49. Jealousy

927 48 0
                                    

Kau sedang menatap pacarmu yang sedang fokus pada makannya yang ada di hadapannya.

Tidak salah memang kalau makan sambil tidak berbicara, tapi dia sudah mendiamkanmu sejak semalam.

“Oppa.” Panggilmu pada namja berkulit putih, bermata kecil itu. Ia melirikmu sejenak kemudian kembali fokus pada piringnya.

“Oppa, kenapa kau mendiamkanku sejak semalam?” Tanyamu, tapi kau kembali tidak mendapat respon apapun.

“Apa kau marah?” Tanyamu lagi.

“Makanlah. Nanti gak enak kalau sudah dingin.” Ucapnya dengan nada dingin tanpa menatapmu sama sekali, hanya menatap serta menunjuk ke piringmu. Akhirnya mau tidak mau kau memakan makananmu sambil terus melirik Yoongi.

Setelah selesai makan, kau pindah ke ruang tengah sedangkan pacarmu masuk ke ruang kerjanya, ia duduk di meja dan fokus pada komputernya.

Kau bangkit dari sofa ruang tengah dan menyusul Yoongi.

Kau masuk tanpa berkata apapun lalu duduk di kursi yang terletak berhadapan dengan Yoongi. Hanya terhalang meja kerjanya.

Kau terus menatapnya hingga ia merasa terganggu.

“Berhentilah menatapku begitu. Bukankah kau juga punya tugas kuliah?” Tanya Yoongi tanpa menatapmu.

“Sudah.” Ucapmu yang tetap menatapnya dengan bergeming. Setelah itu suasana menjadi hening. Hanya ada suara detik jam dinding yang beradu dengan suara ketikan keyboard dan klik-an mouse.

“Oke baiklah, apa maumu, Jeong (Y/n)?” Ucap Yoongi tiba-tiba membuatmu sedikit terkejut karena kau sedang menahan kantuk.

“Kenapa kau mengabaikanku?” Tanyamu. Yoongi menatapmu beberapa saat tanpa menjawab apapun.

“Aku tidak mengabaikanmu.”

“Aku sudah mengenalmu sejak lama oppa. Kau akan mengabaikanku jika aku melakukan sesuatu yang salah.” Ucapmu yang masih menaruh dagumu di atas meja. Tiba-tiba Yoongi berdiri dan menghampirimu.

Ia langsung menarik tanganmu dan membawamu ke kamar kalian. Kau hanya menurut.

Lalu ia mendudukkamu di atas tempat tidur sedangkan ia berjongkok di hadapanmu.

“Aku tau kau tidak bermaksud perhatian pada Taehyung. Aku tau kau hanya kasihan padanya. Tapi aku tidak menyukainya. Aku tidak suka kau perhatian dengannya.” Ucap Yoongi sambil melingkarkan tangannya di pinggangmu.

“Dia sedang sakit oppa. Dan tidak ada yang membantunya. Kau tau sendiri Jimin sibuk dengan Minhwa. Jeongkuk juga sibuk dengan Eunbin.”

“Tapi bukan berarti kau yang harus mengurusnya, kan?” Tanya Yoongi yamg membuatmu menghela napas.

“Maaf.” Gumammu sambil menundukkan kepala.

“Hoseok juga bilang kau sering terlihat hanya berdua dengan Taehyung saat di kampus.”

“Karena temanku hanya dia kalau kelas kami sedang di gabung dengan kelasnya Minhwa dan Eunbin. Kalau sudah di gabung, Jimin-Minhwa dan Jeongkuk-Eunbin pasti mencari tempat mereka masing-masing. Jadi hanya tersisa aku dan Taehyung.” kau menjelaskan panjang lebar.

“Kenapa kau tidak ikut pindah?”

“Oppa.” Panggilmu sambil menangkup kedua pipi Yoongi. Yoongk pun menatapmu.

“Apa kau percaya padaku?” Tanyamu dengan lembut.

“Tentu saja aku percaya. Kenapa aku tidak per—,” “Lalu kenapa kau terdengar seperti tidak percaya?” Tanyamu memotong perkataan Yoongi.

“Bukan begitu.” Elak Yoongi.

“Kau kan sudah kenal denganku sejak lama. Kita juga sudah pacaran 4tahun lebih. Mengap kau masih berpikiran seperti itu? Kau menyangka aku akan selingkuh dengan Taehyung? Mana mungkin, oppa.”

“Tapi tetap saja.” Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya. Kau yang masih menangkup kedua pipi Yoongi, langsung mengecup singkat bibir tipis Yoongi.

“Aku tidak akan selingkuh dengan alien itu. Aku hanya akan tetap bersama manusia es di hadapanku ini. Meskipun aku dilahirkan kembali. Aku akan tetap memilihmu.” Ucapmu.

“Kalau aku tidak mau?” Tanya Yoongi sambil tersenyum jahil.

“Ihh!” Pekikmu yang langsung memukul bahunya kesal. Lalu Yoongi bangkit dan membungkuk di hadapanmu, menyejajarkan mata kalian.

“Jangan kebanyakan nonton drama, ya. Gombalanmu terdengar menggelikan.” Ucap Yoongi yang kemudian terkekeh.

“Ah tau ah!” Pekikmu kesal yang langsung mendorong Yoongk dan langsumg membaringkan badanmu, memunggungi Yoongi. Kau bisa mendengar kekehan Yoongi.

Setelah itu tempat tidurmu bergoyang dan muncul makhluk tampan berkulit putih sambil menunjukkan gummy smile yang sangat kau sukai.

“Tidurlah. Aku tau kau sudah mengantuk sejak tadi.” Ucap Yoongi sambil menggeser anak rambut yang menutup wajahmu. Kau masih menatapnya sambil memanyunkan bibir.

“Berhentilah menatapku begitu. Aku hanya bercanda, Min (Y/n).”

“Jangan ganti margaku.” Protesmu.

“Aku akan melegalkannya, jadi kau tidak bisa membantahnya, Min (Y/n).”

“Terserah aku kesal denganmu.” Ucapmu sambil membalikkan badanmu. Dan kau langsung merasakan sebuah beban di perutmu dan kai tertarik ke belakang. Yoongi memang melingkarkan lengannya di pinggangmu dan menarikmu untukblebih dekat padanya juga membisikkan sesuatu di telingamu.

“Aku juga mencintaimu, Min (Y/n). Sangat.” Bisik Yoongi yang kemudian mencium pipimu. Yoongi pun menaruh kepalanya di bantal dan menarik tubuhmu lagi untuk bersandar padanya lalu memejamkan mata.

Sedangkan kau hanya mempertahankan posisi itu beberapa saat dan langsung berbalik menghadap Yoongi. Setelah itu kau juga memejamkan mata dan tidur di pelukan Yoongi. Pacar terbaikmu.

End

===============================
Jangan lupa votement yahh ;)

Suga ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang