Reina is Back 3

114 14 30
                                    

Dari awal mereka masuk kedalam mobil, tidak ada yang memulai pembicaraan. Natha sibuk dengan handphonenya sedangkan Ken sibuk menyetir.

"Yang tadi, gue ngelakuin itu karena ada Aldo dan karena dia ngomong ke orang-orang" ujar Ken dengan fokus menyetirnya.

Natha melirik Ken sekilas. "Yaaa,,,, emang seharusnya kita enggak pura-pura pacaran, gue juga enggak bakalan mau kalo tau ujung-ujungnya kaya gini, gue fikir cuma di depan Aileen sama Aldo doang" saut Natha dengan kesal.

"Tapi lo suka beneran sama gue kan Nath?" pertanyaan Ken itu membuat Natha jadi gugup dan Natha tidak menjawab pertanyaan Ken, dia malah diam sambil memainkan handphonenya.

Tidak sampai 30 menit mereka sampai di rumah Natha, Ken membantu Natha membawakan miniaturnya. Sesampainya mereka di depan pintu rumah Natha, mereka mendengar suara keributan.

"Suara apa tuh Nath?" tanya Ken, dan Natha membuka perlahan pintu rumahnya. Natha melihat mamahnya menangis dan ayahnya yang terus marah-marah.

"Kamu itu istri pembawa sial Seina, seharusnya aku enggak pernah nikah sama kamu, sekarang proyek aku yang ada di Bali gagal dan itu gara-gara kamu, anak sama ibu sama aja, sama-sama nyusahin."

Natha menangis saat mendengar ucapan Ridwan ayahnya. Dia tidak berani masuk ke dalam, dia hanya melihat kejadian orang tuanya bertengkar di depan pintu.

Ken yang melihat Natha menangis pun langsung memeluknya. Natha menangis di pelukan Ken. Ken tidak mengucapkan sepatah katapun, yang dia lakukan hanya memeluk Natha dan mengelus kepalanya.

"Bawa gue pergi Ken, gue gak mau disini, gue mohon sama lo, tolong jauhin gue dari pria jahat itu" ucap Natha di sela-sela tangisannya.

"Iya Nath, sekarang lo masuk mobil ya, biar bokap lo urusan gue" setelah mendengar ucapan Ken, Natha pun langsung buru-buru masuk kedalam mobil Ken, sedangkan Ken membunyikan bel rumah Natha.

"Iya cari siapa mas?" tanya seorang perempuan paruh baya, yang sepertinya asisten rumah tangga Natha. "Tuan Dzar nya ada? Saya Kendranata, temennya Nathania" ujar Ken ke wanita paruh baya itu.

"Tunggu sebentar ya mas" wanita itu pun masuk kedalam rumah lagi dan tidak lama Ridwan keluar. "Oh ada Ken, Nathanya mana, ko cuma kamu doang?" tanya Ridwan.

"Natha lagi beli keperluan buat praktek besok, dan saya kesini mau nitipin ini, miniatur bangunan yang kita buat" Ken menyerahkan meniatur itu ke Ridwan, dan Ridwan langsung tersenyum lebar saat melihat miniatur itu.

"Natha lagi beli keperluan buat praktek besok, dan saya kesini mau nitipin ini, miniatur bangunan yang kita buat" Ken menyerahkan meniatur itu ke Ridwan, dan Ridwan langsung tersenyum lebar saat melihat miniatur itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Owh yasudah kalo gitu, kamu boleh pulang, tolong bilang ke Natha kalo sudah selesai harus langsung pulang" ujar Ridwan. "Iya om, saya permisi dulu" setelah pamit ke Ridwan, Ken pun masuk kedalam mobil dan pergi dari perkarangan rumah Natha.

Natha masih menangis di dalam mobil Ken, malah dia semakin menjadi-jadi nangisnya. "Kenapasih dia jahat banget Ken? Mamah gue itu istri yang paling setia sama dia, tapi kenapa dia malah bilang mamah istri pembawa sial, dia jahat Ken, lebih baik gua yang nerima semua cacian dia dari pada mamah" racau Natha di sela tangisannya, dia menutup kedua wajahnya dengan tangan dan menangis sejadi-jadinya.

Music, Love and Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang