23. Propose

765 48 0
                                    

Kau sudah berusaha untuk bersiap dengan cepat, tapi tetap saja sulit. Bagaimana tidak sulit, kau ingin tampil sempurna di hadapan pacarmu yang begitu sempurna.
Kalian akan pergi berdua, lebih tepatnya makan malam bersama. Meskipun bukan menghadiri acara resmi, hanya makan malam biasa, tapi kau tetap ingin menunjukkan sisi terbaikmu padanya.

Tepat jam 7, bel pintu rumahmu berbunyi sedangkan kau masih belum selesai mandi. Hanya tinggal mencuci mukamu dan selesai. Akhirnya terpaksa kau membungkus tubuhmu dengan handuk dan membukakan pintu setelah mengintip dari jendela.

Pacarmu berdiri di hadapanmu dengan tatapan terkejut.

"kenapa kau keluar dengan seperti ini?" tanya pacarmu sambil menutup pintu rumahmu. Sedangkan kau langsung berlari ke kamar mandi tanpa menjawab pertanyaan pacarmu.

Setelah kau sudah benar-benar siap, kau keluar kamarmu dan mendapati pacarmu sedang menonton tv di ruang tengah.

"Yoongi-ya, ayo jalan." Katamu sambil berdiri di sampingnya, dia menatapmu sejenak kemudian memantikan tv dan beranjak.

Yoongi membawamu ke sebuah café yang baru kalian datangi. Café itu tidaklah terlalu ramai, bahkan bisa di bilang agak sepi.

Kalian duduk di salah satu meja yang cukup jauh dari jendela dan pintu masuk, juga meja kasir. Kalian menempati meja dengan 4 kursi dan kau duduk di sebelah kanan Yoongi.

"Yoongi-ya, kenapa kau mengecat rambutmu menjadi seperti itu?" tanyamu setelah kalian selesai memesan makanan.

"kenapa? Aneh kah?"

"hmm.. aneh sih enggak. Hanya saja aku lebih suka rambutmu berwarna hitam daripada berwarna putih seperti itu. Kau terlihat seperti seorang kakek, tau."

"seorang kakek yang hanya mencintaimu sepenuh hati." Kau menatapnya sejenak terkejut. Bukannya tersipu malu, kau malah bingung seorang namja super cuek bisa gombal sereceh ini.

"kau tidak terbentur sesuatu, kan tadi?" tanyamu sambil mengulurkan tanganmu dan ingin meraih dahi Yoongi untuk mengecek suhu tubuhnya, mungkin saja dia sedang sakit dan menjadi aneh seperti itu.

"oke perkataanku aneh. Abaikan saja yang tadi." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

"(Y/n)-ah, kau tau, matamu sangat indah seperti pemandangan saat matahari terbenam di laut? Dan aku sangat menyukainya." Ucap Yoongi lagi sambil menatapmu. Kau kembali menatapnya, sekarang sambil tersenyum geli.

"jangan bilang kalimat-kalimat itu, suruhan trio kwek-kwek, ya?" ucapmu. Yang kau maksud adalah teman-teman Yoongi. Jimin, Taehyung dan Jeongkuk.

"eng, enggak. Bu-bukan mereka." Sangkal Yoongi sedikit tergagap.

"okelah kalau bukan mereka." Katamu sambil terkekeh, karena kau sangat yakin kalau itu ulah mereka bertiga.

"(Y/n)-ah. Kau tau tidak, caranya untukku bisa menangis?" tanya Yoongi.

"menangis?" Yoongi hanya menganggukkan kepalanya.
"memangnya kau masih suka menangis?" tanyamu sambil bercanda.

"bisa kok. Mau tau caranya?"

"bagaimana?"

"menghilanglah dari bumi." Kau menatap Yoongi dengan tatapan malas.

"kau habis nonton film Dilan?" tanyamu.

"eh? Enggak. Itu film apa?"

"ada itu film." Kemudian kau melihat ada sesuatu yang menempel pada telinga kiri Yoongi. Tanpa berpikir panjang, kau langsung mengambil benda itu dari telinga kiri Yoongi. Ternyata benar dugaanmu, itu adalah sebuah earphone wireless.

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang