Only care

89 17 29
                                    

Ken berlari di lorong Rumah Sakit menuju ruang ICU, dia terus saja mondar-mandir di depan ruang ICU sampai dokter itu keluar. "Gimana ke adaan temen saya dok?" tanya Ken penuh khawatir.

"Terjadi pendarahan di kepalanya. karena benturan yang cukup keras akibat kecelakaan dan itu juga mengakibatkan dia tak sadarkan diri, tapi tidak sampai dia koma, dan beberapa luka di kaki dan tangannya" jelas dokter itu di depan ruang ICU.

"Saya boleh melihat dia dok?" tanya Ken. "Tunggu sampai di pindahkan ke ruang rawat ya, dan silahkan urus administrasinya" dokter itu pun pergi, dan Ken langsung menuju tempat administrasi.

Renhard, Arga dan Reina berjalan ke arah Ken yang sedang mengurus administrasi. "Gimana ke adaan adek gue?" Tanya Renhard dengan wajah paniknya.

"Kata dokter ada pendarahan di kepalanya dan dia belum sadar" jelas Ken dan itu menambah raut kekhawatiran di wajah Renhard dan Arga. "Ayo kita ke ruangannya" ajak Ken dan yang lain pun mengikuti.

Sesampai di ruangan Natha, Renhard langsung memeluk adiknya yang masih tak sadarkan diri. "Kenapa dia bisa kecelakaan Ken, bukannya lo udah nganterin dia pulang?" tanya Arga.

Dan Kenpun menceritakan kejadian yang dia dan Natha lihat. Renhard menahan amarah saat mendengar cerita Ken. "Jadi ini semua karena ayah, gua gak akan tinggal diam lagi sekarang" Renhard keluar kamar Natha dengan amarah yang memuncak.

"Aku ngikutin Renhard dulu ya kamu jagain Natha, nitip mereka Ken" setelah mendapat anggukan dari Reina, Arga pun menyusul Renhard.

"Semua akan baik-baik aja Nat, oya tadi kakak juga ngasih tau Aldo sama Rico kalo Natha kecelakaan" ujar Reina. "Iya kak gakpapa, maafin Nata kak, aku gak bisa jagain Nathania" ucap Ken dengan wajah tertunduk.

"Ini bukan salah kamu, dan kakak gak su--" perkataan Reina terpotong karena suara pintu yang terbuka kasar. "Ken lo gakpapa kan? Sumpah ya pas dapet kabar dari kak Reina kalo Natha kecelakaan, gua langsung buru-buru kesini, gua takut kalo lo kecelakaan juga" oceh Rico sambil meraba badan Ken, mengecek kalo Ken tidak terluka.

Aldo menjitak kepala Rico. "Cocopandan bloon, kan tadi kak Rein bilang kalo cuma Natha yang kecelakaan" omel Aldo.

"Ehhhh couple homo berantem aja terus, mau gue basmi lo ha!! Lo gak liat apa gak punya mata sih, Natha tuh lagi sakit, lo berdua malah ribut disini" Aldo dan Rico yang terkena omelan oleh Ken hanya diam.

"Sorry Ken" ucap Rico dan Aldo pelan. "Co, suruh didektif lo, cari tau siapa yang nabrak Natha, pelakunya harus di tangkep secepatnya" suruh Ken, dan Rico pun langsung menghubungi didektif suruhannya.

"Jadi yang nabrak kabur Ken? Wahh nyari mati tu orang" ujar Aldo sambil melihat kondisi Natha. "Gua bakalan bikin dia, ngerasain apa yang Natha rasain" ancam Ken sambil menggenggam tangan Natha.

                                        ⏭️⏮️

Renhard membuka kasar pintu rumah Ridwan. "Tuan Dzar keluar lo!!!" teriak Renhard. Nasya yang mendengar suara putranya pun langsung menghampiri anaknya. "Kenapa kamu di sini Ren?" tanya Nasya dengan panik.

"Gak punya malu ya teriak-teriak di rumah orang" saat melihat Ridwan keluar dari ruang kerjanya, Renhard langsung memukul Ridwan. "Gara-gara anda Natha kecelakaan" bentak Renhard sambil terus memukul Ridwan, Arga yang baru sampaipun langsung menarik tubuh Renhard agar tidak memukuli ayahnya lagi.

"Mamah harus tau ya, gara-gata dia Natha kecelakaan" Renhard memandangi Ridwan dengan amarah. "Natha" Nasya hampir saja pingsan kalau Arga tidak buru-buru memegangi Nasya.

"Saya gak akan biarin mamah tinggal sama anda, anda sendirikan yang bilang kalo mamah saya ini pembawa sial, dan sekarang juga saya akan bawa mamah jauh dari hidup anda" Renhard langsung membawa mamahnya keluar dari rumah itu.

Music, Love and Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang