Dia

332 106 70
                                    

Setelah mengambil barang-barang keperluan dia dari rumah papahnya, Ken memutuskan langsung berangkat ke sekolah dan alhasih dia masuk kesekolah lebih awal bahkan paling awal.

Aldo dan Rico memasuki kelas dengan keadaan terburu-buru, dia takut terkena ocehan Ken, karna Ken tadi menelfon dan minta di bawain makanan ke kelas secepatnya, Aldo dan Rico sangat mengerti keadaan Ken, jadi mereka gak akan pernah ngebantah apa yang di perintahkan Kendranata, seorang pria yang emosional dan keras kepala.

"Lama lo berdua, gak tau apa gua udah kelaperan dari tadi, mau gua lindes motor lo ha!!" Ken merampas makanan dan minuman dari tangan Aldo dan Rico yang masih mengatur nafas, karena mereka datang sangat terburu-buru.

"Ehh kambing, lo yang kelewatan Ken, nelfon pagi-pagi minta di bawain makanan kesekolahan, minta buru- buru lagi" oceh Aldo yang masih ngos- ngosan karna ulah Ken.

"Emang gak waras lu Ken, ngapain juga pagi-pagi lo udah di sini, lo mau bantuin pak Tarmun ngepel? Apa lo pengen di cap jadi murid paling rajin?" Rico bertanya ke Ken dengan tangan yang terlipat didada, muka merah kelelahan dan kesal.

Ken menghentikan acara makannya dan menggebrak meja, membuat Aldo dan Rico kaget dengan apa yang Ken lakukan. "Kalo bukan karna Kakek Sihir itu gua gak bakalan ngerepotin kalian dan dateng sepagi ini" bentak Ken membuat Aldo dan Rico ketakutan.

"Eng,, engga ko Ken, lo ga ngerepotin, benerkan Do, Aldo bakalan nyiapin makanan buat lo tiap pagi Ken, beneran dah". Rico langsung mengikut perut Aldo, Aldo yang merasa namanya di bawa-bawa, langsung memukul lengan Rico.
"Dasar cocopandan kampret" ucap Aldo lirih.

Jam menunjukan pukul setengan tujuh pagi, jadi murid pun banyak yang sudah datang. Ken, Rico dan Aldo sedang asikk berbincang dengan teman yang lain, dan banyak perempuan juga yang sedang mencoba mendekati Ken.

"Bu Rina bakalan telat masuk, jadi kalian baca aja buku sosiologi halaman 142" perintah ketua kelas dan murid yang lain langsung menuruti perintah ketua kelas itu, termaksud Ken.

Bu Rina datang bersama seorang wanita di sebelahnya. membuat beberapa murid berbisik membicarakan seseorang di sebelah guru mereka. "Pagi anak-anak, sekarang kita kedatangan murid baru, ayo perkenalkan diri kamu".

"Hay,, saya Nathania Akifa Dzikra Dzar,  kalian bisa panggil saya Natha, dan saya pindahan dari Jakarta, semoga kalian bisa nerima saya dengan baik" perkenalan Nathania membuat pria yang ada di kelas bengong melihat nya kecuali Ken, karna Ken sibuk membaca bukunya.

"Buset dahh, bidadari jatoh di sekolah ini mah, cantik banget sih Natha, terimakasih Tuhan telah menghadirkan Natha di kelas ini" celetukan Rico membuat nya mendapatkan sorakan dari teman-teman yang lain.

"Kayanya Bidadari lo lagi lecet tuh Co, jatohnya ngepot kali" celetuk Ria dengan tatapan tak suka, karna Ria tak suka ada yang mengalahkan kecantikannya.

"Sudah-sudah, kebiasaan banget Rico mulut nya gak bisa di rem, sekali lagi ngomong saya keluarkan kamu dari kelas, dan kamu Nathania, berhubung bangku kosong tinggal satu dan itu di samping Ken, jadi kamu bisa duduk di samping dia". Perintah bu Rina.

"Terimakasih bu" Nathania berjalan ke arah Ken yang asik membaca bukunya, bahkan dia tidak menengok ke arah Natha saat dia duduk di bangku sebelah Ken. "Hayy,, aku Nathania" Natha mencoba berkenalan dengan Ken, karena pasti sangat tidak enak  kalau sebangku tapi tak saling sapa.

Ken memalingkan wajahnya dari buku dan melihat ke sumber suara, dia terkejut dengan seseorang yang duduk disamping nya, karna wanita itu yang di tabrak Ken, dan luka yang ada di kening dan sikunya itu karna ulah Ken yang tidak hati-hati dalam mengendarai motor. "Loh, lo kan yang gue tabrak semalem, segitu parahnya luka lo?" tanya Ken yang sedikit khawatir.

Music, Love and Hate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang