Kau duduk di sofa ruang tengah apartemenmu sambil menonton serial drama favoritmu, tiba-tiba hp yang kau letakkan di meja kecil di depanmu, berbunyi dan menampilkan namanya serta foto kalian berdua,
Kau menatap sejenak hpmu sebelum kau mengambilnya dan memutuskan untuk mengangkat telfon dari orang yang baru 3hari menjadi mantanmu itu
"Yeoboseyo?" Katamu menjawab telfon darinya,
"Ya! (Y/n)-ah! Di mana sekarang?!" Tanya seseorang yang terdengar seperti orang kumur-kumur,
"Aku? Di rumahlah. Untuk apa aku pergi keluar sedangkan ini saja sudah jam 11 malam" katamu sedikit ketus atas pertanyaan Min Yoongi, mantanmu itu.
"Ke rumahku sekarang. Aku tunggu. Kau harus datang"
"Ya! Kau mabuk?""Pokoknya kau harus kemari. Kumohon (Y/n)-ah" pinta Yoongi yang sekarang seperti orang yang ingin menangis,
"Kau benar-benar mabuk. Baiklah aku ke sana sekarang" katamu, kemudian kau menutup telfon dan langsung bersiap-siap ke rumah Yoongi.
Tak butuh waktu lama, kau sudah sampai di sebuah gedung apartemen yang cukup mewah. Kau langsung berjalan menuju lift dan menekan tombol 9. Saat kau sudah masuk dalam lift, tiba-tiba hpmu kembali berbunyi,
"Ada apa lagi?" Tanyamu dengan nada yang sedikt lembut,
"Kau dimana? Kapan kau datang?" Tanya Yoongi dari seberang telfon,
"Aku di lift, 2menit lagi aku sampai" katamu, kemudian telfon itu kembali kau tutup. Bersamaan dengan itu, pintu lift terbuka dan kau sudah berada di lantai 9. Kau berjalan ke kanan, menyusuri koridor sepi hingga akhirnya kau berhenti di depan sebuah pintu dengan nomor 9339.
Tanpa berpikir panjang, kau langsung memasukkan passcode yang ternyata belum diubah oleh namja berkulit putih yang juga memiliki wajah imut itu.
Saat kau masuk ke dalam, seketika kau masuk, kau langsung disambut dengan sebuah pelukan sangat erat hingga kau kesulitan untuk bernapas,
"To-tolong. Aku tidak bisa bernapas" katamu sambil berusaha mendorong tubuh yang lebih tinggi darimu dan jauh lebih kuat darimu,
"Kemana saja kau? Kau tau aku mencarimu? Aku sangat merindukanmu, (Y/n)-ah. Jangan pernah tinggalkan aku lagi, kumohon" kata Yoongi panjang lebar dengan masih memelukmu,
"Ya, kenapa kau jadi seperti ini? Kau kan tidak suka minum, kenapa kau malah mabuk seperti ini?" Tanyamu sambil mendorongnya untuk bisa menatapnya,
"Ini semua karenamu, (Y/n)-ah. Karena kau pergi meninggalkanku sendirian. Ini semua salahmu",
"Sekarang aku tanya padamu, apa aku pernah pergi darimu?" Tanyamu yang di jawab oleh gelengan Yoongi yang setengah sadar karena ia sedang mabuk,
"Apa aku pernah mengabaikanmu sampai berhari-hari?", Yoongi kembali menggelengkan kepala.
"Kau sendiri yang melakukan itu padaku, Min Yoongi. Kau mengabaikanku karena kau terlalu sibuk pada pekerjaanmu. Karena itulah aku ingin putus darimu, dan dengan mengejutkannya, kau menyetujui dengan sangat mudah dan tanpa berekspresi apapun. Menurutmu mana yang lebih sakit?" Tanyamu sambil menahan airmatamu agar tidak keluar,
Yoongi menatapmu sambil terdiam sejenak, kemudian ia mendekatkan wajahnya padamu hingga akhirnya kau merasakan benda kenyal yang lembut menyentuh bibirmu
Saat bibir Yoongi menempel di bibirmu, kau menutup matamu dan membuat airmata yang kau tahan tadi akhirnya tertumpah begitu saja. Tiba-tiba Yoongi mengubah ciuman lembutnya menjadi lebih ganas, ia juga mendorongmu hingga kau terhimpit olehnya dan dinding.
"Yoon-Yoongi-hmmp" kau berusaha memanggil namanya di sela-sela ciuman panasnya, tiba-tiba Yoongi menyudahi ciuman itu lalu menatapmu dengan mata sayunya yang sangat terlihat kalau dia sedang mabuk,
"Ganti bajulah, aku akan menunggumu" titah Yoongi, kemudian ia berjalan menuju kamarnya. Kau berdiri menatap namja itu menghilang di balik pintu kamarnya, kemudian kau menyusul namja itu.
Kau berjalan menuju lemari pakaian Yoongi dan kemudian mengambil sweater hitam yang biasa di kenakan Yoongi. Sweater itu terlihat cukup besar di tubuh mungil Yoongi, tapi saat kau memakainya, kau benar-benar seperti tenggelam ditelan oleh sweater itu.
Setelah kau mengganti pakaianmu di kamar mandi dalam kamar Yoongi, kau keluar dan menghampiri Yoongi yang terlentang di atas tempat tidur king size,
"Kau ini. Kenapa kau bisa mabuk seperti? Apa pekerjaanmu sangat membuatmu tertekan?" Tanyamu sambil duduk di pinggir tempat tidur Yoongi dan mengelus pipi mulus berwarna putih pucat yang memerah karena mabuk.
Tiba-tiba Yoongi bergerak, memiringkan tubuhnya ke arahmu dan melingkarkan tangannya di pinggangmu serta kepalanya ia letakan di atas pahamu, tentu dengan mata yang masih terpejam,
"Jangan tinggalkan aku" gumam Yoongi dengan pelan tapi masih bisa kau tangkap dengan indera pendengaranmu,
"Aku ada di sini, Shooky. Aku tidak akan pergi kemanapun" bisikmu sambil memainkan rambut Yoongi.
Menit berganti menit, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 12.45 tengah malam, dan kau juga mengantuk. Kau dengan hati-hati membenarkan posisi tidur Yoongi,
Sangat sulit untuk memindahkan namja yang sebenarnya masih sangat kau cintai itu, karena ia memelukmu cukup erat yang menandakan dia benar-benar tidak ingin kehilanganmu, tapi akhirnya kau berhasil membenarkan posisinya, kemudian menyelimuti,
Kau ikut berbaring di sampingnya, menatap lekuk wajahnya yang sama sekali tidak pernah membuatmu bosan menatapnya. Lama kelamaan, kau pun tertidur.
Sinar matahari pagi mulai masuk ke dalam ruangan berukuran 4x5 meter yang gordennya tidak di tutup itu, hangatnya matahari yang merambat di udara, perlahan membangunkanmu.
Kau membuka matamu perlahan, hal pertama yang kau lihat adalah sebuah kain yang terpampang di hadapanmu, juga sebuah bau mint yang menjadi ciri 1 orang yang sangat kau kenal. Itu adalah dadanya yang tepat berada di depan wajahmu,
Kau mendogakkan kepalamu dan menatap sebuah wajah berkulit putih pucat, kau juga merasakan pelukan cukup erat di pinggangmu,
Kau menjulurkan tanganmu dan meraih pipi Yoongi kemudian menaruh tanganmu di pipi mulusnya, samar-samar kau menyunggingkan senyummu. Cukup lama kau mempertahankan posisimu hingga akhirnya kau melihat sebuah senyuman terukir di wajah Yoongi,
Yoongi membuka matanya menatapmu, kemudian mengecup dahimu singkat sebelum mengecup bibirmu,
"Awalnya kukira ini bagian dari mimpi indahku" kata Yoongi
"Ini bukan mimpi, Shooky. Aku benar-benar ada di sini untukmu" jawabmu sambil menunjukkan senyum manismu. Kemudian Yoongi memejamkan matanya dan mengeratkan pelukannya di pinggangmu.
"Ayo bangun, aku akan siapkan sarapan untumu" katamu mulai beranjak, tapi Yoongi menahanmu,
"Tetaplah seperti ini untuk beberapa saat" kata Yoongi tanpa membuka matanya, kau pun menurut saja dan tetap berbaring di depan Yoongi karena kalian berbaring saling berhadapan,
"Maaf aku tidak menyadari semuanya. Maaf karena aku, kau menjadi merasa kesepian. Maaf-", perkataan Yoongi kau potong dengan menempelkan telunjukmu di bibirnya,
"Aku tau kau sangat menyesal. Sekarang jangan pikirkan itu lagi, karena aku tidak akan meninggalkanmu lagi, apapun yang terjadi" katamu sambil tersenyum, Yoongi pun ikut tersenyum dan kemudian menciummu dengan lembut.
-End-
===============================
Maaf kalo gak nge-feel ^.^
Gak tau kenapa aku bisa buat ini x.z hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga Imagine
FanfictionImagine made by Jihwa Tenang, gak cuma imagine/ff Yoongi kok, sekali2 aku selipin member lain♥ Rank: #3 in Namjun