9. White Day pt.4

1K 94 0
                                    

Keesokan harinya, kau datang ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Kau sudah menyiapkan sesuatu untuk menjawab pertanyaan Yoongi sebulan lalu. Yaitu gantungan kunci kumamon

Kau duduk di tempat dudukmu sambil memasang earphone dan mendengarkan lagu serta menatap keluar. Tiba-tiba bel sekolah berbunyi dan menyadarkanmu, ternyata kau sedang melamun semenjak kau datang hingga bel sekolah berbunyi

Yang kau pikirkan adalah bagaimana kau mengutarakannya pada Yoongi. Tapi saat kau menoleh ke samping, makhluk berkulit putih susu itu tidak ada, tasnya pun tak ada

Kemana dia? Bolos lagi kah? Ato bahkan gak bangun? Batinmu.

Saat istirahat, kau berjalan ke kantin sendirian, tiba-tiba 1 teman sekelasmu datang menghampirimu, Inseong

"Kau terlihat lemas dari tadi, kau sakit kah?" Tanya Inseong memperhatikan wajahmu, kau hanya menggeleng dan menundukkan kepalamu

"Ngomong-ngomong, kau gak ke bandara?" Tanya Inseong lagi

"Ngapain?" Tanyamu meliriknya

"Yoongi kan pergi ke Amerika hari ini. Kau gak diberi tau? Kukira Yoongi bilang langsung padamu" kata Inseong kaget, kau lebih kaget darinya

"Ke Amerika? Ngapain? Kanapa tiba-tiba?" Tanyamu berturut-turut

"Aku sih gak tau alasan spesifiknya. Tapi kata dia, dia pindah sekolah ke sana. Dia di sana bersama hyung-nya" kata Inseong

"Berapa lama?" Tanyamu

"Entahlah. Dia gak bilang mau di sana untuk berapa lama, pulang kapan, aku tak tau. Kenapa kau gak telfon dia aja?" Tanya Inseong. Tanpa berpikir panjang, kau langsung mengambil hpmu dan menelfon Yoongi, tapi dia mematikan hpnya

Mungkin sudah di pesawat.. batinmu, lalu kau kembali ke kelas, tidak jadi ke kantin karena kau sudah lupa dengan rasa laparmu akibat info yang diberitau Inseong.

~5tahun kemudian~
Kau sedang berada di kantormu. Kau menjadi direktur di perusahaan papamu. Saat kau sedang mengetik sesuatu di laptopmu, tiba-tiba hpmu berbunyi dan terlihat nama Inseong di layar hpmu

Inseong sudah menjadi teman, sahabat sekaligus oppa bagimu, dan kalian dulu 1kampus dan 1jurusan yang sama. Sekarang dia bekerja di perusahaan papamu juga, tapi dia berada di departemen yang berbeda darimu

"Eoh?" Jawabmu sambil menempelkan hpmu di telinga

"Dimana kau?" Tanya Inseong

"Di kantor" katamu kembali mengetik

"Turunlah. Ayo makan. Aku di lobby" kata Inseong, seketika kau langsung melihat jam yang tetletak di samping laptopmu

"Eoh. Aku turun sekarang" katamu sambil men-save kerjaanmu di laptop, lalu mematikan laptopmu. Setelah itu kau berdiri, mengambil hp dan tasmu lalu ganti sepatu

Sebagai wanita kantoran, seperti agak aneh kalau memakai tas ransel kecil warna hitam dengan gantungan kumamon yang menggantung disamping tasmu.

Tapi itu memang style-mu, lagi pula kau lebih suka style yang simple. Termasuk dengan sepatu yang kau kenakan saat ini. Karena kau tidak suka memakai heels.

Tak lama kau sampai di lobby dan menghampiri Inseong

"Kaja" katamu sambil berdiri di hadapan Inseong yang sedang duduk di sofa lobby sambil berkutat dengan hpnya, Inseong langsung mendongakkan kepala dan berdiri

"Kaja" kata Inseong.

Kalian pergi ke restoran dekat kantor, restoran itu adalah restoran favorit kalian karena selera makanan di sana sangat cocok dengan selera kalian berdua

Setelah sampai restoran, kalian masuk ke dalam. Kau tak punya firasat apapun saat itu, sampai kau melihat sesosok manusia yang sudah lama menghilang dari hidupmu.

Inseong yang berjalan di depanmu, terus berjalan menghampiri meja yang ditempati manusia itu. Kurang beberapa langkah lagi untuk sampai di samping manusia itu, tapi kakimu lebih memilih untuk diam, lebih tepatnya tubuhmu menjadi kaku saat menyadari siapa sosok manusia itu

Namja berkulit putih yang dulu terkenal dingin, cuek tapi selalu memberikan fan service untuk fans-nya saat masa sekolah

Namja yang duduk menghadapmu itu menatapmu dan terlihat simpul senyuman di sudut bibir tipianya

"(Y/n)-ah, annyeong" sapa manusia itu

"Ya. Kenapa diam saja? Duduk sini" kata Inseong yang sudah duduk membelakangimu, menoleh dan menyeret tanganmu untuk duduk di kursi yang terletak di antara Inseong dan makhluk berkulit putih itu

Dia semakin terlihat putih dan tampan dengan kemeja putih yang dia kenakan. Bahkan kau hampir tidak bisa membedakan yang mana kulitnya dan yang mana kemejanya

"Aku mendengar semua cerita tentangmu dari Inseong. Dia adalah mata-mataku selama aku di sana" kata Yoongi saat kau mulai duduk. Matamu masih belum lepas darinya

"Aku juga sudah mendengar tentang itu" kata Yoongi sambil menunjuk ke arah tasmu dengan matanya, lebih tepatnya ke arah gantungan kumamon yang menggantung di tasmu

"Kenapa kau kembali?" Tanyamu dengan nada dingin

"Aku bekerja di perusahaan appa-ku sekarang" kata Yoongi

"Kenapa kau kembali? Kenapa gak pergi aja yang jauh? Dan gak usah kembali?" Tanya mu, matamu mulai berair

"Mian. Dulu aku tidak berpamitan denganmu" kata Yoongi sambil menunduk

"Bahkan semuanya tau kau pergi. Kenapa hanya aku yang gak tau?" Tanyamu

"Waktu itu aku mau bilang. Waktu malam itu. Di kincir ria. Tapi, aku tidak bisa mengatakannya" kata Yoongi

"Kenapa? Kenapa kau gak bisa mengatakannya? Katakan padaku, Yoongi-ya" katamu yang mulai menangis. Inseong yang merasa dirinya tidak seharusnya dia di sana, mulai beranjak dan meninggalkan kalian berdua

"Aku hanya.. gak sanggup untuk mengucapkan kata perpisahan padamu" kata Yoongi menatapmu. Lalu keadaan hening diantara kalian berdua, hanya terdengar alunan musik di restoran itu dan isakanmu

Lalu kau melepas tasmu dan memindahkannya ke pangkuanmu, dan melepaskan gantungan kumamon itu

"Ini harus kembali kepemilik aslinya. Dan lupakan soal jawabanku yang belum kuberitaukan padamu 5yahun lalu" katamu sambil menaruh gantungan kumamon itu di atas meja dan kau berdiri lalu meninggalkan Yoongi.

Yoongi tercengang. Lalu dengan cepat dia berdiri, mengambil gantungan itu dan berlari untuk menahanmu pergi

"(Y/n)-ah. Dengarkan aku. Aku minta maaf dulu aku langsung meninggalkanmu saat White Day. Tapi aku sudah kembali untukmu" kata Yoongi, kau hanya diam tidak membalikkan badanmu untuk melihat Yoongi

"Aku harus pergi karena paksaan orangtuaku dan hyung-ku. (Y/n)-ah kumohon maafkan aku" kata Yoongi

"Aku tau kau masih punya perasaan itu untukku. Inseong yang mengatakannya. Kumohon (Y/n)-ah.. maafkan aku" tambah Yoongi, kau makin menundukkan kepalamu, menutupi wajahmu dengan rambutmu yang terurai. Seketika kau langsung memeluk Yoongi dan menangis di dada bidang Yoongi

"Mianhae. Jeongmal mianhae" bisik Yoongi sambil memelukmu juga. Tak lama Yoongi melepas pelukannya lalu meraih wajahmu untuk menatapnya, lalu mendekatkan wajahnya padamu dan menciummu dengan lembut

"I love you my princess. Always" bisik Yoongi, lalu menciummu lagi.

-END-

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang