi.
"Maaf baru dateng sekarang, kakak enggak mau terus di paksa papah, dan sekarang kakak jadi designers, impian kakak terkabul Nat dan harapan kamu juga".
"Selama ini kakak tinggal dimana? Kenapa kak Rein keliatan deket sama Nathania dan kakaknya?" tanya Ken yang sebenarnya dari awal sudah curiga akan kedekatan mereka.
"Sebelum ketemu kamu, kakak udah lebih dulu ketemu Natha, dan kakak tinggal di hotel bersama Arga, dia yang nyelamatin kakak dan membantu kakak jadi seorang designer, kayanya pertemuan kita ini juga rencana mereka" ujar Reina yang sekarang mulai duduk bersandar di bahu Ken, sedangkan Ken terus memegang tangan Reina.
"Kakak tinggal sama cowok??" pekik Ken yang sangat terkejut. "Kapan kakak ketemu Natha? Kenapa dia enggak pernah cerita ke aku? dan apa hubungan kakak sama sih gagak itu?".
Reina tersenyum sambil menggelengkan kepala mendengar semua pertanyaan Ken. "Arga, bukan gagak Nata, kamu ini suka banget ganti-ganti nama orang, oya waktu kamu di rumah sakit, kakak jenguk kamu dan itu pertama kalinya kakak ketemu Natha"
"Kakak tau aku kecelakaan?" tanya Ken.
"Iya, kakak selalu mantau semua kegiatan kamu, dan Nathania pernah memohon ke kakak buat kakak ketemu sama kamu, dia juga cerita waktu kamu sama papah bertengkar, dan kamu bilang, kamu akan maafin papah, kalau papah buat kakak kembali, jangan manggil dia Tuan Royhan Nat, dia papah kita" Reina menangis menceritakannya.
"Aku akan manggil dia papah, kalau kakak pulang, dan aku akan nurutin semua apa mau kakak" Ken melakukan negosiasi terhadap Reina tapi Reina masih terlihat berfikir dan diam.
⏭️⏮️
Rico dan Aldo berjalan mengelilingi restaurant untuk mencari keberadaan Ken. "Ken mana Nat, dia enggak dateng ya?" tanya Aldo yang clingak clinguk. "Anjirr Do, banyak banget cewek sexy, gua jadi pengen bawa pulang satu" Aldo langsung menjitak kepala Rico yang dari tadi terus memandangi cewek yang lewat di dekat mereka.
"Gila lu Do, ini pala kali bukan galon maen nabok aja lu" kesal Rico.
"Tuh mereka" Natha menatap kearah tangga dan terlihat Ken dan Reina menuruni tangga dengan senyum yang mengembang di keduanya.
"Kak Reina" teriak Rico dan Aldo berbarengan dan langsung berlari memeluk Reina. "Kangen banget ya kalian sama aku?" tanya Reina yang mengelus punggung Rico dan Aldo.
"Aku seneng liat kakak lagi, aku tuh pernah hampir mati di hajar sama Ken dan harusnya kak Rein liat itu" Rico memanyunkan bibirnya dan bicara di samping Reina karna Ken sudah memberikan tatapan membunuh ke Rico.
"Kakak harus tau ancurnya Kendranata tanpa seorang Reina, dan juga hancurnya kita berdua ye Co, tanpa seorang kakak yang cantik" Aldo mencolek dagu Reina. Terlihat Aldo dan Rico pun sangat merindukan Reina.
"Maaf ya udah buat kalian bertiga hancur dan pasti sedih, kakak janji enggak akan ninggalin kalian lagi" Reina mengelus kepala Ken, Aldo dan Rico bergantian, memang Reina juga sangat dekat dengan Rico dan Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Music, Love and Hate
Romansa(COMPLETED) WARNING Apa yang kalian tau tentang musik? Suara yang merdu dan alunan yang indah kan? Banyak hal buruk yang terjadi dalam musik bagi Kendrana, kebenciannya terhadap musik sangat hebat. Sampai seorang wanita yang berusaha masuk kehidupa...