25. The Last

637 53 4
                                    

Haii.. setelah sekian lama hiatus yekan..
Akhirnya aku balik lg~~
Ff ini bkn ttg ultah anak bangtan.
Tapi ultahku~ (pengen banget di ucapin gak sih hahaha)
Oke abaikan.. happy reading..

***
Hari sudah mulai gelap, hujan pun mulai turun sedikit demi sedikit, dan lau masih berada di tempat yang sama.

Kau masih duduk diam di halte bus sendirian. Kau tidak tau harus pulang menggunakan apa karena dpmpetmu tertinggal di rumah dan hp mu sudah mati sejak tadi karena lowbat.

Berkali-kali kau menghembuskan napas sambil terus menatap semua orang yang berlalu-lalang di halte.

Entah sudah berapa lama kau menunggu, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di depan halte. Beberapa saat setelahnya, seorang namja keluar menggunakan payung dan berjalan menghampirimu.

Kau hanya menatap namja itu dengan tayapan blank.

"Kenapa ponselmu tidak aktif?" Tanya namja berkulit putih, seputih susu, menatapmu tajam.

"Lowbat." Jawabmu sekedarnya. Tiba-tiba tanganmu ditarik olehnya dan kau dibawa ke mobilnya.

Suasana hening. Hanya ada suara mesin mobil yang beradu dengan suara air hujan yang sedang mengguyur kota dengan deras.

"Kau seharusnya membawa powerbank-ku." Ucap nya imut yang memiliki kesan dingin di sampingmu. Dia juga menggenggam tanganmu tapi tanpa menatapmu.

"Maaf."

"Sudah berapa lama kau duduk di sana?"

"3jam." Ucapmu sambil menundukkan kepalamu dan memainkan jari namja yang sudah menjadi pacarmu selama 4tahun terakhir.

Setelah itu, tidak ada lagi percakapan di antaramu dengan Yoongi, pacarmu. Tiba-tiba mobil Yoongi berhenti di sebuah restoran cukup mewah.

Kau menatap Yoongi bingung.

"Ayo." Ucap Yoongi, kemudian. Kalian berdua turun.

"Oppa, penampilanku sudah berantakan, haruskah kita ke sini?" Tanyamu pada Yoongi.

Sebenarnya hari ini adalah hari ulang tahunmu, tapi tidak ada yang mengucapkan ulangtahun padamu selain keluargamu.

"Tak apa. Kita hanya sebentar di sini." Kata Yoongi yang masih menggandeng tanganmu.

Kau hanya diam dan mengikuti Yoongi hingga masuk ke sebuah ruangan VIP.

Sampai di ruang VIP, kau melihat teman Yoongi, Jimin dan Hoseok.

"Eoh, hyung!" Ucap Jimin, namja yang paling mungil diantara kedua namja yang ada di ruangan itu.

"Bagaimana? Sudah?" Tanya Yoongi

"Sudah."

"Baguslah. Sisanya kau yang urus, ya."

"Baiklah." Jawab Hoseok.

"Kalian tidak pergi makan malam? Atau kalian ingin makan malam di sini?" Tanya Jimin.

"Kami akan makan malam di luar."

"Oh baiklah. Selamat bersenang-senang." Ucap Jimin.

Kemudian kalian pergi. Sampai di mobil, kau menatap Yoongi.

"Kita mau makan malam dimana?" Tanyamu.

"Di rumah saja."

"Hmm.. baiklah."

***
Kau dan Yoongi sedang duduk di ruang tengah. Kau menatap Yoongi yang sedang konsentrasi menonton film dengan tatapan sedih.

Entah mengapa, Yoongi merasakan aura aneh yang dari sampingnya dan menoleh ke arahmu.

"Kau kenapa?" Tanya Yoongi dan kau hanya menggelengkan kepala.

"Kenapa kau daritadi diam?" Kau kembali menggeleng. Lalu Yoongi kembali menatap layar tv.

Moodmu semakin buruk. Hingga akhirnya kau beranjak ingin ke kamar.

"Kau mau kemana?" Tanya Yoongi.

"Aku mau tidur, aku ngantuk." Ucapmu.

"Tunggu dulu." Ucap Yoongi yang langsung menarik tanganmu hingga kau terjatuh di pangkuannya.

Kau menatap lekat kedua matanya yang indah itu. Yoongi perlahan menyelipkan jemarinya disela-sela rambutmu dan mulai mendekatkan wajah kalian hingga akhirnya bibir kalian bertemu.

Yoongi mengecupmu cukup lama dan kemudian meleas ciumannya. Kau hanya bisa menatapnya.

"Apa dengan itu kau akan memaafkanku?" Tanya Yoongi sambil menatapmu lekat, tapi kau menaapnya bingung.

"Aku tau kenapa moodmu buruk hari ini. Karena tidak ada yang mengucapkan selamat ulangtahun padamu, kan?" Kau hanya diam.

"Aku sebenarnya tidak melupakan ulangtahunmu, sayang. Mana bisa aku melupakan ulangtahun calon ibu dari anak-anakku? Aku hanya ingin menjadi orang terakhir yang memberi ucapan selamat ulangtahun padamu" ucap Yoongi panjang lebar.

"Kenapa?"

"Karena kau adalah yang terakhir bagiku, (Y/n)." Ucap Yoongi yang kemudian kembali menciummu dengan lembut.

END

***
GIMANA? NGE-FEEL GAK SIH?
ATAU KURANG?
ATAU MALAH GAK NGE-FEEL SAMA SEKALI?

MAAFKAN AKU

ENTAH KENAPA LAGI LOST AJA FEEL NYA HIKS..

MAAF TYPO BERTEBARAN.

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang