Natha terbangun dengan perasaan yang sangat bahagia, karena saat dia membuka mata, hal yang pertama dia liat adalah Ken, dia tertidur di sampingnya sambil memeluk Natha. Natha terus mengamati Ken yang masih terlelap tidur. "Ada apa di wajah aku Nath?" tanya Ken tiba-tiba, dan itu membuat Natha terkejut."Kamu udah bangun?" tanya Natha yang masih memandangi Ken dengan kepala yang sedikit mendangak. "Udah dong, pagi sayang, gimana tidur kamu? Kamu gak mimpi buruk lagi kan?" tanya Ken yang masih setia memeluk Natha. "Tidur aku nyenyak banget, karena ada kamu di samping aku Ken" jawab Natha, dan Kenpun mencium kening Natha cukup lama dengan posisi yang masih berpelukan.
"Baangun,,,,, jangan pacaran mulu, di tunggu ayah di bawah" teriak seseorang dari luar, yang suaranya seperti Renhard. Natha pun bangun dari tidurnya, dan Ken pun sama. "Awhh,," rintih Ken, saat tangan yang menjadi bantalan Natha dari semalam terasa sangat pegal. "Maaf ya Ken, gara-gara aku tangan kamu jadi sakit, aku pijitin ya?" Natha pun mengambil minyak urut dekat meja riasnya, dan mulai memijat tangan Ken. "Gimana, enakan?" tanya Natha yang masih setia memijat tangan Ken.
"Udah, kamu mandi gih, aku akan mandi di kamar Renhard, dan minjem baju dia" ujar Ken, dan Ken pun langsung keluar dari kamar Natha, sedangkan Natha langsung masuk ke dalam kamar mandi.
.
sedangkan di ruang makan, orang tua Natha, Renhard dan Woonsen sudah berkumpul. "Gimana kandungan kamu sayang?" tanya Seina yang sangat senang karena ingin mendapatkan cucu pertamanya. "Baik mah, tapi belum di USG" jawab Woonsen sambil memegangi perutnya yang sedikit membuncit. "Nanti ke rumah sakit, mamah tenang aja, aku akan jadi ayah yang siaga" jawab Renhard dengan sangat bangganya."Pagi semua" sapa Natha dan Ken berbarengan saat baru sampai ruang makan. "Duhh kompak banget loh ya dua orang ini" ledek Ridwan sambil memandangi wajah Natha dan memerah. "Udah dong yah, jangan di ledekin anaknya, ayo makan, nanti ke buru dingin" ujar Seina, dan mereka pun memulai sarapan paginya.
"Gimana karir kamu Ken?" tanya Ridwan di sela sarapan mereka. "Baik om, sebenarnya aku masih ada Tour ke dua Negara lagi, tapi aku tunda" jawab Ken setelah meminum air yang ada di tangannya. "Dimana aja tuh Ken?" tanya Seina yang ikut antusias.
"Di Indonesia sama Singapura, kayanya aku juga mau fakum dari dunia artis, dan fokus jadi produser" jawab Ken. "Jangan dong Ken, padahal kakak baru aja pengen pamerin kamu ke temen-temen kakak, temen kakak itu kebanyakan fans kamu" ujar Woonsen yang sedikit kesal mendengar ucapak Ken. "Yeee bumil tukang pamer" celetuk Natha.
Guk guk guk suara anjing itu mendekat ke arah kaki Natha. "Hai Pucy" ucap Natha sambil menggendong anjing pemberian Ken dan Ken pun ikut mengelus Pucy yang berada di gendongan Natha. "Duh,, kalo di liat-liat, Pucy itu kaya anak mereka ya Mah Yah" ujar Renhard yang melihat ke akrapan Pucy dengan Ken dan Natha.
"Ide bagus tuh Ren, Pucy, yang lagi gendong kamu ini mamah Natha, dan aku ayah Ken" ucap Ken sambil mendekatkan wajahnya ke wajah anjingnya. Guk guk. "Wahh,, mulai gila" saut Renhard saat mendengar ucapan Ken. "Om, Tante, aku pamit pergi sama Natha ya?" ujar Ken.
"Yaudah, tapi hati-hati ya, di jaga Nathanya" ucap Ridwan dengan senyum ramahnya. "Iya om, Rend minjem topi dong" saut Ken, dan itu langsung merubah raut wajah Renhard. "Sama lu kaya Rico, gak pernah modal, nih pake" Renhard pun melepaskan topingnya dan memberikannya ke Ken. "Makasih kakak ipar" Ken pun langsung pergi menggandeng tangan Natha yang masih menggendong Pucy.
"Aku keluarin mobil dulu ya tunggu sini" Ken pun berjalan terlebih dahulu untuk mengambil mobil. Tanpa sepengetahun Ken, Natha pun memfoto Ken. "Ayo Nath masuk" teriak Ken saat sudah di dalam mobil. Natha pun masuk kedalam mobil dan menaruh Pucy di kursi belakang.
THE SETRES
@Nathania_Dzikra: Dari belakang aja udah buat gue jatuh cinta 😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Music, Love and Hate
Romance(COMPLETED) WARNING Apa yang kalian tau tentang musik? Suara yang merdu dan alunan yang indah kan? Banyak hal buruk yang terjadi dalam musik bagi Kendrana, kebenciannya terhadap musik sangat hebat. Sampai seorang wanita yang berusaha masuk kehidupa...