Perjodohan??

91 13 15
                                    

Sesampai di rumah keluarga Zhar, Natha tertidur di dalam mobil. "Bangun Nath, udah sampai rumah" Aileen menepuk pipi Natha pelan untuk membangunkannya dari tidurnya. "Kamu gendong aja deh Rend, kasian keliatan cape banget" ujar Woonsen yang tidak tega membangunkan Natha, karena melihat Natha terlelap tidur. "Iyaudah" Renhard menggendong Natha masuk kedalam rumahnya.

"Natha kenapa Rend?" tanya Ridwan khawatir saat melihat Natha di gendong Renhard. "Dia kecapean yah" jawab Renhard. "Yaudah, langsung kamu bawa ke kamar aja" Renhardpun langsung membawa Natha ke kamarnya. "Woonsen, tolong ajak Aileen dan Aldo ke kamar tamu ya" pinta Seina. Dan Woonsenpun mengantar Aileen dan Aldo ke kamar tamu.

"Ayah udah tenangkan ngeliat Natha baik-baik aja? Kamu jangan banyak pikiran ya yah" Seina memeluk pinggang Ridwan. Karena beberapa hari ini, Ridwan sangat mengkhawatirkan Natha, entah kenapa perasaannya berkata, kalau akan terjadi sesuatu dengan Natha.

Renhard menaruh Natha di atas kasurnya perlahan. "Tidur yang nyenyak ya sayang" Renhard mengecup kening Natha sebelum keluar kamar Natha.

Saat Renhard keluar kamar Natha, sudah ada Woonsen yang menunggunya di depan kamar Natha. "Kok kamu disini sayang? Kamu sama baby kan juga harus istirahat" ujar Renhard sambil memeluk pinggang istrinya. "Aku nunggu kamu, aku gak bisa tidur kalo gak ada kamu di samping aku" rengek Woonsen sambil menggelayut manja di tangan Renhard.

Semenjak Woonsen hamil, dia berubah menjadi perempuan yang manja, yang kemana-mana harus sama suaminya. "Ayo kita ke kamar" mereka berduapun masuk kedalam kamar.

                                    ⏭️⏮️

Reina dan Arga tinggal di rumah Arga yang di jakarta. Sebenarnya Reina sedikit khawatir dengan kondisi Natha yang selama ini belum bisa ngelupain Dirga. "Kamu kenapa belum tidur sayang?" tanya Arga yang memeluk Reina dari belakang.

"Ga, gimana kalau Ken gak bisa nerima keadaan Natha, yang gak akan pernah bisa ngelupain Dirga?" tanya Reina dengan nada khawatir. Arga membalikkan posisi Reina, sehingga mereka berdua berhadapan.

"Reina, Dirga emang gak akan pernah terlupakan dari fikiran Natha, tapi Ken bisa menjadi salah satu bagian dalam fikiran Natha, kamu banyak-banyak berdoa ya, supaya Ken bisa nerima semuanya" Reina tersenyum mendengar ucapan Arga, Reina mendekatkan wajahnya ke Arga, semakin dekat, sampai Arga menutup matanya dan Reinapun mencium pipi Arga. "Makasih udah bikin aku tenang".

"Masa cuma di pipi sih Rein, disini belom" ucap Arga sambil memanyunkan bibirnya kearah Reina. Reina yang melihat tingkah Arga langsung memukul bibir Arga. "Udah malem, aku mau tidur" Reinapun langsung menidurkan dirinya di kasur, sedangkan Arga kesal melihat Reina yang tertidur.

                                    ⏭️⏮️

Ridwan berjalan kekamar putrinya, dia berniat untuk membangunkan Natha dan mengajaknya sarapan pagi bersama. "Janggan,,,Dirga, Dirga,, awaass Ga, jangan pergi,, " Natha mengigau dalam tidurnya, keringatnya bercucuran seperti abis lari maraton.

Ridwan yang mendengar suara Natha langsung masuk kedalam. "Nath, bangun sayang, ada ayah di sini" Ridwan membangunkan Natha, karena dia tidak tega ngeliat Natha yang mengigau dengan keringat yang membanjiri hampir sekujur tubuhnya.

Nathapun membuka kasar matanya, nafasnya memburu, dan ada air mata yang menetes. "Mimpi buruk sayang?"  tanya Ridwan sambil menghapus keringan Natha dengan tangannya.

"Kejadian Dirga waktu kecelakaan selalu dateng Ayah, aku gak kuat kalau setiap malam harus melihat semua itu, itu sangat menyakitkan, sakit ayah" ucap Natha sambil memegani kepalanya dan menangis, dia menangis mengingat apa yang menggangu tidurnya.

Music, Love and Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang